Oleh Dr Datep Purwa Saputra *)
Semarak.co – Seorang “Pendaki Tangga” adalah pemimpin yang berfokus pada kemajuan pribadi dan kenaikan jabatan dalam hierarki organisasi. Mereka cenderung melihat karier sebagai serangkaian langkah yang harus dilewati untuk mencapai puncak.
Ciri-ciri Pendaki Tangga dalam menghadapi perubahan:
Fokus pada Diri Sendiri: Prioritas utamanya adalah bagaimana perubahan akan memengaruhi posisi, status, dan prospek kariernya.
Mengikuti Arus: Cenderung pasif dalam menghadapi perubahan, menunggu arahan dari atas, dan hanya melakukan apa yang diperlukan untuk tetap relevan.
Minim Inisiatif: Kurang proaktif dalam mengidentifikasi peluang atau tantangan yang dibawa oleh perubahan.
Beban Kerja sebagai Puncak: Melihat setiap proyek atau tugas baru sebagai batu loncatan menuju posisi yang lebih tinggi, bukan sebagai kesempatan untuk mengembangkan orang lain.
“Survival of the Fittest”: Mungkin melihat rekan kerja atau bawahan sebagai pesaing dalam perebutan posisi, bukan sebagai tim yang harus dikembangkan bersama.
Pembangun Tangga (Ladder Builder)
Seorang “Pembangun Tangga” adalah pemimpin yang berfokus pada pemberdayaan dan pengembangan orang lain. Mereka memahami bahwa kesuksesan organisasi jangka panjang bergantung pada kapasitas tim secara keseluruhan. Mereka tidak hanya mencapai puncak, tetapi juga menciptakan jalan bagi orang lain untuk ikut naik.
Ciri-ciri Pembangun Tangga dalam menghadapi perubahan:
Fokus pada Tim dan Organisasi: Melihat perubahan sebagai kesempatan untuk memperkuat tim, mengembangkan keterampilan baru, dan memastikan adaptasi seluruh organisasi.
Proaktif dan Visioner: Secara aktif mencari cara untuk menavigasi perubahan, mengidentifikasi tren, dan mempersiapkan tim untuk masa depan.
Pemberdayaan
Mendorong anggota tim untuk mengambil inisiatif, belajar hal baru, dan beradaptasi. Mereka memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan.
Mentoring dan Coaching: Berinvestasi dalam pengembangan individu, berbagi pengetahuan, dan memberikan bimbingan untuk membantu orang lain tumbuh dan mengatasi tantangan perubahan.
Menciptakan Jalur:
Alih-alih hanya mencapai puncak, mereka secara aktif menciptakan struktur, proses, dan budaya yang memungkinkan lebih banyak orang untuk berhasil.
Mereka membangun “tangga” bagi orang lain.
Kolaboratif: Melihat perubahan sebagai upaya kolektif, di mana setiap orang memiliki peran penting.
Pergeseran dalam Konteks Perubahan:
Dalam era perubahan yang konstan, menjadi seorang “Pembangun Tangga” adalah kunci keberhasilan kepemimpinan
Stabilitas vs. Adaptabilitas:
Pendaki tangga mungkin mencari stabilitas dalam posisi mereka, sementara pembangun tangga menciptakan adaptabilitas dalam tim mereka. Keterampilan Usang vs. Pengembangan Berkelanjutan:
Perubahan seringkali membuat keterampilan tertentu usang.
Pendaki tangga mungkin hanya fokus memperbarui keterampilan mereka sendiri.
Pembangun tangga akan memastikan seluruh tim terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru yang relevan.
Ketergntungan Vs Otonomi:
Pendaki tangga mungkin menciptakan ketergantungan pada diri mereka. Pembangun tangga memberdayakan tim untuk menjadi otonom dan mampu menghadapi tantangan baru secara mandiri.Inovasi: Perubahan seringkali membutuhkan inovasi.
Pembangun tangga menciptakan lingkungan di mana ide-ide baru didorong dari semua tingkatan, bukan hanya dari “puncak”. Budaya Organisasi: Pergeseran ini membangun budaya yang lebih resilien, kolaboratif, dan berorientasi pada pertumbuhan, yang sangat penting untuk menghadapi perubahan.
Contoh Visual:
Bayangkan sebuah bukit yang harus didaki.
Seorang Pendaki Tangga adalah orang yang fokus untuk mencapai puncak terlebih dahulu, mungkin bahkan meninggalkan orang lain di belakang. “A great leader’s courage to fulfill his vision comes from passion, not position.”
Jakarta_17/11/25.
(Materi ke 8 Leadership S1 ITL Trisakti).
*) Pendaki Tangga (Ladder Climber)/Ketua Pramarin
Sumber: WAGroup PRAMARIN (postSenin17/11/2025/datep)





