Asian Games 2018, BTN Dukung dengan Siapkan KPR Khusus Atlet

Bank BTN membuat terobosan dengan menawarkan program KPR khusus atlet dari bagian program sejuta rumah

PT Bank Tabungan Negara (BTN) kembali berinovasi dengan rencana meluncurkan kredit pemilikan rumah (KPR) khusus atlet yang nantinya memudahkan para olahragawan termasuk atlet-atlet nasional yang berprestasi untuk memiliki rumah. Adapun terobosan tersebut dilakukan perbankan pelat merah yang core bisnisnya KPR ini sebagai bentuk dukungan BTN terhadap penyelenggaraan Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta.

Sekaligus untuk memberikan apresiasi kepada para atlet Indonesia yang berlaga di Asian Games 2018 pada khususnya dan atlet nasional pada umumnya. Program KPR BTN khusus atlet ini dimaksudkan perseroan guna mendukung suksesnya program Satu Juta Rumah.

Direktur utama BTN Maryono mengatakan, KPR BTN khusus atlet ini lahir dari semangat tinggi perseroan untuk menambah semangat para atlet nasional dalam berprestasi di ajang Asian Games 2018. Namun, lanjut Maryono, produk ini diracik untuk dapat memberikan kemudahan  bagi atlet-atlet nasional lain secara keseluruhan agar dapat memiliki rumah. Menurut Maryono, para atlet nasional ini perlu didukung sehingga dapat memiliki rumah layak dengan mudah, murah, dan cepat.

“Melalui produk anyar ini, menjadikan langkah BTN dalam memberikan stimulus kepada para atlet yang turut berlaga di ajang Asian Games 2018 untuk menang dan membawa nama baik Indonesia,” ujar Maryono dalam acara buka bersama media massa di gedung Bank BTN Pusat, kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu (30/5).

Para atlet, lanjut Maryono, butuh dukungan dan hanya kita yang dapat ikut membesarkan para atlet di dalam negeri. “Produk ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan para atlet untuk memiliki tempat hunian yang layak. Sehingga bisa terus mengharumkan nama baik bangsa,” ujarnya.

Ada berbagai manfaat yang dapat diperoleh para atlet nasional berprestasi dari produk terbaru BTN. Di antaranya, suku bunga murah dari 5%, Bank BTN juga menawarkan promo berupa uang muka (down payment)) atau DP mulai dari 5%. Kemudian lewat KPR BTN Khusus Atlet ini, kata Maryono, debitur bisa juga memiliki hunian tanpa biaya administrasi, provisi, dan appraisal.

KPR BTN khusus atlet ini, kata dia, dirancang dengan beberapa kelebihan dibanding jenis pinjaman pemilikan rumah lainnya. Melalui jenis KPR ini, Maryono mengatakan, atlet bisa mengansur hingga 30 tahun. Seperti diketahui, produk KPR pada umumnya hanya berjangka waktu paling panjang 20 tahun. “Kami juga memberikan jangka waktu kredit hingga 30 tahun khusus bagi para atlet nasional. Inilah salah satu kelebihan yang kami maksudkan sebagai bentuk dukungan kepada atlet Indonesia untuk bagaimana mereka kesejahteraannya juga terjamin dari sisi terpenuhinya kebutuhan hunian mereka,” rincinya.

Atlet Panjang Tebing

Emiten bersandi saham BBTN ini turut menggelar beberapa kegiatan lain dalam rangka mendukung penyelenggarana Asian Games 2018. Di antaranya, BTN telah melakukan kerja sama dengan Indonesia Asia Games Organizing Committe (Inasgoc) untuk mendukung pesta olahraga Asian ke XVIII. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) terkait sponsorship Asian Games 2018 antara BTN dengan Inasgoc di Jakarta, Rabu (30/5).

Sebagai bentuk kepedulian BTN bagi para atlet, perseroan juga memberikan bantuan berupa dana pembinaan kepada Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Danapembinaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada para atlet panjang tebing Indonesia karena telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. “Ini adalah bentuk dukungan sosial yang diberikan korporasi kepada atlet panjang tebing melalui program CSR (corporate social responsibility) BTN. Kamai peduli mereka dan ini menjadi semangat korporasi untuk mendukung atlet pada umumnya untuk berprestasi lebih baik untuk Indonesia,” harap Maryono.

Seperti diketahui, hingga April 2018, BTN terus mencatatkan pertumbuhan KPR, tercatat tumbuh 22,03% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 112,3 triliun pada April 2017 menjadi Rp 137,05 triliun. Capaian pertumbuhan itu berada di atas rata-rata kenaikan KPR/KPA industri perbankan nasional. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merekam KPR/KPA di industri perbankan nasional hanya naik sebesar 11,9% yoy per Maret 2018.

“Kami yakin perseroan akan mampu mencapai target pertumbuhan KPR tahun ini dengan berbagai inovasi produk dan transformasi digital yang dilakukan. Apalagi masyarakat Indonesia masih memilih KPR sebagai opsi utama untuk membeli hunian. “Melihat angka kebutuhan rumah yang masih tinggi serta berbagai inovasi yang kami lakukan untuk memfasilitasi kebutuhan akan hunian tersebut, kami optimis KPR akan tumbuh di atas 20% tahun ini,” harapnya

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per triwulan I-2018, kutip Maryono, menunjukkan sebanyak 75,8% konsumen di Indonesia masih menggunakan KPR sebagai fasilitas utama dalam pembelian property residensial. Kemudian sebanyak 14,93% konsumen di  Tanah Air memilih membeli rumah secara tunai bertahap dan sisanya, 9,27% memiliki rumah dengan skema pembayaran tunai. “Peluangnya masih terbuka lebar dan kami optimis dapat memenuhi kebutuhan itu dengan kesiapan yang sudah dilakukan BTN,” tutupnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *