Langkah kuda Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa kembali memicu perdebatan luas di kalangan publik terkait ia bertemu dengan anggota Kongres Amerika Serikat dari Partai Republik, Brian Mast, seorang politisi yang dikenal dekat dengan lobi zionis di Washington.
Semarak.co – Bahkan, sebagian kalangan termasuk para pengamat politik di Suriah menyebut pertemuan sang presiden Al-Sharaa dengan tokoh zionis Brian Mast itu sebagai “hubungan hangat dengan tokoh zionis”.
Pertemuan itu, seperti dilansir portal-islam.id dari msn.com pada 13/11-2025, berlangsung menjelang pembahasan penting di Kongres AS terkait pencabutan penuh Undang-Undang Caesar, hukum yang sejak 2019 telah melumpuhkan ekonomi Suriah dan membuat jutaan warga hidup dalam kesulitan.
Undang-Undang Caesar AS adalah UU sanksi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat pada tahun 2019 untuk menekan rezim Bashar al-Assad atas pelanggaran hak asasi manusia, dengan membatasi kemampuannya untuk berinteraksi dengan ekonomi global.
Brian Mast sendiri selama ini dikenal sebagai “hambatan terakhir” dalam proses pencabutan sanksi tersebut, karena jabatannya sebagai Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR memberi kewenangan penuh untuk memblokir atau meloloskan perubahan kebijakan luar negeri Amerika.
Bertemunya Al-Sharaa dengan Mast tak lain karena ingin Suriah terbebas dari sanksi yang membelenggunya. UU Caesar, yang awalnya diterapkan untuk menghukum rezim Bashar al-Assad atas kejahatannya, kini menjadi batu sandungan utama bagi pemulihan Suriah.
Dengan jatuhnya rezim Assad, hukum itu dinilai kehilangan dasar moral dan justru menghukum rakyat biasa. Pemerintahan Al-Sharaa menjadikan pencabutan UU Caesar sebagai prioritas nasional dan kini menempuh jalur diplomasi tinggi termasuk dengan pihak-pihak yang secara historis adalah “musuh”. (net/piid/msn/kim/smr)





