Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) menyatakan, Sudan sedang mengalami krisis pengungsian terbesar di dunia, dengan lebih dari 12 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak konflik meletus pada April 2023.
Semarak.co – UNHCR lebih lanjut menyebut ribuan keluarga terus melarikan diri dari pertempuran di El Fasher dan di seluruh wilayah Darfur, di mana bentrokan antara tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Jens Laerke, Juru Bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), memperingatkan bahwa jutaan warga Sudan sangat membutuhkan bantuan, seraya mencatat warga sipil dan pekerja bantuan dibunuh tanpa hukuman dan kekerasan seksual meluas.
Jens, seperti dilansir Minanews.net dari Middle East Monitor pada 11/11-2025, mendesak akses kemanusiaan yang aman dan perlindungan yang lebih kuat bagi organisasi lokal yang beroperasi di lapangan.
Sementara Sean Hughes, Koordinator Darurat Program Pangan Dunia untuk Sudan, menggambarkan situasi pengungsian yang membludak ini sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia dalam ukuran apa pun.
Lebih jauh Sean mengatakan, sekitar 25 juta orang, yang merupakan setengah dari populasi penduduk Sudan, menghadapi kelaparan yang amat parah, sementara hampir lima juta anak-anak dan ibu menderita kekurangan gizi akut. (net/mnn/mem/kim/smr)





