Menteri PANRB Rini: Program Harus Berbasis Hasil, Bukan Sekadar Penuhi Target Kegiatan

Menteri PANRB Rini Widyantini.

Menteri PANRB Rini Widyantini menyatakan, setiap program kegiatan yang dirancang kementeriannya harus berbasis hasil, bukan hanya sekadar memenuhi target kegiatan. Hal tersebut untuk memastikan setiap kebijakan dan program benar-benar bermanfaat nyata bagi masyarakat.

Semarak.co – Untuk melaksanakannya, diperlukan penguatan kolaborasi lintas sektor dan lintas unit. Sinergi dan keterhubungan antarsatuan kerja menjadi kunci agar hasil yang dicapai semakin kuat dan berkelanjutan.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan yang kita lakukan menjadi wadah untuk berpikir bersama, menyatukan pandangan, serta memastikan program dan kegiatan kita ke depan semakin berkualitas dan berorientasi hasil. Tidak ada satu pun perubahan besar yang bisa dicapai tanpa kerja bersama,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup JURNALIS PANRB, Jumat (7/11/2025).

Rini menyampaikan bahwa Kementerian PANRB memiliki mandat besar dalam menggerakkan perubahan birokrasi. Untuk menjalankan hal tersebut, setidaknya terdapat empat pilar yang menjadi fokus Kementerian PANRB kedepan, yaitu transformasi tata kelola, agar birokrasi semakin efektif, transparan, dan berintegritas.

Selanjutnya transformasi manajemen ASN, untuk menciptakan aparatur yang kompeten, adaptif, dan profesional. Kemudian melaksanakan transformasi pelayanan publik, yang berfokus pada kemudahan, kecepatan, dan kebermanfaatan bagi masyarakat. Serta transformasi digital pemerintah, yang mendorong interoperabilitas dan efisiensi lintas instansi.

Dalam kesempatan tersebut, disampaikan pelaksanaan program dan kegiatan Kementerian PANRB di tahun 2026 harus diperkuat dengan kolaborasi, tidak hanya dengan instansi pemerintah, tapi juga dengan dunia usaha, akademisi, dan masyarakat.

Kemudian perlunya membangun inovasi dalam metode pelaksanaan, tidak harus selalu menggunakan pola lama seperti konsinyering. Pelaksanaan kegiatan dapat menggunakan cara-cara baru yang lebih partisipatif, misalnya policy lab, co-creation workshop, atau mentoring session.

Pentahapan kinerja secara merata dan disiplin penting dilakukan untuk mendukung program kegiatan yang ditetapkan dapat berjalan dengan baik. Oleh karenanya, di tahun selanjutnya diharapkan setiap unit kerja menyusun pentahapan kinerja periodik dan strategi pelaksanaan kegiatan yang lebih realistis dan terukur.

“Ini menjadi ruang untuk menyatukan arah, menguatkan komitmen, dan menegaskan kembali bahwa transformasi birokrasi hanya bisa berhasil jika kita bekerja dengan visi yang sama dan semangat yang satu,” katanya. (hms/smr)

 

Pos terkait