Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) dan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat (PM) memperkuat komitmen menjadikan ekonomi kreatif sebagai solusi pengentasan kemiskinan dan pembukaan lapangan kerja baru.
Semarak.co – Menekraf Teuku Riefky Harsya saat rapat bersama Menko PM Muhaimin Iskandar menyatakan, strategi ini didorong oleh capaian investasi yang tumbuh pesat, dengan contoh nilai di Jakarta mencapai Rp25,97 triliun.
“Sebanyak 9,5 juta kelas menengah turun kasta sehingga ekonomi kreatif hadir menjaga stabilitas ekonomi lewat peluang kerja dan usaha kreatif,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Kemenekraf siaran Pers, Rabu sore (5/11/2025),
Dalam rapat itu, dibahas persiapan laporan kinerja selama 1 tahun perjalanan kementerian yang terus bergerak dan bertransformasi untuk mewujudkan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.
Riefky menambahkan beberapa capaian setahun Kemenekraf yang mewujudkan ekonomi kreatif menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah yang terlihat dari nilai investasi subsektor ekraf 2024-2025. Ada 5 provinsi yang mengalami kenaikan seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Timur.
“Pertumbuhan ekonomi kreatif sedemikian ketat meski peningkatan nilai investasi masih terpusat di provinsi Jakarta dan area Jawa. Contohnya Jakarta yang menjadi tujuan investasi dengan lonjakan dari Rp 18,14 triliun menjadi Rp 25,97 triliun,” ungkapnya.
Sementara itu, Menko PM Muhaimin juga memaparkan proyek percontohan untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem dan solusi untuk mengatasi kesenjangan antara target penanggulangan kemiskinan dan hasil aktual.
Menurutnya, dukungan bagi pegiat ekraf juga harus diberikan akses terhadap teknologi, modal, dan aktivasi pemanfaatan aset BUMN dan Pemerintah untuk pusat bisnis UMKM dan ekonomi kreatif.
“Strategi penanggulangan kemiskinan tak cukup hanya dengan memberikan bantuan sosial, tetapi juga harus melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kementerian telah sepakat dalam implementasi reformasi bansos yang salah satunya ada pembeda bantuan bagi keluarga produktif dan keluarga nonproduktif,” ujarnya.
Pihaknya juga mulai menekankan Program Miskin Ekstrem Langsung Kerja sehingga 10 ribu orang penerima bansos bisa menjadi pekerja seperti satpam, office boy, montir, waiter dan profesi lainnya.
Kemenko PM ditetapkan untuk memimpin orkestrasi nasional pengentasan kemiskinan sehingga memastikan setiap kebijakan kementerian dan lembaga yang berada pada naungan koordinasinya harus bersatu dalam semangat transformasi ekonomi pemberdayaan masyarakat. (hms/smr)





