Kemenekraf Berkolaborasi dengan Hotel Ashley Buka Pasar Seni Bermain di Jakarta

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar, menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman Kementerian Ekonomi Kreatif dengan Hotel Ashley yang ditandai dengan pembukaan Pasar Seni Bermain, Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) berkolaborasi dengan Hotel Ashley membuka Pasar Seni Bermain di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025. Kolaborasi ini menghadirkan lima gim PlayStation 5 ramah anak karya developer lokal yang dapat dinikmati pengunjung hotel.

Semarak.co – Pasar Seni Bermain adalah acara yang menghadirkan lebih dari 20 IP lokal dari subsektor gim, seni rupa, kuliner, fesyen, dan kriya. Digelar pada 22–24 Oktober 2025, acara ini menjadi wadah bertemunya pegiat ekonomi kreatif, pecinta seni, gamers, dan masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Kita tidak boleh terjebak pada ego sektoral karena hal itu justru menghambat kolaborasi dan kerja sama. Asas dasar negara kita adalah gotong royong, dan semangat itulah yang kami wujudkan melalui kerja sama dengan Hotel Ashley,” ungkap Wamenekraf Irene Umar, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Kemenekraf siaran Pers, Kamis (23/10/2025).

Irene menyatakan, program ini juga merupakan bagian dari kampanye nasional Oktoberkreasi yang digelar sepanjang Oktober untuk menyambut Hari Ekonomi Kreatif Nasional 2025. Hingga kini, lebih dari 50 kegiatan di berbagai daerah telah terdaftar dalam kampanye tersebut.

“Hotel Ashley adalah salah satu hotel yang tahun ini siap bereksperimen bersama kami, dan harapannya acara ini bisa menjadi inspirasi bagi hotel-hotel lain di Indonesia untuk melihat bahwa kolaborasi dapat melahirkan sesuatu yang berbeda,” ujarnya.

Pasar Seni kali ini merupakan gelaran ketiga oleh Hotel Ashley dengan tema “Pasar Seni Bermain”, yang menghadirkan pojok board game lokal. Wamen Ekraf menyoroti potensi besar industri board game dan gim buatan anak bangsa yang telah meraih penghargaan internasional, namun pangsa pasarnya di dalam negeri masih di bawah 5%.

Irene berharap hotel-hotel, termasuk anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dapat menjadi ruang untuk memperkenalkan karya kreatif lokal kepada masyarakat luas. Banyak karya kreatif lokal yang sudah diakui dunia, termasuk board game dan gim buatan anak bangsa, tapi justru belum dikenal luas di dalam negeri.

“Karena itu, kami ingin menggandeng hotel-hotel anggota PHRI agar bisa menjadi playground bagi pelaku ekonomi kreatif. Kami siap membantu mengkurasi produk dan menampilkan karya terbaik dari berbagai daerah, agar kekuatan ekonomi kreatif Indonesia semakin terlihat,” ujar Irene.

Sementara itu, Direktur Operasional Ashley Hotel Group Ade Norwenda menyatakan, Pasar Seni Hotel Ashley ketiga ini merupakan wujud komitmen dalam mendukung industri kreatif lokal dan budaya Indonesia.

Tahun ini, melalui kolaborasi dengan Kementerian Ekraf, kegiatan tersebut menghadirkan peluncuran lima gim Playstation 5 yang ramah anak buatan Indonesia dan tersedia di Family Room Hotel Ashley.

“Sejak pertama kali diselenggarakan, setiap Pasar Seni selalu mengusung tema berbeda, namun satu hal yang tidak pernah berubah adalah cinta kami terhadap budaya Betawi dan budaya lokal Indonesia,” jelasnya.

Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwantono menilai hotel dan restoran memiliki peran strategis sebagai etalase utama ekonomi kreatif. Ia menyatakan kesiapan PHRI dalam menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah dan pegiat usaha untuk memperkuat sinergi dan memajukan produk kreatif lokal.

“Hotel dan restoran bisa menjadi etalase utama ekonomi kreatif. Mulai dari desain ruangan, lukisan, hingga interior, semuanya merupakan hasil karya pegiat ekraf. Jika produk-produk ekonomi kreatif bisa dihadirkan di hotel-hotel, maka perkembangannya akan semakin cepat,” ujar Sutrisno.(hms/smr)

Pos terkait