Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) membuka Bootcamp BAZNAS Santripreneur Kompetisi 2025 Klaster Usaha Industri Kreatif di IPB University Bogor. Ini bentuk komitmen BAZNAS dalam memperkuat pemberdayaan ekonomi umat.
Semarak.co – Direktur Pendistribusian BAZNAS Ahmad Fikri menyatakan, BAZNAS berkomitmen menumbuhkan kemandirian ekonomi umat melalui program pemberdayaan berbasis pesantren. Salah satunya adalah Program Santripreneur, yang menjadi program prioritas nasional.
“BAZNAS Santripreneur untuk melahirkan generasi santri produktif, inovatif, dan mandiri secara ekonomi. Program ini tidak hanya memberi bantuan modal, tapi juga pendampingan dan pelatihan agar santri siap menjadi pelaku usaha,” ujar Fikri, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Rabu (8/10/2025).
Ia menambahkan, program ini menyasar santri tingkat akhir dan alumni pesantren, baik yang sudah memiliki usaha maupun yang baru ingin memulai. Melalui pendekatan pelatihan dan mentoring bisnis, santri didorong mengembangkan potensi ekonomi pesantren dan menjadi pelaku usaha yang berdaya saing.
Program BAZNAS Santripreneur telah berjalan sejak tahun 2022 dan menunjukkan capaian yang signifikan. Hingga tahun 2025, program ini telah membantu dan mendampingi 1.205 santri dari 948 pondok pesantren di 225 kabupaten/kota pada 28 provinsi di seluruh Indonesia.
Berdasarkan hasil evaluasi, terjadi peningkatan rata-rata pendapatan usaha santri sebesar 30,3 persen, dari Rp3.158.947 sebelum pendampingan menjadi Rp4.106.632 setelah menerima dukungan program dari BAZNAS.
Melanjutkan keberhasilan tersebut, pada tahun 2025 BAZNAS kembali menyelenggarakan Santripreneur Kompetisi 2025 dengan tiga fokus usaha, yaitu peternakan, industri kreatif, dan travel haji serta umrah. Kompetisi ini menarik minat besar dari para santri di seluruh Indonesia.
Proses seleksi yang berlangsung dari Agustus hingga September 2025 diikuti oleh 2.900 pendaftar. Dari jumlah tersebut, terpilih 100 peserta terbaik dan selanjutnya diseleksi menjadi 50 finalis yang mengikuti bootcamp di IPB University.
“Santri-santri yang hadir adalah peserta terpilih. Mereka akan mendapatkan pelatihan intensif dan pendampingan dari para pakar profesional di bidangnya. Harapannya, kegiatan ini dapat dimanfaatkan optimal untuk memperluas wawasan, memperkuat jejaring, dan meningkatkan kapasitas usaha,” tambahnya.
Melalui Bootcamp Santripreneur Kompetisi 2025 Klaster Industri Kreatif, BAZNAS RI berharap program ini dapat menjadi katalisator dalam membangun kemandirian ekonomi pesantren serta mendorong terciptanya ekosistem ekonomi umat yang lebih kuat dan berkeadilan.
Kepala LRI IPB University Arya Hadi Dharmawan menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang dibangun antara BAZNAS dan IPB. Menurutnya, kegiatan ini merupakan sinergi penting antara lembaga zakat dan dunia akademik dalam memperkuat kapasitas wirausaha santri.
“Ini adalah bentuk nyata sinergi lembaga zakat dan perguruan tinggi dalam membangun kapasitas santri agar menjadi pelaku usaha yang unggul, kreatif, dan berdaya saing. Melalui kegiatan seperti ini, kita menggabungkan ilmu, iman, dan amal dalam satu gerakan pemberdayaan ekonomi umat,” ujarnya. (hms/smr)