Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menghadiri pembukaan Art Jakarta 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Riefky menyampaikan apresiasi atas konsistensi Art Jakarta dalam mengangkat potensi seni rupa Indonesia ke kancah global.
Semarak.co – Dia berharap, ini menjadi ajang tahunan yang akan dilakukan selamanya dan menjadi barometer perkembangan seni rupa kontemporer, tidak hanya di Indonesia tidak hanya di Asia Tenggara tetapi juga menjadi acara yang juga menjadi mengakses ke dunia internasional.
“Hadirnya Art Jakarta menunjukkan bagaimana seni rupa menjadi motor penting bagi ekonomi kreatif Indonesia,” ujar Riefky, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Kemenekraf siaran Pers, Senin sore (6/10/2025).
Dia menyatakan, Art Jakarta selaras dengan visi ekonomi nasional menjadikan kreativitas sebagai pilar pembangunan nasional. Pihaknya berkomitmen mendorong pertumbuhan sektor ini melalui berbagai kebijakan, fasilitasi dan dukungan ekosistem.
“Art Jakarta bukan hanya sebagai ruang apresiasi tetapi juga sebagai momentum memperkuat posisi Indonesia di peta seni rupa global yang memberikan manfaat bagi seniman, masyarakat, bangsa dan negara,” kata Riefky.
Menandai edisi ke-15, tahun ini, Art Jakarta 2025 menghadirkan 75 galeri ternama yang terdiri dari 40 galeri nasional dan 35 galeri internasional dari 16 negara. Selain itu, sebanyak 33 kelompok dan kolektif seniman turut berpartisipasi dalam program Art Jakarta Scene.
Formasi ity memperlihatkan energi kolektif seni rupa yang berkembang di berbagai kota di Indonesia. Direktur Art Jakarta Tom Tandio menegaskan pentingnya peran seni dalam situasi global penuh tantangan.
Agenda tahun ini juga diperkaya dengan program khusus seperti Special Presentation yang menampilkan karya monumental Eddie Hara, Agus Suwage, Azizi Al Majid Nuri Fatimah, hingga Muklay.
Selain itu, SPOT menjadi ruang pamer instalasi berskala besar yang menghadirkan seniman Indonesia terkemuka seperti Ardi Gunawan, Ipeh Nur, Endry Pragusta, Aditya Novali, dan Adi Gunawan.
Sementara AJX membuka ruang kolaborasi internasional, termasuk program Korea Focus yang didukung oleh pemerintah Korea Selatan dengan menghadirkan 12 galeri prestisius. Sebagai forum diskusi, Art Jakarta Talks menghadirkan dialog antara seniman, kolektor, kurator, dan pengamat seni.
Tahun ini, sesi tersebut juga akan meluncurkan sejumlah buku seni dari penerbit independen seperti Jogja Art+Books dan Gang Kabel Publisher, memperkuat ekosistem literasi seni di Indonesia.
Penyelenggara Art Jakarta juga mengumumkan rencana baru dengan meluncurkan Art Jakarta Papers pada Februari 2026, sebuah pameran khusus untuk karya berbasis kertas, cetak, fotografi, dan instalasi. Inisiatif ini diharapkan semakin memperluas cakrawala eksplorasi seni rupa kontemporer di Indonesia.
Dengan kolaborasi lintas sektor, dukungan mitra internasional, dan partisipasi masyarakat, Art Jakarta 2025 kembali meneguhkan posisinya sebagai ruang pertemuan strategis yang menghubungkan tradisi, inovasi, dan peluang ekonomi kreatif, sekaligus memperkuat diplomasi budaya Indonesia di mata dunia. (hms/smr)