Partai Berkarya Nilai Penanganan Teroris Masih Kurang Tegas

Partai Berkarya mengecam keras aksi teroris yang melakukan serangkaian aksi bunuh diri di berbagai tempat di kota besar di Indonesia. Tindakan yang mengarah kepada pihak keamanan menunjukkan kelompok teroris makin melecehkan dan menganggap remeh penegak hukum. Pemerintah didesak melakukan antisipasi dan tindakan tegas.

Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso mengaku prihatin dengan kondisi keamanan saat ini. Banyak rakyat mulai gelisah, tidak nyaman dan ketakutan akibat aksi bom bunuh diri yang dilakukan teroris.

“Pemerintah harus segera kendalikan keadaan. Sebab jika tidak ditindak tegas akan memberi pengaruh pada stabilitas keamanan, ekonomi dan politik,” tegas Priyo saat diminta konentarnya di Jakarta, Jumat (18/5).

Politikus asal Jawa Timur itu menambahkan, untuk melakukan penumpasan terhadap teroris, aparat penegak hukum tidak perlu harus menunggu selesainya UU Teroris. Cukup dengan payung hukum yang ada para penegak hukum sudah dapat bertindak tegas. “Jangan hanya urusan karena hak asasi seorang teroris lantas mengorbankan hak asasi rakyat banyak. Pelanggar hukum harus ditindak tegas,” kecamnya.

Priyo menilai, pihak pemerintah harus menata ulang sistim pencegahan dini yang melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak di lini bawah untuk cencegahan dini. Sistim pelaporan warga di setiap RT/Desa perlu dihidupkan, termasuk mendeteksi mulai dari pembuatan KTP.

“Di era kepemimpinan Pak Harto dirasakan efektif menanggulangi teroris. Jarum jatuh saja bisa di deteksi. Kami dan seluruh rakyat Indonesia tentu berharap Polisi, BIN, BNPT dan dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas dapat lebih proaktif mengatasi jaringan teroris. Jika melihat amatan jaringan ini bisa saja bermukim di kontrakan, dan bahkan diduga kuat bersembunyi di institusi pemerintahan, ormas maupun partai politik,” tegas Priyo, mantan poliitisi Partai Golkar.

Partai Berkarya juga mengusulkan menghadapi kondisi bangsa yang lebih terbuka dengan adanya globalisasi, pemerintah bisa melakukan Litsus guna mengidentifikasi bersih atau tidaknya seseorang yang dicurigai masuk jaringan teroris. Sekarang kita tidak bisa memetakan, siapa kawan atau lawan seperti isteri bom bunuh diri di Surabaya ternyata pegawai Depag Jatim.

“Kita harus mendukung upaya pemerintah dalam memerangi teroris. Kita jika ingin aman dan damai jangan sampai teroris tumbuh subur. Seluruh rakyat harus bersatu memerangi teroris. Mari kita awasi lingkungan kita masing-masing,” tuntasnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *