Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menegaskan komitmennya mendukung promosi ekonomi kreatif dari daerah. Salah satunya yaitu Festival Pesona Jatigede 2025 yang digelar sejak 19 September 2025 hingga 28 September 2025 di Sumedang, Jawa Barat.
Semarak.co – Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Kementerian Ekraf Dessy Ruhati menyatakan, festival ini menjadi bagian gerakan kolektif untuk memperkuat identitas budaya, mempromosikan ekonomi kreatif, dan menempatkan Jatigede sebagai magnet wisata kelas dunia.
“Momentum ajang olahraga internasional seperti ini bisa buka pintu untuk memperluas jejaring, memperkenalkan identitas budaya, sekaligus menghadirkan peluang ekonomi baru,” ungkap Dessy Ruhati, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Kemenekraf siaran Pers, Selasa (30/9/2025).
Kemenekraf berkomitmen terus mendukung Festival Pesona Jatigede 2025 dalam rangkaian agenda parade seni, olahraga, sampai kejuaraan paralayang tingkat dunia. Contohnya pada kegiatan West Java Paragliding World Championship 2025 dan Sumedang Creative Festival (SCF) 2025 yang menghadirkan ragam ekspresi seni, budaya, olahraga, dan kreativitas masyarakat.
“Hari ini langit Sumedang menjadi saksi sejarah. Para pilot dari seluruh dunia unjuk skill, sportivitas, dan keberanian di atas Batudua Gunung Lingga. Namun lebih dari itu, Sumedang hidup melalui energi kreatif. Suasananya penuh dengan kreativitas dan inovasi,” ujarnya.
West Java Paragliding World Championship 2025 menjadi magnet wisata internasional sekaligus ajang pembuktian bahwa Sumedang mampu bersaing ke kancah dunia melalui sport tourism dan ekonomi kreatif.
Rangkaian Festival Pesona Jatigede 2025 merupakan momentum tahunan bagi Pemkab Sumedang dalam mempromosikan pariwisata, budaya, olahraga, dan ekonomi kreatif di Sumedang kepada masyarakat internasional.
Pengunjung tidak hanya dapat menikmati keindahan alam yang memukau, tetapi juga berinteraksi langsung dengan produk-produk lokal yang autentik seperti kuliner khas, kerajinan tangan yang artistik, pertunjukan musik yang memikat, dan fesyen yang merepresentasikan identitas budaya Sumedang.
“Festival Pesona Jatigede dijadikan agenda tahunan dan sebagai bentuk ikhtiar dari rangkaian acara, termasuk West Java Paragliding Championship dan Sumedang Creative Festival yang bisa menggerakkan ekonomi,” ujar Bupati Kabupaten Sumedang Dony Ahmad Munir.
Sementara itu, kegiatan festival lain seperti Sumedang Creative Festival juga memberi kesempatan bagi para seniman pertunjukan untuk perkenalan karya kreasi kepada khalayak luas, baik lokal maupun internasional.
“Festival ini menjadi ajang unjuk kemampuan para seniman pertunjukan, seperti musik tradisional Sumedang dan tari Ronggeng Sadunya. Pertunjukan Ronggeng Sadunya yang dibawakan ratusan anak usia pelajar di depan tamu undangan menampilkan keindahan gerak, musik, lagu, dan kekompakan yang luar biasa,” sambungnya.
Yang istimewa, seni pertunjukan ini melibatkan pelajar dengan kebutuhan khusus, menunjukkan bahwa seni tari adalah milik semua anak tanpa terkecuali. Ini menjadi contoh nyata inklusivitas dalam seni dan budaya, serta membuktikan bahwa setiap anak memiliki potensi untuk berkontribusi dan mengekspresikan diri melalui seni. (hms/smr)