Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar melakukan kunjungan ke Tuksedo Studio di Gianyar Bali. Di studio ini, mobil-mobil klasik legendaris direstorasi hingga tampil dengan standar dunia.
Semarak.co – Didirikan oleh Pudji Handoko dan Lilik Mardianto, Tuksedo Studio memproduksi ulang mobil klasik Porsche 356 Speedster dan 356 Coupe secara manual menggunakan material aluminium dengan presisi tinggi.
“Hari ini saya belajar banyak dari Pak Pudji. Tuksedo Studio adalah bukti bahwa Indonesia punya treasure kreatif yang mendunia. Precision, detail, dan dedikasi yang ditunjukkan di sini menjadi inspirasi besar untuk seluruh subsektor ekonomi kreatif,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Kemenekraf Siaran Pers, Selasa (30/9/2025).
Irene menekankan bahwa karya seperti yang dihasilkan Tuksedo Studio tidak hanya masuk kategori custom otomotif, tetapi juga bagian dari tren global menuju personalization dan customization.
Menurutnya, tren ini sangat relevan dengan arah pengembangan ekonomi kreatif, di mana karya terbatas justru memiliki nilai tinggi secara internasional. Irene juga menyoroti pentingnya dukungan regulasi untuk mempermudah ekspor produk otomotif kreatif Indonesia.
“Tadi sudah kita dengar, ternyata mobil buatan Bali ini sudah diminati pasar internasional. Demand ada, ekspor sudah dilakukan, tetapi regulasinya masih kompleks. Pesan Presiden jelas, yang ribet harus disederhanakan. Itu yang sedang kita perjuangkan,” ujarnya.
Selain mobil klasik, Tuksedo Studio juga mengembangkan produk kreatif lain seperti perahu (classic boat), yang menegaskan potensi diversifikasi industri otomotif-artisan Indonesia.
“Apa yang dilakukan Tuksedo Studio menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan lintas negara. Di sini, generasi muda belajar langsung dari para senior untuk menghasilkan karya berstandar internasional yang memperkuat daya saing Indonesia,” ujar Irene.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Ekraf dalam memetakan dan mengangkat potensi creative treasures di seluruh Indonesia yang berpeluang menjadi the new engine of growth menuju Indonesia berdaya saing global 2045. (hms/smr)