Menkop Ferry: Eksistensi Koperasi Harus Kembali Seperti Awal, Berjaya dengan Aneka Usaha

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono.

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan bahwa eksistensi koperasi saat ini harus kembali seperti awal sejarahnya, dimana mampu dan berjaya mengembangkan aneka sektor usaha, seperti produksi, distribusi, industri, hingga perkreditan.

Semarak.co – Oleh karena itu, Menkop menjelaskan, ide strategis Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih yang dicetuskan Presiden Prabowo Subianto adalah untuk mengejar ketertinggalan koperasi dari badan usaha lain seperti BUMN dan swasta.

Bacaan Lainnya

“Maka, menurut saya, pembentukan dan operasionalisasi 80 ribu Kopdes Merah Putih bukanlah sekadar program pemerintah. Ini merupakan gerakan negara membangun dan meningkatkan kinerja koperasi,” papar Menkop, dirilis humas usai acara melalui pesan elektronik Redaksi semarak.co, Rabu malam (24/9/2025).

Bahkan, pada tahap kedua ini (operasionalisasi), Menkop menyebutkan, pemerintah sudah banyak merelaksasi aturan untuk melancarkan dan mempermudah langkah Kopdes Merah Putih pada Oktober 2025 mendatang.

Salah satunya adalah Peraturan Menteri Keuangan (PMK) hasil revisi terbaru yang menunjuk bank-bank Himbara sudah bisa menyalurkan modal bagi Kopdes Merah Putih sebagai tahap awal operasional.

“Himbara sudah memiliki manual book tentang tata cara pencairan dana untuk operasional Kopdes Merah Putih. Bahkan, sudah sosialisasi tata cara pembuatan proposal pencairan plafon pinjaman,” terang Menkop.

Di samping itu, Ferry menekankan pentingnya peran kerja sama antar koperasi juga bisa menjadi kunci penting. Koperasi yang sudah lebih maju dapat bertindak sebagai offtaker, aggregator, maupun konsolidator bagi Kopdes Merah Putih yang baru tumbuh.

“Dengan demikian, tercipta ekosistem usaha yang saling menguatkan mulai dari hulu hingga hilir, serta memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi anggota dan masyarakat desa,” kata Ferry Juliantono.

Menkop pun berharap Dekopin turut mendukung Kopdes Merah Putih sebagai gerakan bangsa dengan membangun koperasi yang tangguh dan berdaya saing. “Sekaligus berperan meningkatkan kapasitas SDM melalui pendidikan, pelatihan, dan pendampingan guna mewujudkan tata kelola koperasi yang profesional dan akuntabel,” ucapnya.

Ketua Umum Dekopin Bambang Haryadi menekankan pentingnya memperkuat jalinan sinergi antara Dekopin dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia agar roda organisasi bisa berjalan dengan baik. “Terlebih lagi, saat ini ada program strategis Kopdes Merah Putih,” katanya.

Dia berharap ke depan segala pembatasan bidang usaha bagi koperasi tidak lagi terjadi. Contoh saja di negara-negara lain, misalnya di Swiss, dimana koperasi bisa menguasai sektor agro. Di Belanda, koperasi bisa memiliki bank besar sekelas Rabo Bank. Atau, di Spanyol, koperasi bisa memiliki klub sepakbola besar Barcelona.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut, kolaborasi dan sinergi terbaik antara pemerintah dan Dekopin harus terus terjalin dan terjaga, terlebih dalam tahap operasionalisasi Kopdes Merah Putih. “Kita akan kawal dan dukung terus Kopdes Merah Putih agar bisa berjalan dengan baik,” katanya.

Khofifah menambahkan, di Jatim telah terbentuk sebanyak 8494 Kopdes Merah Putih, yang merupakan pembentukan tercepat dan terbanyak dibanding provinsi lain. “Ini bukti komitmen kita dalam meningkatkan kinerja koperasi,” jelasnya.

Selain itu, Khofifah berharap agar segera merevitalisasi keberadaan Lapenkop agar para pengurus Kopdes Merah Putih memiliki manajerial skill yang baik. “Jadi, revitalisasi Lapenkop bisa menjadi salah satu solusi,” pungkasnya. (hms/smr)

Pos terkait