Dirjen PAUD Dikdasmen Gogot: TKA Jadi Instrumen Objektif Ukur Potensi dan Kompetensi Siswa

Sosialisasi TKA yang digelar di SMA Muhammadiyah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/9).

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Gogot Suharwoto menegaskan pentingnya Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai instrumen objektif untuk mengukur potensi dan kompetensi siswa.

Semarak.coHal ini disampaikannya saat membuka kegiatan sosialisasi TKA di SMA Muhammadiyah Cileungsi, Kabupaten Bogor. Sosialisasi ini diinisiasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) berkolaborasi dengan Kemendikdasmen.

Bacaan Lainnya

“Tes ini bukan sekadar ujian, tetapi sarana  mengukur kemampuan siswa secara objektif. Dengan TKA, kita bisa mengetahui sejauh mana keterampilan dan pemahaman siswa, sekaligus memetakan bakat serta potensi masa depan,” ujar Gogot, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Mitra BKHumas Fortadik, Senin (22/9/2025)

Gogot menekankan, TKA akan membantu siswa mengasah kemampuan sekaligus menyiapkan diri bersaing secara global. “Kita perlu ukuran setara dengan standar dunia. Apakah kemampuan matematika, biologi, atau kimia siswa Indonesia bisa bersaing dengan siswa dari negara lain? Untuk menjawabnya, kita butuh TKA,” jelasnya.

TKA hadir untuk menyatukan standar penilaian pendidikan di Indonesia pasca ditiadakannya Ujian Nasional. Selama ini standar penilaian sangat beragam antar sekolah. TKA hadir sebagai instrumen penilaian yang obyektif, sehingga hasilnya dapat diakui secara nasional.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikdasmen, Anang Ristanto, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya memberikan sosialisasi, tetapi juga simulasi langsung TKA.

“Dengan simulasi, siswa dapat lebih siap dan percaya diri saat menghadapi TKA. Kami mengajak seluruh pelajar kelas XII yang belum mendaftar agar segera melakukan pendaftaran melalui laman resmi https://tka.kemendikdasmen.go.id/,” pesan Anang.

Ketua umum IPM Riandy Prawita menyampaikan bahwa TKA memberikan manfaat besar bagi siswa. TKA bukan kewajiban, karena hasilnya dapat dibutuhkan murid untuk digunakan dalam berbagai kepentingan, termasuk untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Semangat Duta SMA Sosialisasikan TKA Kepada Teman Sebaya

Kemendikdasmen terus menggencarkan sosialisasi dan diseminasi Tes Kemampuan Akademik (TKA). Salah satunya dilakukan di SMA Muhammadiyah Cileungsi, Kabupaten Bogor, yang berkolaborasi dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

Kemendikdasmen mengajak pelajar membuat konten kreatif di media sosial dengan tagar #PendidikanBermutuUntukSemua, #AyoIkutTKA, dan #BogorSiapTKA. Beberapa karya terpilih terbaik dari peserta ditampilkan melalui akun Instagram @nafissazhr, @chovomalt, @bayydpryga, dan @rifkihrlnggaa.

Selain itu, sesi simulasi TKA juga menghasilkan lima peserta dengan nilai tertinggi, yaitu Raditya Febriansyah, Safira Nurmozah, M. Fikri Azka Nurviman, Muhammad Fahri Meidiansyah, dan Rafi Ahmad Ridhwan.

Hadir pula Duta SMA Jabar 2025, Tazanna Neisha Batuwael, yang mengajak pelajar berani mengikuti TKA sekaligus mendorong generasi muda menjadi duta SMA berikutnya. “Duta SMA adalah perpanjangan tangan Kemendikdasmen dalam menginspirasi siswa lain melalui program kreatif dan kegiatan sekolah,” ujar Neisha.

Para siswa peserta turut memberikan testimoni positif. Bulan Nabithalia mengungkapkan bahwa TKA penting untuk validasi rapor dan seleksi masuk pendidikan tinggi. “Di sekolah kami, siswa mendapat pendalaman materi secara rutin sebagai persiapan menghadapi TKA,” jelasnya.

Pemerintah telah menetapkan TKA sebagai instrumen evaluasi capaian kompetensi peserta didik di jalur pendidikan formal maupun nonformal. Kehadiran TKA memastikan adanya standar yang sama bagi lulusan SMA di seluruh Indonesia, sehingga mutu pendidikan dapat terjaga secara setara, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan. (hms/smr)

Pos terkait