Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) dari Kementerian Agama (Kemenag) untuk jabatan Komisioner atau Anggota Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI sudah menetapkan 141 nama lolos seleksi administrasi. Banyak nama-nama besar yang muncul yang bersaing untuk ikut mengelola zakat di Indonesia dengan potensi mencapai ratusan triliun per tahun.
Semarak.co – Sejumlah tokoh populer yang muncul dalam daftar nama itu adalah Mantan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Saadi bersama era Menag Yaqut Cholil Qoumas. Saat ini Zainut menjadi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendampingi Ma’ruf Amin yang mantan Wakil Presiden (Wapres) Joko Widodo (Jokowi).
Selain itu juga ada nama-nama petahana atau incumbent komisioner Baznas yang kembali mendaftar. Di antaranya Ketua Baznas saat ini Prof KH Noor Achmad. Kemudian juga ada anggota Baznas bidang distribusi Saidah Sakwan. Nama-nama yang lolos dalam seleksi administrasi itu, berhak maju ke tahap seleksi kompetensi.
Ketua Tim Seleksi sekaligus Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kemenag Abu Rokhmad mengatakan, proses seleksi dilakukan secara terbuka, akuntabel, dan sesuai regulasi. Seleksi itu merupakan langkah strategis untuk memastikan pengelolaan zakat di Indonesia berada di tangan orang-orang yang kredibel, profesional, dan amanah.
“Seleksi anggota Baznas ini penting karena lembaga ini memegang peran besar dalam mengelola potensi zakat nasional yang jumlahnya mencapai ratusan triliun rupiah,” kata Abu dilansir jawapos.com, Rabu, 17 September 2025 | 20:57 WIB melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Rabu (17/9/2025).
Tim Panselnas ingin memastikan hanya figur yang layak dan berintegritas yang dapat duduk di kepengurusan Baznas pusat. Dia menambahkan, calon komisioner atau anggota Baznas yang lulus berasal dari berbagai unsur.
Seperti tokoh masyarakat Islam, ulama, hingga tenaga profesional. Keterwakilan ini dinilai penting agar Baznas ke depan memiliki perspektif yang lengkap dalam pengelolaan zakat, baik aspek syariah maupun manajerial. “Kita ingin Baznas tidak hanya kuat secara syariah,” tegasnya.
Tetapi juga mampu mengelola zakat dengan pendekatan modern, transparan, dan berdampak nyata bagi umat. Tahap berikutnya, para peserta akan mengikuti seleksi kompetensi yang meliputi Tes Pengetahuan Dasar (TPD) dan penulisan makalah.
Agenda ini akan digelar pada Jumat, 19 September 2025 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Tes Pengetahuan Dasar itu akan mengukur wawasan peserta terkait zakat, regulasi, serta isu-isu strategis umat.
Sementara penulisan makalah akan menguji kemampuan analisis, mengukur wawasan moderasi beragama, wawasan kebangsaan. Serta gagasan peserta dalam mengembangkan peran Baznas di masa mendatang. (net/jpc/smr)