Dukung Ketahanan Pangan, Menteri PPN/Bappenas Rachmat Dorong Ubi Jalar Jadi Komoditas Unggulan

Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyatakan, ubi jalar memiliki potensi nilai tambah yang tinggi sehingga layak didorong sebagai komoditas unggulan.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyatakan, pengembangan ubi jalar merupakan langkah strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, khususnya pada kegiatan prioritas pengembangan pangan lokal dan nabati.

Semarak.co – Rachmat menyatakan, ubi jalar memiliki potensi nilai tambah yang tinggi sehingga layak didorong sebagai komoditas unggulan, tidak hanya untuk mendukung ketahanan pangan, tetapi juga dalam memperkuat transformasi sistem pangan nasional.

Bacaan Lainnya

“Data Badan Pangan Nasional menunjukkan konsumsi pangan masyarakat masih didominasi padi-padian. Pada 2024, konsumsi ubi jalar hanya 3,1 kg/kapita/tahun, jauh di bawah konsumsi beras yang mencapai 92,1 kg/kapita/tahun,” ujarnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media Bappenas, Selasa malam (9/9/2025).

Padahal, ubi jalar kaya serat, karbohidrat kompleks, dan memiliki indeks glikemik rendah yang baik bagi kesehatan. Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Pertanian, produksi ubi jalar nasional pada 2024 hanya sebesar 1,38 juta ton dan cenderung menurun.

“Ubi jalar adalah salah satu sumber karbohidrat dengan potensi luar biasa. Langkah yang kita lakukan saat ini menjadi awal untuk membangun pusat ubi jalar nasional yang kelak dapat berkembang menjadi pusat ubi jalar internasional,” ujarnya.

Inilah revolusi pangan Indonesia, revolusi pertanian Indonesia, yang dapat memberi kontribusi bagi dunia. Sudah saatnya kita membangun peradaban baru melalui revolusi pangan yang lahir dari karya para ahli Indonesia, berbasis pada plasma nutfah asli Indonesia.

“Ubi jalar tidak hanya berhenti sebagai plasma nutfah, tetapi dengan riset dan pengembangan oleh para peneliti kita, ia dapat menghadirkan nilai tambah yang besar. Pertanian berbasis ubi jalar ini dapat memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus memberikan kontribusi global,” pungkas Rachmat Pambudy. (hms/smr)

Pos terkait