Wamenekraf Irene Apresiasi Pementasan Musikal Perempuan Punya Cerita: Bukti Seni Pertunjukan adalah Penggerak Ekraf

Salah satu adegan pementasan musikal bertajuk Perempuan Punya Cerita di Taman Ismail Marzuki (TIM) kawasan Cikini, Jakarta Pusat, 4-7 September 2025. Foto: humas Kemenekraf

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar mengapresiasi pementasan musikal bertajuk Perempuan Punya Cerita yang dinilainya berhasil menjadi medium advokasi isu sosial sekaligus penggerak ekonomi kreatif (ekraf). Pertunjukan digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM) kawasan Cikini, Jakarta Pusat, 4-7 September 2025.

Semarak.co – Wamenekraf Irene menganggap kegiatan ini sebagai the new engine of growth yang menggabungkan nilai budaya, sosial, dan ekonomi kreatif. Inilah bukti seni pertunjukan adalah bagian penting dari ekonomi kreatif: ia menggerakkan emosi, menyuarakan isu penting, sekaligus membuka peluang ekonomi bagi para pelakunya.

Bacaan Lainnya

“Seni seperti ini dapat menjadi the new engine of growth yang menggabungkan nilai budaya, sosial, dan ekonomi,” ujar Wamenekraf Irene saat menghadiri pertunjukan yang dipentaskan EKI Dance Company di Graha Bhakti Budaya TIM kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (7/9/2025).

Musikal ini mengangkat kisah Anya, seorang siswi remaja korban perundungan, dan Jami, seorang ibu tunggal yang berjuang menghadapi tekanan ekonomi dan sosial. Disutradarai Ara Ajisiwi dengan penampilan Nala Amrytha, Gerry Gerardo, Gabriel Harvianto, Uli Herdi, dan Tan Hadian.

“Karya ini memperlihatkan bagaimana seni pertunjukan dapat menyampaikan pesan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari,” papar Wamenekraf Irene dirilis humas Kemenekraf usai acara melalui WAGroup Kemenekraf SiaranPers, Senin (8/9/2025).

Wamenekraf Irene menyampaikan apresiasinya terhadap keberanian pelaku seni mengangkat isu perempuan melalui karya kreatif. “Kedua cerita yang ditampilkan sangat relevan dengan realita sosial kita. Pertunjukan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga meningkatkan awareness,” katanya.

Terutama di kalangan anak muda, sambung Wamenekraf Irene, agar orang tua dan guru lebih peka terhadap fenomena nyata. Selain isu sosial, musikal ini juga menawarkan inovasi artistik, salah satunya adalah segmen musikal horor.

“Saya biasanya menghindari film horor, tetapi di panggung ini justru bisa menikmati musikal horor yang ditampilkan dengan indah dan anggun. Kreativitas semacam ini menunjukkan kapasitas besar seni pertunjukan untuk berinovasi, melahirkan pengalaman baru bagi penonton,” ulasnya.

Dan membuka ruang kolaborasi lintas sektor. Jika terus konsisten, karya-karya seperti ini akan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif kita. Kehadiran pemerintah melalui Wamenekraf Irene menegaskan dukungan terhadap subsektor seni pertunjukan sebagai salah satu motor penting dalam ekosistem ekonomi kreatif.

Menurut Wamen Ekraf, kolaborasi lintas sektor — antara komunitas seni, pemerintah, dan masyarakat — sangat dibutuhkan agar seni pertunjukan terus berkembang dan memberi dampak ekonomi sekaligus sosial. Pertunjukan ini juga mendapat apresiasi dari tokoh perfilman nasional, Chand Parwez Servia.

Wamenekraf Irene menilai Perempuan Punya Cerita sarat pesan sosial dan dapat menjadi gerakan yang membawa perubahan positif bagi masyarakat. Pandangan ini sejalan dengan visi Kementerian Ekraf dalam mendorong karya kreatif yang tidak hanya bernilai artistik, tetapi juga relevan dengan isu sosial.

Dengan hadirnya karya musikal seperti Perempuan Punya Cerita, Indonesia membuktikan bahwa seni pertunjukan memiliki kekuatan untuk menggerakkan ekonomi, merawat kebudayaan, dan menjadi wadah refleksi sosial yang berdampak nyata bagi masyarakat. (hms/smr)

Pos terkait