Wamendukbangga/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mendatangi sejumlah rumah Keluarga Berisiko Stunting (KRS) di Kota Jambi, untuk melihat langsung pelaksanaan program Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting atau GENTING.
Semarak.co – Isyana mengunjungi rumah Okta, yang tengah hamil 8 bulan untuk memberikan bantuan makanan bergizi. Selama dua bulan, Okta telah menerima bantuan nutrisi yang diawasi oleh ahli gizi dan diantar langsung oleh kader Tim Pendamping Keluarga (TPK).
“Kita melihat bagaimana manfaat pemberian GENTING berdampak betul di masyarakat. Ibu Okta yang hamil, sebelumnya KEK (Kurang Energi Kronis) dengan lingkar lengan atas 22 cm meningkat jadi 28 cm. Ini menandakan ibu Okta sudah tidak lagi KEK,” ujarnya, dirilis humas melalui WAGroup Jurnalis Kemendukbangga/BKKBN, Kamis (21/8/2025).
Isyana mengunjungi KRS lainnya yaitu Lusiana dengan kehamilan KEK dan Cesya ibu menyusui dengan bayi berusia 30 hari. Dalam kunjungan ini Isyana juga memberikan edukasi terkait pencegahan stunting, pemberian ASI serta pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak.
“Dengan program pemerintah, ibu hamil terbebas dari KEK. Peningkatan lingkar lengan ini adalah bukti nyata bahwa program pemerintah benar-benar berdampak dalam mencegah KEK sekaligus menekan risiko stunting sejak dalam kandungan,” tegas Wamen Isyana.
GENTING adalah salah satu Quickwins yang dicanangkan oleh Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji dengan melibatkan seluruh komponen mulai dari masyarakat, perusahaan hingga komunitas, untuk bersama-sama menjadi orang tua asuh untuk mencegah stunting.
Kehamilan di Usia Terlalu Muda Sangat Berisiko untuk Fisik dan Mental
Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka juga mengunjungi salah satu keluarga berisiko stunting (KRS) penerima manfaat program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), yakni ibu yang sangat muda berusia 17 tahun, dengan bayi yang baru berusia 30 hari di Kota Jambi, Selasa (20/08/2025).
“Kehamilan di usia terlalu muda sangat berisiko karena ibu belum siap secara fisik maupun mental. Kondisi ini dapat berdampak pada tumbuh kembang bayi dan meningkatkan risiko stunting. Temuan ini menunjukkan pernikahan dini masih menjadi persoalan serius di Jambi,” tegas Isyana.
Selain edukasi remaja, Isyana menekankan pentingnya Keluarga Berencana (KB). Program KB membantu mengatur jarak kelahiran anak sehingga risiko stunting dan komplikasi kesehatan pada ibu maupun anak dapat diminimalkan, serta memastikan ibu dan anak lebih sehat. (hms/smr)