Lanjutan HPN 2018, Jamkrindo Berikan Pelatihan Wirausaha Bagi Wartawan

para wartawan Bukit Tinggi di sela pelatihan vokasi wirausaha

Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) terus mendorong tumbuhnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah-tengah masyarakat khususnya di wilayah Bukittinggi, Sumatera Barat.

Upaya yang dilakukan Jamkrindo salah satunya menggelar Vokasi Wartawan di Bukittinggi. Acara yang bertema ‘Strategi UMKM Sukses di Era Disruption’ ini merupakan lanjutan dari kegiatan vokasi dalam Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Sumatera Barat pada 9 Februari lalu.

Acara Vokasi Wartawan kali ini dihadiri oleh Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Sekretaris Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi & Usaha Kecil Menengah RI Sutarjo, Perwakilan Delegasi Pengurus PWI, Muhamad Ihsan, Kepala Wilayah I Perum Jamkrindo Medan Adnan Lukman Hatta, dan perwakilan wartawan Bukittinggi, Sumatera Barat.

Direktur Keuangan Investasi dan Manajemen Risiko Jamkrindo I.Rusdonobanu berharap dengan menggelar pelatihan kepada media nantinya mampu merangsang para awak media untuk berbisnis dan menyebarkan informasi UMKM kepada masyarakat. “Kehadiran Jamkrindo ini merupakan bagian dari program BUMN Hadir Untuk Negeri, ini wujud nyata peran BUMN untuk masyarakat dan sebagai agen pembangunan,” terangnya, seperti dirilis Humas Jamkrindo.

Dalam acara tersebut awak media sudah yang menjadi peserta terlihat sangat antusias mendengar paparan materi dari Jamkrindo. Diskusi pun memanjang sampai pukul 13.50 WIB dari yang dijadwalkan kelar pada pukul 12.00 WIB.

Kepala Jamkrindo Padang, Hery Surya mengatakan kegiatan ini untuk mengembangkan minat para wartawan dalam mengembangkan bisnis yang diinginkan. “Dalam HPN kemarin kami telah sampaikan kalau kami ingin wartawan selain tenaga jurnalis bisa juga berbisnis,” kata Hery kepada Rakyat Merdeka.

Dia menyebut untuk tahap pertama bagi wartawan yang belum pernah berbisnis bisa belajar dari pelaku UKM atau mengembangkan minatnya  dimulai dari yang kecil.”Untuk berbisnis ada basic dan pengetahuan dari apa yang mau kita jual, dari kemauan dulu lalu ketrampilan yang dimiliki,” katanya.

Dijelaskannya juga untuk meminjam di Jamkrindo ada syarat salah satunya sesuai PP 41 tahun 2008 dimana maksimal penjualan Rp 50 miliar per tahun. Dengan ikut terjun ke dunia bisnis maka wartawan nantinya bisa memahami UMKM lebih detail.

“Dalam penjualan barang dan/atau jasa tertentu kepada konsumen misal dalam direct selling selama ini hanya teoritis tapi kalau terjun langsung jadi lebih paham. Karena tahu betul kendala atau bagaimana caranya berbisnis,” imbuhnya.

Dia mengatakan saat ini ada banyak UMKM yang kesulitan mendapatkan pinjaman dari Bank. Maka peran Jamkrindo sebagai jembatan antara UMKM dengan lembaga keuangan. “Kita sebagai jembatan tapi tetap harus ada kewajiban membayar harus dipenuhi sesuai aturan yang berlaku,” jelasnya.

Dengan masuknya wartawan ke dunia UMKM maka akan memudahkan bagi lembaga penjamin dan juga pemerintah untuk membuat kebijakan. “Karena wartawannya sudah terlatih,” tutur dia.

Pasca perayaan HPN pada Februari 2018 lalu sampai sekarang minat wartawan untuk mengembangkan bisnis sudah mulai tumbuh. Hal itu nampak dari mengalirnya pertanyaan terkait kredit ke Jamkrindo.”Ini baru perdana untuk para wartawan,” ujarnya.

Mengenai aturan bunga dia menegaskan aturan mengacu pada kebijakan tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditetapkan pemerintah. “Saat ini pemerintah sudah menurunkan bunga dari double digit secara bertahap saat ini menjadi 7 persen untuk bunga kita sesuaikan KUR. Pemerintah mengharapkan UMKM terus besar dan mampu menunjang pertumbuhan ekonomi nasional,” kutipnya.

Kepala Wilayah I Perum Jamkrindo Medan Adnan Lukman Hatta menyebut BUMN Penjamin pertama dan terbesar sesuai UU No. 1/2016 hanya Jamkrindo.”Berdasarkan catatan laporan keuangan kita sepanjang tahun 2017 yaitu sebesar Aset Rp 14,6 triliun,” tuturnya.

Dia berjanji tidak akan membeda-bedakan profesi dalam memberikan jaminan. “Kita sesuai aturan yang berlaku kalau penjaminan merupakan kegiatan pemberian jaminan oleh penjamin atas pemenuhan kewajiban finansial terjamin kepada penerima jaminan,” ungkapnya.

Lebih jauh dia mengatakan pada tahun 2018 ini, Perum Jamkrindo terus berbenah dengan mengedepankan efisiensi dan efektifitas dalam menghadapi tantangan bisnis yang makin besar dan menuntut kesiapan dari semua unsur di dalam perusahaan untuk lebih baik dalam melaksanakan bisnis, tanpa meninggalkan core competency di sektor UMKMK.

“Saat ini Jamkrindo semakin tumbuh dan berkembang menjadi lokomotif industri penjaminan di Indonesia dan memiliki jaringan kerja yang luas dengan 9 kantor wilayah dan 1 kantor Cabang Khusus, 56 kantor cabang, dan 16 kantor unit pelayanan (KUP),” sebutnya.

Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias menilai pelatihan UMKM bagi masyarakat di wilayahnya sangat penting. Pasalnya, di Bukittinggi .memiliki potensi alam yang menarik dan terus dikembangkan. Terlebih Walikota sudah menargetkan pendapatan daerah mencapai Rp 17,5 miliar. “Jumlah pengunjung kita banyak bahkan kita disini sampai macet, maka potensi di Bukit Tinggi dari pariwisata itu bisa dimanfaatkan oleh UMKM,” kata Ramlan.

Dia mengatakan agar penduduk termasuk insan pers bisa serius memanfaatkan potensi bisnis di kawasan wisata salah satunya di kawasan Bukittinggi. Dia mengatakan Kota Bukittinggi merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Sumatera Barat yang memiliki banyak kisah sejarah di dalamnya. Kota yang memiliki hawa sangat sejuk dengan suhu berkisar antara 16.1–24.9 °C ini punya banyak destinasi wisata.

Antara lain Tembok China ala Bukittinggi yaitu Janjang Saribu,Taman Margasatwa Kinanta, Tabiang Takuruang, dan Lobang Jepang Bukittinggi. “Kita ketahui besar potensinya lalu memahami strateginya maka kita akan memiliki semangat untuk bisnis disini,” kata Ramlan.

Dia menyarankan agar potensi wisata ini juga bisa dimanfaatkan untuk bisnis yang sedang menjadi tren anak muda. “Kita gerakkan bisnis dari yang lagi tren seperti tempat ngopi dengan spot untuk selfie. Kita kota perdagangan maka saya mengajak rekan-rekan wartawan untuk bareng membangun bersama,” imbuhnya.

Taman Bacaan

Selain memberikan pelatihan wirausaha berbasis UMKM untuk wartawan. Jamkrindo juga memberikan bantuan Taman Bacaan Siswa di Bukit Tinggi Sumatera Barat,untuk SD Negeri 05 Tarok Dipo, Kota Bukittinggi, dan untuk di Kota Padang di SD Kartika I-10 Padang Timur, Kota Padang.

Melalui program Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), Jamkrindo secara berkesinambungan memberikan bantuan untuk masyarakat berupa Taman Bacaan di berbagai kota seperti di Sembalun, Sibolga, dan kini di Sumatera Barat.

Fokus kegiatan PKBL yang dilakukan Perum Jamkrindo lebih banyak difokuskan kepada kegiatan sosial kemasyarakatan. “Hal ini dilakukan karena kegiatan-kegiatan tersebut akan langsung memberikan dampak dan manfaat bagi mereka yang membutuhkan. Selain itu, hal ini dilakukan untuk bisa mengenalkan Perum Jamkrindo kepada masyarakat tentang bisnis yang dijalankan oleh perusahaan,”jelas I. Rusdonobanu.

Sampai dengan kuartal I tahun 2018, Perum Jamkrindo sendiri telah menyalurkan sekitar 1,77 miliar dana PKBL yang terdiri dari Program Kemitraan sebesar Rp 920 juta dan Program Bina Lingkungan sekitar 849 juta. Sepanjang tahun lalu, Jamkrindo menyalurkan sekitar Rp 16,79 miliar dana PKBL.

Perum Jamkrindo sebagai satu-satunya BUMN Penjaminan yang telah 48 tahun melayani UMKM di Indonesia melalui penyediaan jasa penjaminan, dengan bermitra kerja perbankan dan non bank.

Ruang lingkup usaha Jamkrindo adalah melakukan penugasan Pemerintah yaitu Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR), Penjaminan Kredit Mikro, Penjaminan Kredit Umum, Penjaminan Kredit Multiguna, Penjaminan Kredit Distribusi Barang, Penjaminan KPR (FLPP), Penjaminan Kredit kendaraan Bermotor, Penjaminan Surety Bond, Penjaminan Custom Bond, Penjaminan Bank Garansi/Kontra Garansi, Penjaminan Supply Chain Financing dan melakukan Penjaminan Sistem Resi Gudang (SRG) atau warehouse receipt system.

Selain itu, terus mengembangkan berbagai produk penjaminan untuk terus mempertegas perannya bagi perkembangan UMKM di Indonesia diantaranya melalui penjaminan peer to peer (P2P) lending dengan tetap berpedoman pada visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan penjaminan terdepan yang mendukung perkembangan perekonomian nasional.

Selama tahun 2017, Perum Jamkrindo berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 1,02 triliun meningkat dari tahun sebelumnya Rp 941,4 miliar. Demikian juga aset perusahaan tumbuh dari Rp 13,4 triliun pada 2016 menjadi Rp 14,6 triliun pada 2017.

Perum Jamkrindo juga meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan tahun 2017, berdasarkan hasil audit oleh Kantor Akuntan Publik Hertanto, Grace, Karunawan (HGK) member of TIAG yang dilansir pada Rabu 28/2/2018.

Dalam hal penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), Perum Jamkrindo dibawah Direktur Utama Randi Anto meraih predikat dengan kualifikasi sangat baik dan berdasarkan sertifikasi PEFINDO (Credit Rating Agency) berperingkat AA Plus (Double A Plus, Stable Outlook). (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *