8 Siswa SLB Wakil Indonesia Sabet Medali Ajang Tata Boga Internasional The 14th Salon Culinaire 2025

Delapan murid berkebutuhan khusus berhasil menorehkan tujuh medali perak, satu medali perunggu, dan penghargaan The Highest Score - Class 01 Fondant Cake Figures pada ajang tata boga internasional, yaitu The 14th Salon Culinaire 2025.

Delapan siswa berkebutuhan khusus berhasil menorehkan tujuh medali perak, satu medali perunggu, dan penghargaan The Highest Score – Class 01 Fondant Cake Figures pada ajang tata boga internasional, yaitu The 14th Salon Culinaire 2025.

Semarak.co – Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikdasmen Maria Veronica Irene Herdjiono memberikan selamat atas prestasi tersebut. Dia berharap prestasi ini menjadi inspirasi untuk anak-anak Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Terima kasih kepada Tim Pembina dan guru pendamping yang telah membina anak-anak dengan baik sehingga meraih prestasi di ajang The 14th Salon Culinaire,” tambahnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Mitra BKHumas, Selasa (29/7/2025).

Tujuh medali perak masing-masing diraih Mawaddah Warahmah dari SLB Negeri Kandangan, Hulu Sungai Selatan, Desta Fais Kurniawan dari SLB Harmoni Sidoarjo, Rizki Ramadan dari SLB Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Jambi, Roainun dari SLB Negeri Pangeran Cakrabuana Cirebon,  Faracya Kaila dari SLB Negeri Pembina Palembang.

Selain itu ada Hepi Vania Zendrato SLB Negeri 1 Padang, I Made Ardika dari SLB Negeri 1 Badung. Untuk medali perunggu diraih oDiandra Ratih Livya dari SLB Negeri 1 Bantul. Untuk Penghargaan The Highest Score – Class 01 Fondant Cake Figures juga berhasil diraih oleh Mawaddah Warahmah.

Prestasi yang diraih para murid ini akan tercatat di pangkalan data talenta nasional yaitu Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT). “Prestasi yang adik-adik raih di ajang ini tentunya akan bisa diakses dan terdata di SIMT,” jelas Maria Veronica.

Raihan prestasi ini tentunya tidak lepas dari peran para pembina. Ucu Sawitri selaku Koordinator Pembina, mengatakan para siswa masing-masing memiliki kompetensi yang baik dan berkompetisi dengan kompetitor yang bukan berkebutuhan khusus.

“Anak-anak meraih prestasi yang luar biasa karena mereka bersaing dengan chef Profesional, Siswa Perhotelan dan kalangan industri kuliner. Saya berharap melalui kompetisi ini anak-anak juga mendapatkan pengalaman yang berharga,” kata Ucu.

Cerita Haru para Peserta

Para murid berkebutuhan khusus tersebut memiliki cerita yang mengharukan untuk bisa berprestasi di ajang The 14th Salon Culinaire. Salah satunya, Mawaddah Warahmah dari SLB Negeri Kandangan Kab. Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Guru pendampingnya, Fitria Nuraini Herawati, menceritakan bahwa Mawaddah harus menempuh perjalanan jauh selama empat jam untuk sampai ke bandara. Selain itu, siswa didiknya itu berasal dari keluarga yang tidak mampu.

“Perjuangan Mawaddah sangat luar biasa. Untuk sampai ke bandara, ia menempuh perjalanan empat jam. Ayahnya adalah seorang buruh serabutan dan Ibunya seorang buruh tani. Jadi saya lihat, dukungan orang tua Mawaddah sungguh luar biasa,” jelas Fitria dengan haru.

Berdiri di samping Fitria, Mawaddah juga mengutarakan perasaannya setelah meraih medali Perak dan Penghargaan The Highest Score – Class 01 Fondant Cake Figures. “Saya sungguh senang dan bahagia. Saya bisa juara, teman-teman lainnya juga pasti bisa juara,” ungkap Mawaddah.

Cerita lainnya juga datang dari Rizki Ramadan dari SLB Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Jambi. Guru pendampingnya, Gustira Mayasari mengungkapkan Rizki sehari-hari tinggal di asrama karena jarak waktu tempuh dari sekolah ke rumahnya memakan waktu empat jam.

“Alhamdulilah berkat keyakinan dan bimbingan para pembina dan fasilitasi dari Puspresnas, Rizki bisa meraih prestasi. Tak membayangkan Rizki bisa sejauh ini. Semoga Rizki bisa mengangkat derajat orang tuanya,” ucap Gustira.

Diketahui, The 14th Salon Culinaire berlangsung pada 22 hingga 25 Juli 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo). Ini merupakan ajang kolaborasi Association of Culinary Professionals Indonesia bersama World Association of Chefs Societies and the Indonesia Pastry Bakery Society.  (hms/smr)

Pos terkait