Peran Strategis, Stasiun Lempuyangan dan Solo Balapan Layani Jutaan Penumpang pada Semester I 2025

Pada Semester I 2025, KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat bahwa jumlah penumpang KA yang dilayani naik dan turun di Stasiun Solo Balapan mencapai 2.465.070 penumpang.

Pada periode Januari hingga Juni 2025, Stasiun Lempuyangan Yogyakarta mencatatkan volume penumpang signifikan baik kereta api jarak jauh maupun lokal, dalam hal ini KRL Commuterline Yogyakarta – Palur.

Semarak.co – Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih mengatakan, volume penumpang Stasiun Lempuyangan pada periode Januari-Juni 2025 mencapai total 2.758.457 untuk penumpang KA jarak jauh dan KRL commuterline.

Bacaan Lainnya

“Untuk KA jarak jauh pada periode Januari – Juni tahun 2025 tercatat volume naik dan turun sebanyak 1.473.087 penumpang dan untuk KRL sebanyak 1.285.370 penumpang,” ujarnya, dirilis humas melalui pesan elektronik Redaksi semarak.co, Jumat (25/7/2025).

Angka ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI yang terus meningkat, terutama di Stasiun Lempuyangan yang kini menjadi akses andalan masyarakat dari berbagai kota yang fasilitasnya semakin lengkap dan mudah dijangkau.

KAI Daop 6 Yogyakarta terus meningkatkan layanan di Stasiun Lempuyangan. Pembenahan fasilitas ruang tunggu, adanya fasilitas face recognition boarding gate, drinking water station, penyediaan ruang laktasi dan penambahan informasi perjalanan digital.

“Selain itu ada juga peningkatan keamanan melalui CCTV, serta penataan area parkir, akses pejalan kaki, dan lainnya dilakukan untuk mendukung kenyamanan dan kelancaran mobilitas pelanggan,” jelasnya.

Berbagai upaya tersebut menjadi bagian dari transformasi layanan yang berorientasi pada pelanggan, sekaligus mendukung semangat integrasi antarmoda dalam sistem transportasi perkotaan Yogyakarta.

“Kinerja Stasiun Lempuyangan pada semester 1 tahun 2025 ini merupakan sinyal positif terhadap keberhasilan layanan serta kian tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya transportasi massal yang aman dan berkelanjutan,” ujar Feni.

Dengan peran dan posisi strategisnya saat ini, Stasiun Lempuyangan diproyeksikan akan terus menjadi salah satu simpul transportasi paling penting di Daop 6 dan sekaligus etalase utama sistem transportasi publik di Kota Yogyakarta.

Stasiun Lempuyangan memiliki peran penting dalam mendukung pergerakan masyarakat ekonomi menengah dan bawah, dengan ciri layanan kereta api yang didominasi oleh KA kelas ekonomi dan KRL yang terjangkau. Stasiun Lempuyangan bahkan tercatat sebagai stasiun KA Jarak Jauh favorit nomor dua di wilayah Daop 6 Yogyakarta.

“Hal ini membuktikan bahwa Stasiun Lempuyangan memang merupakan stasiun yang krusial keberadaannya, baik untuk mobilitas warga lokal maupun sebagai titik distribusi utama bagi arus wisata dan komuter antarkota,” terang Feni.

KAI Daop 6 Yogyakarta berharap berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan Stasiun Lempuyangan dapat menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan transportasi publik yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.

Ia menambahkan bahwa dengan dukungan masyarakat dan kolaborasi antarlembaga, Stasiun Lempuyangan akan terus menjadi kebanggaan Yogyakarta sebagai simpul mobilitas modern yang tetap berpijak pada nilai-nilai historis dan kearifan lokal.

Stasiun Solo Balapan Layani Sebanyak 2.465.070 Penumpang

Sebagai wajah transportasi modern di Kota Surakarta atau Solo, Stasiun Solo Balapan terus menunjukkan perannya sebagai simpul transportasi terpadu yang menghubungkan berbagai moda transportasi dalam satu titik strategis.

Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih mengatakan, tak hanya melayani perjalanan KA jarak jauh, Stasiun Solo Balapan juga menjadi titik penting bagi pengguna KRL Commuterline Yogyakarta – Palur dan KA Bandara Adi Soemarmo (BIAS) dan KA Banyubiru Solobalapan-Semarang Tawang Bank Jateng.

“Stasiun Solo Balapan dilengkapi dengan fasilitas dan integrasi antarmoda yang menjadi titik strategis pilihan masyarakat dalam bermobilitas secara efisien dan nyaman,” kata Feni.

Pada Semester I 2025, KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat bahwa jumlah penumpang KA yang dilayani naik dan turun di Stasiun Solo Balapan mencapai 2.465.070 penumpang atau rata-rata sekitar 13.470 penumpang per harinya yang datang dan berangkat.

Jumlah tersebut terdiri dari 1.068.998 penumpang KA Jarak Jauh, 962.537 penumpang KRL Commuterline, 214.310 penumpang KA BIAS, 219.225 penumpang KA Banyubiru. Ini menjadikan Stasiun Solo Balapan menjadi stasiun tersibuk ketiga di Daop 6 Yogyakarta setelah Stasiun Yogyakarta dan Stasiun Lempuyangan.

Pertumbuhan jumlah penumpang KA jarak jauh, KRL Commuterline, KA BIAS dan KA Banyibiru di Stasiun Solo Balapan mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat akan manfaat layanan transportasi yang terintegrasi antarmoda.

Selain menghubungkan dengan moda transportasi pesawat melalui KA BIAS, konektivitas di Stasiun Solo Balapan diperkuat dengan fasilitas skybridge yang menghubungkan stasiun langsung ke Terminal Tirtonadi, sehingga memudahkan perpindahan dari kereta api ke moda transportasi darat lainnya seperti bus.

“Kehadiran Stasiun Solo Balapan sebagai simpul integrasi antarmoda KA Jarak Jauh, KRL, dan KA Bandara dan KA aglomerasi ini memudahkan masyarakat dari luar daerah maupun wilayah Solo, Yogyakarta dan sekitarnya untuk bepergian menuju berbagai kota lainnya,” jelasnya.

Selain itu, kehadiran Stasiun Solo Balapan sebagai simpul terpadu transportasi yang mengintegrasikan berbagai moda diharapkan dapat memberikan manfaat besar untuk mendukung kemajuan pariwisata dan perekonomian lokal. (hms/smr)

Pos terkait