Dalam survei yang dilakukan Lembaga Indikator, ada 11 persen publik yang menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Jokowi, namun yang bikin mantap, karena justru 11 persen itu sekarang memilih Prabowo Subianto. Sementara ada 12,2 persen belum memutuskan pilihan.
Direktur Eksekutif Burhanudin Muhtadi menyebut 11 persen masyarakat tadi merupakan representasi masyarakat yang hatinya belum bisa memilih Jokowi, kendati secara rasional menyatakan puas dengan kinerja mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Permasalah ini tidak bisa diselesaikan Jokowi dengan cara-cara meningkatkan kinerja seperti memperbanyak infrastruktur dan menjaga tingkat inflasi.
“Meskipun lagi-lagi (banyak) pemilih yang puas tapi ada 11 persen memilih Prabowo, itu tetap menjadi PR besar Jokowi. Nah itu persoalannya bukan kinerja, tapi itu masalah hati,” tegas Burhanudin di Kawasan Cikini Jakarta, Kamis (3/5).
Bahwa 11 persen masyarakat tadi pemilih dengan representasi agama muslim yang tinggal di Jawa Barat, Banten dan Sumatera. Mereka kebanyakan berafiliasi dengan Ormas Muhammadiyah. Lalu untuk mengatasi persoalan tersebut, menurut Burhan, Jokowi harus menggaet pendamping yang bisa mengambil kelompok massa tersebut.
“Jadi itu yang kita sebut dengan satisfied non voters, pendukung (Jokowi) yang puas tapi nggak memilih. Nah kalau misalnya pasangan Pak Jokowi itu punya daya tarik di kalangan segmen pemilih tadi, mungkin bisa membantu Pak Jokowi untuk meningkatkan elektabilitas untuk sebagian pemilih tadi,” tutupnya. (lin)