Ratusan Penyuluh KB (PKB) dan Petugas Lapangan KB (PLKB), menggelar Kirab Bangga Kencana di setiap pulau/wilayah provinsi secara regional menyambut Hari Keluarga Nasional ke-32, mulai 23 Juni hingga berakhir di Kantor Kemendukbangga/BKKBN Jakarta pada 26 Juni 2025.
Semarak.co – Regionalisasi dibagi enam wilayah, yakni Sumatera, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku-Papua. Selain PKB dan PLKB, ikut menyertai kirab perwakilan dari Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan (IMP), Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja, dan lain-lainnya.
“Kirab digelar sekaligus mengusung kampanye tentang lima program prioritas kementerian,” ujar Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji, saat membuka kirab di Rote Ndao, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis Kemendukbangga/BKKBN, Selasa (24/6/2025).
lima program prioritas yaitu Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), SuperApps Tentang Keluarga Lansia Berdaya, dan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).
Peserta Kirab Bangga Kencana membawa pesan tentang tema program di Kemendukbangga/ BKKBN ke kabupaten/kota lain sambil melakukan kegiatan sosialisasi, pelayanan KB, bakti sosial serta pemberian bantuan bagi keluarga berisiko stunting pada titik lokasi yang akan dilewati.
Tujuan utama Kirab Bangga Kencana adalah untuk mensosialisasikan dan mengkampanyekan program Bangga Kencana, pencegahan stunting dan juga quick wins Kemendukbangga/BKKBN. Sekaligus juga memberikan dampak positif pada masyarakat.
Wihaji berharap kirab menjadi momentum penting untuk memperkenalkan secara luas perubahan besar yang tengah berlangsung, yakni perubahan nomenklatur BKKBN menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.
“Kirab sekaligus menjadi wahana efektif untuk melakukan promosi dan kampanye program dan kegiatan strategis. Termasuk quick wins Kemendukbangga/BKKBN,” imbuh Menteri Wihaji.
Kirab dilaksanakan di seluruh Indonesia hingga pelosok, hingga perbatasan wilayah provinsi dan negara lain (pulau terdepan) demi menjangkau masyarakat luas dengan pesan yang kuat dan menginspirasi.
Perkuat Upaya Penurunan Stunting di Wilayah 3T
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menegaskan komitmennya dalam memperkuat upaya penurunan stunting di wilayah 3T (tertinggal, terluar, terdepan), khususnya di Kabupaten Rote Ndao, NTT.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji menyampaikan bahwa penanganan stunting harus dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan.
“Di Kabupaten Rote Ndao termasuk di Kecamatan Rote Barat ada beberapa Keluarga Berisiko Stunting (KRS) yang saya sudah lihat langsung potensinya agak kuat. Saya melihat salah satu penyebabnya adalah air bersih,” ungkap Wihaji.
Melalui program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), Kemendukbangga/BKKBN berupaya memberikan asupan gizi mingguan rutin selama enam bulan bagi keluarga berpotensi KRS.
Selain asupan gizi, Wihaji menemukan fakta salah satu penyebab stunting di Kabupaten Rote Ndao adalah kurang terpenuhinya pasokan air bersih. Maka, upaya pembenahan sanitasi yang layak dan hunian layak pakai menjadi salah satu upaya penurunan stunting di Kabupaten Rote Ndao.
Upaya-upaya konkret ini bersumber dari kolaborasi dengan berbagai mitra, termasuk pemerintah daerah, Bank Mandiri, IPeKB (Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana) dan Baznas Pusat. Bantuan ini didistribusikan di berbagai titik.
Selain di Kabupaten Rote Ndao, mitra yang berkolaborasi dengan Kemendukbangga/BKKBN juga menyalurkan bantuan ke wilayah lain sebagai upaya penurunan angka stunting di wilayah 3T khususnya di NTT. (hms/smr)