Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM terus memberikan pelatihan kewirausahaan dan mensosialisasikan Program Lamikro (Laporan Akuntansi Usaha Mikro) yang sudah ada aplikasi berbasis android dalam bentuk pelatihan.
Asisten Deputi Kewirausahaan SDM Kemenkop dan UKM Budi Mustopo mengatakan, sejak diluncurkan Oktober 2017, program Lamikro sudah berhasil dimanfaatkan lebih dari 5000 ribuan pelaku UKM dan nonUKM. Aplikasi berupa laporan keuangan ini memudahkan masyarakat, terutama pelaku UKM dan pengusaha pemula dalam membuat laporan keuangan. Selain lembar atau form laporan keuangan, tapi juga panduan mengisi lembar laporan itu.
“Laporan keuangan ini standar laporan keuangan kebanyakan. Karena desain sejak diluncurkan sudah berdasarkan konsultasi dan dibantu para pakar terkait. Di dalam situs program Lamikro ini, masyarakat pun diberikan kesempatan untuk bertanya secara online apa yang jadi kebutuhannya. Namun demikian, kami terus memantau dan menjaga agar tetap berjalan sesuai harapan,” ujar Budi di ruang kerjanya gedung Kemenkop dan UKM, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Aplikasi Lamikro ini, kata Budi, ditujukan bagi pelaku usaha mikro atau wirausaha pemula agar memiliki laporan keuangan secara baik dan tertib administrasi. Menurutnya, selama ini pelaku usaha mikro belum memiliki tata kelola administrasi maupun laporan keungan secara baik.
“Sekarang ini wirausaha itu kegagalan utamanya dia tidak bisa mengitung berapa yang dia harus ambil keuntungannya berapa, dan pengeluaran, cash flow atau arus kas dia tidak tahu. Nah, dengan Lamikro bisa jelas,” ujar pria murah senyum ini.
Selain mendorong pelaku usaha menggunakan aplikasi Lamikro, kata dia, Kemenkop dan UKM tengah berupaya agar pelaku usaha mikro taat administrasi. Salah satunya dengan mendorong pembuatan nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan pembuatan izin usaha mikro kecil (IUMK). “Saya alami sendiri usaha-usaha yang mulai tumbuh ketika besar dia hancur karena dia tidak sadar hari ini keuntungan yang dia terima itu harus ada beban untuk mengembangkan bisnis ke depannya,” ujarnya.
Aplikasi Lamikro sudah dibuat dengan berbagai kemudahan dan fleksibilitas untuk digunakan pelaku usaha mikro. Lamikro merupakan aplikasi pembukuan akuntansi sederhana untuk usaha mikro yang bisa digunakan melalui smartphone dengan sistem operasi Android.
“Para pelaku usaha mikro dan yang baru memulai usaha atau wirausaha pemula kini bisa memanfaatkan aplikasi Lamikro. Melalui aplikasi www.lamikro.com ini para wirausaha pemula dapat belajar tentang bagaimana membuat laporan keuangan yang baik dan tertib administrasi.
Aplikasi lamikro.com dapat diunduh melalui smartphone dengan sistem operasi Android. “Yang jelas, penggunaan aplikasi laporan keuangan ini sangat diperlukan bagi UKM agar memiliki laporan keuangan yang akuntabel dan dapat menunjang pengembangan usahanya. Selain itu, Lamikro juga untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas UKM dalam negeri, dengan cara mendorong pelaku usaha memiliki laporan keuangan yang akuntabel dalam mengelola usahanya,” tandasnya.
Pada tahap awal, aplikasi Lamikro ini ditargetkan dapat digunakan satu juta UKM di seluruh Indonesia. “Lamikro ini agar digunakan seluruh pelaku usaha UKM di Indonesia, tapi targetnya ya minimal satu juta pengguna di tahap awal ini,” ungkapnya.
Sangat Bermanfaat
Terpisah, pelaku usaha mikro Mich Cookies, bernama Mimi Wibisono mengatakan, lamikro.com sangat bermanfaat untuk mengatur pembukuan, sangat efisien, tidak perlu buka laptop, dan cukup lewat smartphone.
“Karena usaha mikro, saya masih melakukan semuanya sendiri, dari proses produksi, distribusi, sampai marketing. Terkadang tidak ada waktu untuk melakukan pembukuan sehingga kegiatan pembukuan saya tidak konsisten.
“Namun, dengan lamikro.com yang bisa diakses lewat HP, kemudian tinggal isi kolom tanpa harus menghitung sendiri, membuat saya jadi tidak malas-malasan lagi membuat pembukuan. Sangat mudah mengaksesnya,” tukas Mimi.
Hal senada dikatakan Narko Effendi, perajin UKM Kopiah Batik dari Tuban, Jawa Timur. Menurut dia, aplikasi Lamikro praktis dan bahasa yang digunakan cukup mudah dipahami untuk pemula seperti dirinya.
“Untuk melihat keuangan kita bukan sekadar keluar masuknya uang, namun bisa sampai menghitung neraca tanpa harus belajar terlalu lama. Mudah sekali, kita tinggal download di Play Store kemudian kita input datanya juga mudah dan praktis,” jelas Narko. (lin)