Menteri PANRB Rini Dorong ASN Muda Jadi Motor Penggerak Perubahan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini.

Dalam upaya mendorong transformasi birokrasi diperlukan sosok-sosok abdi muda yang bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga tangguh, inovatif, dan membawa semangat perubahan.

Semarak.co – Hal tersebut disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini saat menutup Orientasi Wawasan dan Tugas bagi 53 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian PANRB, di Jakarta, Senin (16/06/2025).

Bacaan Lainnya

“ASN muda juga harus menjadi motor penggerak, bukan sekadar roda penggerak birokrasi,” kata Menteri Rini, dirilis humas usai acara melalui WAGroup JURNALIS PANRB, Selasa (17/6/2025).

Rini menyampaikan, kehadiran ASN muda sebagai motor penggerak transformasi birokrasi diperlukan karena kondisi birokrasi saat ini masih memerlukan perbaikan di beberapa sektor.

Tantangan utama birokrasi Indonesia saat ini dan ke depan, mencakup transformasi menyeluruh terhadap pola pikir dan budaya kerja birokrasi menjadi lebih adaptif, lincah, dan berorientasi pada hasil nyata bagi masyarakat.

“Untuk menciptakan perubahan dan hasil kerja bermakna, kita perlu membangun pola pikir adaptif, sistemik, dan berorientasi pada dampak. Tiga mindset ini adalah pondasi penting menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.

Menurutnya ASN bukanlah robot, namun merupakan manusia yang dituntut untuk menyalurkan ide kreatif dan berdampak bagi masyarakat tanpa menyimpang dari aturan birokrasi.

“Di dunia birokrasi itu kita sering harus mengikuti aturan tetapi bukan berarti kita tidak bisa lincah atau kreatif dan berdampak. Kenapa, karena kalian bukan PNS biasa. Kalian adalah generasi yang bikin birokrasi enggak membosankan,” jelasnya.

Rini menyampaikan, ASN adalah inovator yang senantiasa mencari dan menawarkan solusi cerdas. Selain itu ASN juga berperan sebagai katalisator yang mendorong perubahan budaya kerja di instansi. ASN juga menjadi eksekutor yang menjalankan kebijakan secara tepat dan cepat.

Terlebih saat ini Kementerian PANRB bersama Bappenas dan Kementerian Keuangan merupakan bagian dari Strategic Triangle yang menjadi fondasi pengelolaan pemerintahan yang lebih terintegrasi, responsif, dan berdampak.

“Sebagai Chief Operating Officer (COO), Kementerian PANRB mengawal penyederhanaan birokrasi, transformasi layanan publik, dan peningkatan kinerja aparatur,” terangnya.

ASN Muda Motor Penggerak Reformasi Birokrasi Masa Depan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini menegaskan pentingnya peran generasi muda ASN sebagai motor utama reformasi birokrasi.

Rini yang memulai kariernya di pemerintahan sejak 1990 sebagai staf urusan kelembagaan, mengajak para CPNS untuk menjadikan masa orientasi ini sebagai pijakan membentuk karakter ASN yang tangguh, berintegritas, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Ia menekankan bahwa ASN muda harus menjadi intrapreneur -pembaharu dari dalam sistem- yang membawa ide, menawarkan solusi, dan menciptakan perubahan, sekecil apapun, mulai dari meja kerja, unit kerja, hingga proses pelayanan dan tata kelola birokrasi secara keseluruhan.

Rini menggarisbawahi bahwa arah transformasi birokrasi tidak lagi fokus pada prosedur, tetapi hasil nyata yang dirasakan masyarakat. Ia mencontohkan layanan publik proaktif di Estonia dan Denmark, yang secara otomatis memberikan dokumen dan jaminan layanan ketika seorang warga lahir tanpa harus datang ke kantor pelayanan.

“Bayangkan, begitu bayi lahir, negara langsung memproses akta kelahiran, Kartu Identitas Anak, bahkan mendaftarkan ke BPJS, tanpa perlu diminta. Inilah birokrasi masa depan,” ungkap Rini.

Rini menekankan, birokrasi Indonesia memiliki peluang besar untuk terus bertransformasi. Salah satu kuncinya adalah memperkuat kompetensi digital ASN, membangun kembali kepercayaan publik, serta menumbuhkan budaya kerja yang lebih adaptif dan lincah.

Untuk menjawab tantangan masa depan, ia mendorong ASN muda untuk menumbuhkan tiga sikap utama: integritas, inovatif, dan berpikir jauh ke depan (forward thinking) sebagai fondasi dalam menciptakan birokrasi yang berdampak dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Tak hanya itu, Rini juga menampilkan kisah inspiratif ASN muda Jaya Setiawan Gulo yang menggagas inovasi Custom Declaration Online di Bea Cukai Kualanamu, sebagai contoh nyata bahwa usia muda bukan penghalang untuk memberi dampak besar.

“ASN muda adalah generasi digital. Kalian tumbuh bersama teknologi. Gunakan kelebihan ini untuk menjadi akselerator transformasi birokrasi, bukan hanya roda penggerak,” tegasnya

Sebagai penutup, Rini menegaskan menjadi ASN bukanlah sekadar pekerjaan, tetapi panggilan untuk mengabdi dan memperbaiki negeri dengan sepenuh hati. Ia pun menyemangati para CPNS agar terus belajar, tetap kritis. (hms/smr)

Pos terkait