Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto menyatakan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih merupakan pintu masuk terwujudnya kesejahteraan warga, salah satunya di Provinsi Sulawesi Tengah.
Semarak.co – Dia menyatakan, pembentukan dan pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat desa sehingga kepemilikan atas hasil setiap unit usahanya adalah milik bersama. Tidak hanya dibentuk namun juga dikembangkan bersama-sama hingga terjadi perputaran ekonomi di desa.
“Insyaallah dengan Kopdes Merah Putih ini akan mewujudkan pemerataan ekonomi dan pasti akan tersebar ke pelosok desa,” ujarnya di Gedung Gelora Bumi Kaktus (GBK) Palu, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media Kemendesa 2025, Kamis malam (22/5/2025).
Dengan koperasi ini uang akan masuk ke desa, bergulir di desa tidak hanya dinikmati segelintir orang tapi uang ini akan menyebar ke seluruh masyarakat desa jadi kesejahteraan masyarakat desa pasti meningkat.
Yandri menyatakan, Kopdes Merah Putih ini memberikan kesempatan setiap orang untuk membuka usaha dengan modal yang disediakan Bank Himbara, tentu dengan syarat dan ketentuan yang telah diatur.
“Ini bukan bagi-bagi uang bukan seperti kecurigaan sebagian orang. Kami tidak pegang uang Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih tapi koperasinya langsung yang pegang uangnya. Koperasi bikin rencana usaha, diusulkan ke Bank Himbara, baru bank akan meneliti layak tidaknya,” terangnya.
Kalau layak baru dikucurkan bantuannya. Modal yang selama ini berputar hanya di sebagian orang di Indonesia sekarang boleh dan bisa dirasakan ke semua orang melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menyambut positif Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Pihaknya berkomitmen mengawal tprogram presiden Prabowo. “Kita yakin koperasi adalah pintu di mana rakyat akan berdaya. Negara hadir dalam wujud koperasi saya yakin akan berhasil,” ujar Anwar Hafid.
Pembentukan Kopdes/Kelurahan Merah Putih di Provinsi Sulawesi Tengah terus mengalami peningkatan. Data 21 Mei 2025, sebanyak 26.161 desa seluruh Indonesia telah melaksanakan Musdesus yang merupakan tahap awal pembentukan koperasi ini.
Dari total tersebut, 208 di antaranya merupakan desa di Provinsi Sulawesi Tengah yang mana angka tersebut dipastikan terus bertambah untuk mencapai target 100 persen di akhir bulan Mei ini. (hms/smr)




