Akselerasi Pembangunan Sekolah Rakyat, Menteri PANRB Beber Skenario Pemenuhan Guru dan Tenaga Pendidik

Menteri PANRB Rini Widyantini menerima penghargaan dalam ajang CNN Leading Women Awards 2025 yang diserahkan Ketua Yayasan CT Arsa Foundation Anita Ratnasari Tanjung. (Foto: humas PANRB)

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini menyatakan, untuk mendukung keberhasilan program Sekolah Rakyat, perlu dilakukan pemenuhan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Semarak.co – Rini menyampaikan sesuai Instruksi Presiden No. 8/2025, Kementerian PANRB diberikan mandat untuk memastikan pemenuhan kebutuhan guru dan tenaga kependidikan dalam program Sekolah Rakyat.

Bacaan Lainnya

“Telah disepakati sejumlah skema pemenuhan kebutuhan guru dan tenaga kependidikan di Sekolah Rakyat, yang disusun hasil rapat Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” ujar Rini, dirilis humas melalui WAGroup JURNALIS PANRB, Kamis (15/5/2025).

Rini mengungkapkan, skema pemenuhan guru dan tenaga kependidikan yang sudah disusun nantinya akan dilaporkan kepada Presiden Prabowo sebelum nantinya diaplikasikan dalam memenuhi kebutuhan guru dan tenaga kependidikan di Sekolah Rakyat.

“Kementerian PANRB memastikan bahwa kebutuhan guru dan tenaga kependidikan di Sekolah Rakyat dapat terpenuhi secara optimal, efektif, dan sesuai standar kompetensi yang ditetapkan,” tuturnya.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan skema percepatan pemenuhan kebutuhan guru akan dikawal langsung oleh Kementerian PANRB, Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Mensos mengungkapkan hingga saat ini sudah ada 65 titik  yang siap menyelenggarakan program Sekolah Rakyat. Penyelenggaraan Sekolah Rakyat diharapkan dapat mulai berjalan paling cepat pada Juli 2025 di daerah yang sudah siap infrastruktur dan penunjangnya.

“Jadi insyaallah dengan skema-skema yang sudah dibuat itu kita bisa memenuhi seluruh kebutuhan guru yang ada utamanya dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat,” pungkas Mensos. (hms/smr)

Pos terkait