Corporate Secretary Bank BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan, program BRI Menanam – Grow & Green: Coral Reef di Pulau Kapoposang Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), jadi contoh nyata menjaga ekosistem laut berkelanjutan.
Semarak.co – Di pulau ini BRI Peduli melakukan transplantasi 1.500 fragmen terumbu karang menggunakan 100 unit reef star di area seluas 1.000 meter persegi, sebagai bentuk nyata pemulihan ekosistem bawah laut.
“Masyarakat setempat juga dibekali kemampuan teknis melalui sertifikasi Rescue Diver, EFR, dan CPR berstandar PADI untuk 10 peserta, serta sertifikasi Pemandu Wisata Selam berstandar BNSP bagi 15 orang,” ujarnya. dirilis humas melalui WAGroup BRI X Jurnalis, Jumat (16/5/2025).
Untuk menunjang aktivitas ini, BRI pun menyediakan peralatan selam lengkap yang siap digunakan masyarakat dalam kegiatan wisata. Program ini juga mengajak warga terlibat dalam kegiatan edukatif seperti penyelamatan penyu, pembersihan pantai, hingga pelepasan tukik ke laut.
“Kami berkomitmen menjaga ekosistem laut sebagai aksi nyata BRI dalam memerangi perubahan iklim. Semoga kegiatan transplantasi karang yang sedang berjalan dapat memberikan manfaat bagi keberlanjutan dan kelestarian alam, khususnya ekosistem laut di Pulau Kapoposang,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, BRI Peduli menggandeng mitra pelaksana Yekhali dan masyarakat lokal menggelar serangkaian kegiatan konservasi kelautan yang berpadu dengan pelatihan berbasis kompetensi.
Pulau Kapoposang merupakan salah satu dari empat titik pelaksanaan nasional program BRI Menanam – Grow & Green: Coral Reef. Lokasi lainnya yaitu Maratua (Kalimantan Timur), Karampuang (Sulawesi Barat). Selain itu Gili Matra (Nusa Tenggara Barat).
Secara keseluruhan, BRI Peduli telah transplantasi lebih dari 5.448 fragmen karang di area konservasi seluas 0,44 hektare, menggandeng 10 kelompok lokal dan memperkuat kapasitas komunitas bahari dengan pelatihan.
Abdul Rauf, salah seorang anggota POKDARWIS Pulau Kapoposan menyatakan, pihaknya mendapatkan manfaat adanya program BRI Menanam di Pulau Kapoposang. Menurutnya, program ini memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat setempat.
“Khususnya bagi anggota kelompok yang terlibat, program ini juga memberikan pengetahuan baru tentang rehabilitasi terumbu karang, pertolongan pertama, serta kemampuan dasar sebagai pemandu wisata,” imbuh Abdul. (hms/smr)