Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT PP sepakat mengangkat Lukman Hidayat sebagai Direktur Utama PT PP, di kantor PT PP kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (26/4). Lukman sebelumnya menjabat Direktur Pengembangan Bisnis, Riset, dan Teknologi PT PP menggantikan Tumiyana yang digeser menjadi Dirut PT Wijaya Karya.
Usai penunjukannya, Lukman menyatakan tidak akan melakukan banyak perubahan. Namun dia akan membuat beberapa rencana cadangan agar program kerja PT PP dapat terealisasi di tahun politik. Meski demikian Lukman tidak menyebut rinci program apa saja yang disiapkan.
“Seluruh program kerja PT PP akan kembali diperiksa satu per satu. Apabila ada keraguan dalam pencapaian target, maka program tersebut akan disusun ulang kembali. Apalagi 2018, ada pemilihan kepala daerah, 2019 ada pemilihan Presiden. Sebenarnya bukan membuat baru, tapi menyempurnakan yang lama,” kata Lukman.
Seperti diketahui, penunjukkan Lukman berdasarkan keterangan Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Ahmad Bambang, sehari sebelumnya Rabu (25/4). Bambang menyebut bos baru PT PP akan berasal dari dalam perseroan. RUPST juga menyepakati Anton Satyo Hendriatmo sebagai Direktur Gedung PT PP
Komisaris Utama PT PP Andi Gani Nena Wea mengatakan RUPS menyetujui pengangkatan Lukman karena yang bersangkutan dianggap sudah lama ada di kontraktor plat merah tersebut. “Kami berharap pak Lukman dan tim nya memiliki kinerja yang baik,” kata Andi Gani sebelumnya.
Dalam RUPST itu, Tumiyana menerima antrian panjang para karyawan dan pimpinan perusahaan sebagai bentuk perpisahan. Dia berjanji untuk segera bisa bersinergi dengan direksi PTPP yang lain. “Harapan saya, hanya Pak Lukman Hidayat bersama tim yang baru bisa membawa ke depan dan performance yang lebih baik,” ujar Tumiyana saat dicegat wartawan.
RUPST juga menyepakati pembagian dividen Rp 290,63 miliar. Atau 20% dari laba bersih tahun buku 2017, Rp1,45 triliun sebagai dividen. Adapun nilai per sahamnya atau yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk setara Rp 46,88 per saham. Hingga kuartal I tahun ini total kontrak baru yang diraih perseroan mencapai Rp 9,5 triliun atau tumbuh 44% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Direktur Keuangan PT PP Agus Purbiyanto mengatakan, untuk belanja modal atau capex (capitel expendicture) PT PP sebesar Rp 1,4 triliun telah teralisasi. “Pembagian deviden itu akan memberikan ruang fleksibilitas keuangan yang besar untuk perseroan mendanai, mulai proyek infrastruktur hingga investasi perseroan di Indonesia sekaligus dalam rangka memperkuat struktur modal perseroan,” imbuh Agus.
Per 31 Desember 2017, lanjut Agus, perseroan memiliki total ekuitas Rp 14,2 triliun atau meningkat 32 persen dibandingkan dengan Rp 10,7 triliun per 31 Desember 2016. Penguatan ekuitas tersebut merupakan bagian dari strategi pengembangan korporasi jangka panjang melalui penguatan posisi keuangan sehingga dengan struktur modal yang sehat, perseroan diharapkan menciptakan nilai tambah besar bagi pemegang saham. (ers)
Berikut susunan Direksi PTPP saat ini:
Direktur Utama : Lukman Hidayat
Direktur EPC dan Kerja Sama Luar Negeri : Abdul Haris Tatang
Direktur Keuangan dan Pengelolaan Kapital Manusia : Agus Purbiyanto
Direktur Perencanaan dan Pengembangan: M. Aprindy
Direktur Gedung : Anton Satyo Hendriatmo
Direktur Infrastruktur : M Toha Fauzi