Setelah sukses menggelar GadePreneur pada 2023 dan 2024, Pegadaian kembali membuka pendaftaran GadePreneur 2025, sebuah program inkubasi bisnis yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Semarak.co – Direktur Jaringan, Operasi, dan Penjualan Pegadaian Eka Pebriansyah mengungkapkan bahwa program ini merupakan wujud nyata komitmen Pegadaian dalam mendukung UMKM naik kelas.
“UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Melalui GadePreneur, Pegadaian ingin memberikan lebih dari sekadar modal, tetapi juga ekosistem yang mendukung pengembangan bisnis secara berkelanjutan,’ ujarnya dirilis humas melalui WAGroup Media Pegadaian, Selasa (4/3/2025).
Tahun ini, Pegadaian memperluas jangkauan program agar lebih banyak UMKM yang bisa berkembang dan berkontribusi dalam Ekosistem Merah Putih Pegadaian.
Peserta yang terpilih nantinya akan mendapatkan benefit mentoring dan review produk melalui sesi pendampingan intensif secara offline di 12 wilayah oleh para pakar industri.
Peserta terpilih juga berhak mengikuti program Young Entrepreneur Academy (YEA) Virtual, yang merupakan pelatihan digital bagi semua peserta untuk membangun bisnis yang lebih kuat.
Tidak hanya program edukasi dan pembinaan, peserta terpilih juga akan didampingi dalam pengurusan legalitas usaha, mulai dari P-IRT, NIB, NPWP, hingga Hak Kekayaan Intelektual (HKI) agar bisnis semakin profesional.
Yang tidak kalah menarik, 24 peserta terbaik akan mendapatkan pendampingan re-branding eksklusif, dimana peserta berhak mengikuti sesi branding dan strategi pemasaran untuk meningkatkan daya saing.
Pendaftaran GadePreneur 2025 resmi dibuka hingga 15 Maret 2025 secara online melalui website gadepreneur.com. Program ini memberikan kesempatan bagi para pelaku UMKM dari berbagai bidang usaha untuk bergabung dalam program pengembangan bisnis.
Program terbuka bagi masyarakat umum yang ingin mengembangkan usahanya, baik yang sudah menjadi nasabah Pegadaian maupun yang belum, sehingga lebih banyak UMKM dapat merasakan manfaat dari ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan. (hms/smr)