Kementerian BUMN mengapresiasi PT Waskita Karya yang sukses mengantarkan anak usahanya, PT Waskita Toll Road (WTR) memperoleh pendanaan senilai Rp 5 triliun melalui penerbitan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) berbasis ekuitas. Lewat RDPT, WTR mendivestasikan sahamnya di tiga ruas tol Trans Jawa.
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang mengatakan, cara ini adalah salah satu cara melepas sebagian prosentase saham kepemilikan konsesi jalan tol kepada beberapa investor melalui konsep Reksadana. Dana yang diperoleh bisa digunakan oleh perusahaan untuk kembali membiayai proyek infrastruktur jalan tol lainnya.
Mencari pendanaan melalui RDPT sangat cocok bagi perusahaan sekelas WTR yang banyak memiliki proyek infrastruktur jalan tol. Hal itu juga dinilai sebagai kreativitas perusahaan pelat merah dan anak usahanya dalam mencari sumber pendanaan. Sehingga bisa mendapatkan fresh money tanpa mempengaruhi covenant baik dari sisi Debt Equity Ratio maupun Debt Service Coverage Ratio.
“Selain itu, diperolehnya dana segar dari RDPT tersebut menjadikan Waskita Karya melalui WTR dapat segera menyelesaikan ruas tol yang menjadi tanggung jawabnya sesuai rencana tanpa khawatir biaya investasi mengganggu keuangan induk perusahaan. Sebab kalau semua investasi dilakukan sendiri lewat pinjaman bank, maka dalam jangka pendek profit perusahaan akan tertekan oleh bunga, sementara jalan tol yang sudah dikerjakan belum beroperasi,” imbuh dia.
RDPT ini diterbitkan oleh PT Danareksa Investment Management (DIM) sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) sebagai Bank Kustodian, dimana dalam transaksi ini Danareksa Sekuritas bertindak sebagai arranger. RDPT Ekuitas ini menggunakan underlying asset saham WTR di perusahaan investasinya yaitu PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR). Saat ini WTTR mengelola tiga ruas tol yaitu Kanji-Pejagan, Pejagan-Pemalang dan Pasuruan-Probolinggo dengan panjang ruas tol keseluruhan mencapai 123,8 km.
Direktur Utama WTR Herwidiakto mengatakan, penerbitan RDPT Ekuitas WTR ini merupakan langkah strategis dan sinergi positif dengan sesama BUMN untuk memperkuat pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan para investor atas penerbitan produk RDPT Ekuitas ini. Hanya dalam dua bulan produk ini langsung terserap hingga Rp 5 triliun, ini sungguh pencapaian yang luar biasa,” kata Herwidiakto, seperti dirilis Humas Kementerian BUMN.
Dengan diperolehnya dana segar dari RDPT, Herwidiakto pun berjanji akan mempercepat penyelesaian sejumlah ruas tol di Jawa agar bisa dilalui saat mudik lebaran tahun 2018 nanti. “Sesuai komitmen kami, jalur tol Transjawa sudah bisa digunakan secara operasional pada mudik lebaran tahun ini. Sebagian dana hasil RDPT Ekuitas akan digunakan untuk penyelesaian pembangunan sejumlah ruas tol Transjawa,” tutupnya. (lin)