Bank Mandiri kembali memperoleh apresiasi di tingkat internasional dengan berhasil masuk dalam daftar World’s Best Companies 2025 Asia Pacific yang dirilis TIME. Dalam pemeringkatan ini, Bank Mandiri menempati peringkat ke-105 dari 500 perusahaan terbaik di kawasan Asia Pasifik,
Semarak.co-Jadi praktis menjadi bank urutan teratas dalam kategori Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) IV asal Indonesia yang meraih pengakuan bergengsi ini. TIME sendiri merupakan salah satu media berita paling berpengaruh dan terkemuka di dunia yang berbasis di New York.
Selain majalah, TIME juga hadir dalam format situs web yang mengupas informasi terupdate terkait berbagai topik utama, seperti politik dan ekonomi, isu sosial dan budaya, sains dan teknologi, hiburan dan seni serta olahraga
Dalam penyusunan pemeringkatan tersebut, TIME melakukan penilaian berdasarkan tiga aspek utama, yaitu survei kepuasan karyawan, kinerja keuangan, serta transparansi keberlanjutan yang mencakup data lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (Environmental, Social, and Governance atau ESG).
Aspek kepuasan karyawan diukur melalui survei terhadap lebih dari 50.000 responden di Asia Pasifik, yang menilai tingkat kenyamanan kerja serta kecenderungan mereka untuk merekomendasikan perusahaan tempat mereka bekerja.
Kinerja keuangan dievaluasi berdasarkan pertumbuhan pendapatan dari tahun 2021 hingga 2023, baik dalam skala absolut maupun relatif terhadap industri. Sementara itu, transparansi keberlanjutan dianalisis berdasarkan berbagai indikator ESG.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, termasuk pengelolaan emisi karbon, konsumsi energi serta kebijakan sosial dan tata kelola perusahaan. Pengakuan ini sebagai wujud dari upaya Bank Mandiri dalam mempertahankan kinerja keuangan yang solid.
Lalu menciptakan lingkungan kerja yang sehat serta menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras seluruh pegawai Bank Mandiri atau Mandirian yang adaptif dan berorientasi pada keberlanjutan.
Dikatakan Darmawan, “Kami percaya sektor perbankan memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Karena itu, kami terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.”
“Baik dalam menghadirkan layanan yang lebih baik bagi nasabah maupun memastikan operasional kami berjalan secara bertanggung jawab terhadap lingkungan dan Masyarakat,” demikian Darmawan seperti dirilis humas usai acara melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Jumat (14/2/2025).
Bank berkode emiten BMRI ini masuknya dalam daftar World’s Best Companies 2025 Asia Pacific semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri perbankan di Indonesia. Pengakuan dari TIME juga menjadi motivasi bagi Bank Mandiri untuk terus berinovasi dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.
Ke depan, harap Darmawan, pihaknya akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak.
“Kami optimis strategi jangka panjang yang telah kami terapkan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan,” tutur Darmawan sekaligus menutup rilis humas Bank Mandiri.
Sebagai informasi bahwa pada Kuartal IV 2024, Bank Mandiri membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 55,78 triliun yang ditopang oleh pendapatan bunga bersih (NII) mencapai Rp 75,83 triliun.
Hal ini juga didukung oleh realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 1.670,55 triliun naik 19,5% secara tahunan atau year on year (YoY) dengan pertumbuhan positif di beberapa segmen utama.
Realisasi tersebut, sekaligus menjadikan Bank Mandiri sebagai bank dengan loan market share terbesar di industri. Sementara kualitas kredit tetap menjadi perhatian utama Bank Mandiri, tercermin dari upaya perseroan dalam menjaga rasio kredit bermasalah.
Atau NonPerforming Loan (NPL) tetap terkendali di level 0,97% pada akhir 2024, turun 5 basis poin (bps) dari periode tahun sebelumnya. Pada periode sama, kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tercatat tumbuh sebesar 7,73% YoY menjadi Rp1.699 triliun.
Ini didorong oleh kenaikan signifikan pada segmen giro dan tabungan. Porsi CASA mencapai 80,3% dari total DPK, mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah. (smr-28)