Sukses dalam Implementasikan ESG Champion, Bank BTN Raih Sertifikasi Green Building

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu saat menerima penghargaan. Foto: internet

Sebagai salah satu bank yang memiliki core business di sektor pembiayaan perumahan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memainkan peran kunci dalam mendukung program ini dengan mengadopsi prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) (Laporan Tahunan BTN, 2023).

semarak.co-Bank BTN menargetkan diri sebagai ESG Champion dengan berbagai strategi, salah satunya adalah pembiayaan perumahan rendah emisi. Menyusul BTN yang mendukung prinsip keberlanjutan yang tengah dijalankan.

Bacaan Lainnya

Hal ini pun turut memperkuat peran BTN sebagai pendorong utama sektor perumahan berwawasan lingkungan di Indonesia. Diketahui Pemerintah Indonesia terus mengakselerasi Program 3 Juta Rumah sebagai upaya mengatasi backlog perumahan sekaligus menjadi pendorong utama pemulihan ekonomi nasional (Kementerian PUPR, 2023).

Dalam beberapa tahun terakhir, prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) telah menjadi perhatian utama di berbagai sektor industri, termasuk perbankan. Sebagai bank yang memiliki core business pada pembiayaan perumahan, BTN terus menunjukkan komitmennya dalam menerapkan prinsip ESG.

BTN tidak hanya fokus menyediakan akses pembiayaan perumahan, tetapi juga berupaya menjadi ESG Champion melalui berbagai inisiatif strategis, seperti pembiayaan rumah rendah emisi, pengembangan ekosistem perumahan berkelanjutan, dan kolaborasi lintas sektor.

BTN telah merancang roadmap ESG 2023-2028 untuk memastikan seluruh operasional bank mendukung keberlanjutan. Fokus utama BTN adalah pembiayaan perumahan yang berwawasan lingkungan melalui pengembangan rumah rendah emisi.

Salah satu upaya strategis yang dilakukan BTN adalah mencanangkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berwawasan lingkungan. Di mana properti yang dibiayai harus memenuhi standar keberlanjutan, seperti efisiensi energi, penggunaan material ramah lingkungan, dan manajemen limbah yang baik.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyatakan, penerapan prinsip ESG bukan hanya tuntutan global tetapi juga kebutuhan mendesak untuk masa depan bumi. BTN telah menargetkan pembiayaan ESG sebesar Rp20 triliun pada 2025, mencerminkan ambisi besar bank ini untuk menjadi pemimpin dalam perbankan berkelanjutan di Indonesia.

“Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam mendukung pengembangan perumahan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dengan target ambisius hingga 2029, BTN berharap program ini dapat menjadi langkah nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Nixon di Jakarta.

BTN terus menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan menargetkan pembiayaan 150.000 unit rumah rendah emisi hingga 2029. Rumah-rumah ini dirancang menggunakan minimal 30% komponen material ramah lingkungan, yang diharapkan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekaligus menciptakan hunian yang sehat dan nyaman.

Sebagai langkah awal, BTN memanfaatkan material inovatif seperti floor decking yang mengandung 3,6 kilogram sampah plastik serta paving block dengan kandungan 2 kilogram sampah plastik per meter persegi. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi lebih dari 1,7 juta kilogram sampah plastik dan menekan emisi karbon hingga 2,42 ton CO2.

Dampaknya setara dengan penanaman 110.000 pohon di lahan seluas 323 hektar. BTN bekerja sama dengan pengembang untuk memastikan rumah rendah emisi ini memenuhi beberapa standar utama:

*) Efisiensi energi: Ventilasi yang memadai untuk sirkulasi udara, plafon tinggi dan rasio jendela terhadap dinding sebesar 15%-30%.

*) Efisiensi air: Keran berdebit kecil untuk hemat air, sistem pengolahan sanitasi yang baik, sumur resapan dan pasokan air bersih dari PDAM.

*) Pengelolaan sampah: Penyediaan tempat sampah pilah di setiap rumah.

*) Pengurangan Polusi: Penanaman minimal satu tanaman penyerap karbon per rumah, penggunaan 10% material ramah lingkungan untuk dinding dan lantai, ruang terbuka hijau seluas 10% dari total kawasan perumahan.

Diberitakan Gedung Menara 2 BTN milik Bank BTN berhasil meraih sertifikasi Green Building atau gedung ramah lingkungan dengan predikat tertinggi atau Platinum. Sertifikasi diberikan Green Building Council Indonesia (GBCI) yang merupakan anggota resmi dari World Green Building Council yang memiliki anggota resmi yang tersebar di 70 negara di seluruh dunia.

Direktur Assets Management BTN Elisabeth Novie Riswanti mengatakan, sertifikasi ini menjadi bukti komitmen perseroan menciptakan operasional dan lingkungan bisnis yang ramah lingkungan. Bank BTN terus berkomitmen memperkuat penerapan prinsip-prinsip ESG di seluruh lini bisnis.

“Kami berharap sertifikasi ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh pegawai BTN untuk berinovasi dan berkontribusi dalam upaya menjaga keseimbangan antara profitabilitas, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial,” ujar Elisabeth di sela penyerahan sertifikasi Green Building Menara 2 BTN, di Jakarta, Jumat (22/11/2024) dilansir btn.co.id/22 Nov 2024.

Elisabeth menilai, perseroan akan terus memastikan pengoperasian gedung Menara 2 BTN untuk selalu mematuhi koridor dan kriteria yang telah ditetapkan oleh GBCI. Adapun, gedung Menara 2 BTN terletak di Jalan H.R. Rasuna Said No. 1, Jakarta Selatan dan secara resmi mulai dioperasikan penuh sejak September 2024.

Elisabeth mengatakan, gedung Menara 2 BTN menjadi pusat aktivitas seluruh divisi bisnis BTN dalam melahirkan beragam inovasi baru. Gedung Menara 2 BTN merupakan salah satu wujud fisik dari transformasi yang terus dilakukan BTN untuk menjadi bank modern yang mampu menjawab kebutuhan nasabah di masa kini dan masa depan.

“Gedung ini melengkapi eksistensi BTN yang telah konsisten melayani jutaan keluarga Indonesia dalam memiliki rumah idaman mereka sejak pertama kali BTN menyalurkan KPR 48 tahun yang lalu,” tutur Elisabeth.

Sementara sertifikasi Green Building oleh GBCI adalah sistem sertifikasi yang menilai bangunan yang sudah dibangun dan beroperasi setidaknya satu tahun dengan sejumlah aspek penilaian. Di antaranya tata guna lahan, efisiensi dan konservasi energi, pengelolaan sumber daya air yang efisien.

Lalu penggunaan material bangunan ramah lingkungan, kualitas udara, pencahayaan, dan suhu dalam ruangan, serta praktik pengelolaan gedung yang ramah lingkungan. Dari hasil penilaian GBCI, BTN telah melakukan sejumlah upaya untuk menjadikan gedung Menara 2 BTN sebagai gedung ramah lingkungan.

Berbagai upaya tersebut yakni, penambahan area hijau yang mencapai 32,1%, penghematan energi 21,86% dengan nilai Intensitas Konsumsi Energi Listrik (IKE) 234,41 kwh per meter persegi per tahun, penghematan air 26,7% dengan penggunaan air bersih 36,65 liter per orang per hari.

Penggunaan material ramah lingkungan, terdapatnya sistem Outdoor Air Introduction, dan berbagai inovasi lainnya terkait penerapan prinsip keberlanjutan. Seluruh upaya tersebut tentunya memberikan dampak positif bagi lingkungan, manusia, dan ekonomi, sesuai dengan prinsip keberlanjutan.

Hal ini sejalan dengan komitmen BTN dalam mengimplementasikan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan atau Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam menjalankan bisnisnya sesuai dengan ESG Roadmap 2023-2028 yang telah dirancang BTN dalam rangka menjadi ESG Champion di industri perbankan Indonesia.

Kesempatan sama, Chairperson GBCI Ignesjz Kemalawarta mengatakan, berdasarkan kriteria sertifikasi GBCI, predikat Platinum merupakan predikat tertinggi dari empat predikat sertifikasi berupa Platinum, Gold, Silver, dan Certified.

“Dengan raihan predikat Platinum, Menara 2 BTN menjadi salah satu contoh gedung terbaik dalam sirkulasi udara, pencahayaan, hingga kenyamanan kerja yang dapat meningkatkan produktivitas pegawai,” jelas Ignesjz.

Direktur Utama Eco Build Wiza Hidayat mengatakan bahwa manfaat gedung tersertifikasi Platinum yakni para penggunanya dapat lebih sehat dan produktif karena didukung lingkungan kerja yang baik.

“Menara 2 BTN ini dapat menjadi gedung contoh bagi gedung-gedung lain yang ingin mendapatkan sertifikat Platinum, terutama untuk mendukung keberlanjutan lingkungan,” jelas Wiza dirilis humas BTN melalui btn.co.id/22 Nov 2024.

Rumah rendah Emisi

Properti yang memenuhi kriteria rendah emisi biasanya dilengkapi dengan teknologi hemat energi, sistem pengelolaan air yang efisien, dan desain yang mendukung sirkulasi udara alami. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi lingkungan, tetapi juga membantu masyarakat menghemat biaya energi dalam jangka panjang.

Dengan biaya utilitas yang lebih rendah, penghuni rumah dapat meningkatkan kualitas hidup mereka tanpa harus mengorbankan keberlanjutan. BTN juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pengembang properti dan organisasi lingkungan, untuk memastikan proyek-proyek perumahan yang mereka danai memenuhi standar keberlanjutan.

Kolaborasi ini mencakup pelatihan kepada pengembang untuk mengadopsi teknologi hijau dan penyediaan insentif bagi pengembang yang berkomitmen pada prinsip ESG. Penerapan prinsip ESG di sektor pembiayaan perumahan memiliki dampak jangka panjang yang signifikan, baik untuk masyarakat maupun lingkungan.

Berikut adalah beberapa manfaat utama:

1.Pengurangan jejak karbon. Sektor perumahan merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar. Dengan mendanai rumah rendah emisi, BTN membantu mengurangi jejak karbon nasional, mendukung target pemerintah untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060.

2.Peningkatan kesejahteraan sosial. Melalui prinsip sosial dalam ESG, BTN memberikan akses kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah layak huni. Program ini juga mendorong inklusi keuangan, memastikan kelompok marginal mendapatkan manfaat dari sistem perbankan.

3.Penguatan tata kelola perusahaan. BTN terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pembiayaan perumahan. Hal ini tidak hanya memperkuat kepercayaan masyarakat, tetapi juga menarik investor yang semakin peduli terhadap keberlanjutan.

4.Mendorong ekosistem perumahan berkelanjutan. BTN aktif mengembangkan ekosistem perumahan berkelanjutan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satu contohnya adalah kerja sama dengan Mitsubishi Corporation International (MCI) untuk mendukung ekosistem perumahan di Indonesia.

Berikutnya Bank BTN meraih penghargaan atas komitmennya terhadap prinsip ESG. Pada 2024, BTN menerima penghargaan Global Retail Banking Innovation Awards untuk kategori ESG Innovation. Penghargaan ini merupakan pengakuan atas upaya BTN dalam menciptakan inovasi berbasis keberlanjutan di sektor pembiayaan perumahan.

Selain itu, BTN juga mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak atas program edukasi ESG yang mereka lakukan. Salah satunya adalah kampanye literasi keuangan berkelanjutan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya prinsip ESG dalam pembiayaan perumahan.

Diberitakan bahwa BTN telah menerima berbagai penghargaan atas komitmennya dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Berikut beberapa penghargaan yang berhasil diraih BTN:

*) Mortgage Product of the Year-ESG. BTN dianugerahi penghargaan ini oleh The Digital Banker dalam ajang Global Retail Banking Innovation Awards 2024. Penghargaan ini diberikan atas inovasi BTN dalam program Rumah Rendah Emisi yang menargetkan pembiayaan 150.000 unit rumah dengan komponen ramah lingkungan pada 2029.

*) Highly Acclaimed for Best ESG Initiative. Masih dalam ajang yang sama, BTN juga diakui atas inisiatif ESG-nya yang dinilai mampu mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik dalam operasional bisnisnya.

*) Bank Pionir Pembiayaan Rumah Rendah Emisi. Penghargaan ini diberikan sebagai bukti nyata dukungan BTN terhadap pembiayaan Rumah Rendah Emisi (RRE) di Indonesia.

Selanjutnya Penghargaan Kreatif untuk Keberlanjutan dan Kreativitas Lingkungan. BTN meraih penghargaan ini dalam ajang IDEAWARD 2024 atas program Run for Purpose yang menggabungkan elemen olahraga dengan inisiatif ESG.

Program ini mencakup donasi untuk pengembangan komunitas seni dan budaya, serta mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. Selanjutnya ESG Initiatives Awards 2024. BTN berhasil meraih penghargaan dalam kategori ini sebagai pengakuan publik atas komitmennya dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip ESG dalam operasional perbankan.

Meskipun memiliki visi besar, implementasi prinsip ESG tidak lepas dari tantangan. Beberapa tantangan utama yang dihadapi BTN antara lain:

Pertama, kurangnya kesadaran masyarakat. Banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya rumah rendah emisi dan dampaknya terhadap lingkungan. Solusi untuk tantangan ini adalah meningkatkan kampanye edukasi dan memberikan insentif kepada masyarakat yang memilih properti berkelanjutan.

Kedua, biaya awal yang tinggi. Pengembangan rumah rendah emisi membutuhkan investasi awal yang lebih besar. BTN dapat bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga internasional untuk menyediakan subsidi atau skema pembiayaan khusus.

Ketiga, kurangnya dukungan regulasi. Dukungan regulasi yang memadai sangat penting untuk mendorong adopsi prinsip ESG di sektor perbankan. Pemerintah perlu memperkuat kebijakan yang mendorong pengembang dan bank untuk menerapkan prinsip keberlanjutan.

Transformasi BTN menuju ESG Champion merupakan langkah strategis yang tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang besar.

Melalui pembiayaan rumah rendah emisi, pengembangan ekosistem perumahan berkelanjutan, dan peningkatan tata kelola perusahaan, BTN telah menunjukkan komitmen kuatnya terhadap masa depan bumi.

Namun, untuk memastikan keberhasilan langkah ini, diperlukan kolaborasi yang lebih kuat antara BTN, pemerintah, pengembang properti, dan masyarakat. Dengan visi yang jelas dan strategi yang matang, BTN kiranya dapat menjadi model bagi bank lain dalam mengintegrasikan ESG ke dalam bisnis inti mereka.

ESG dan Transformasi Bisnis BTN

ESG telah menjadi standar global dalam operasional bisnis berkelanjutan, di mana sektor perbankan memiliki peran strategis dalam mendorong implementasinya (World Economic Forum, 2023). BTN sebagai bank spesialis pembiayaan perumahan melihat bahwa penerapan ESG bukan hanya tanggung jawab sosial, tetapi juga peluang bisnis yang menjanjikan.

Fokus utama BTN dalam mendukung ESG adalah dengan mengembangkan skema pembiayaan perumahan berbasis ekonomi hijau, yang tidak hanya memberikan akses kepemilikan rumah yang lebih luas bagi masyarakat tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon (Bank Indonesia, 2023).

Bank BTN telah merancang berbagai strategi untuk menjadikan pembiayaan perumahan rendah emisi sebagai model bisnis berkelanjutan. Beberapa langkah utama yang dilakukan BTN meliputi:

Pengembangan Skema KPR Hijau

BTN mengembangkan produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hijau yang ditujukan untuk mendanai perumahan berbasis konsep ramah lingkungan (Laporan Keuangan BTN, 2023). Skema ini melibatkan pengembang yang membangun hunian dengan standar efisiensi energi, penggunaan material ramah lingkungan, serta sistem pengelolaan air dan limbah yang baik.

Kemitraan dengan Pengembang Properti Hijau

BTN berkolaborasi dengan pengembang properti yang berkomitmen membangun rumah rendah emisi (REI, 2023). Dengan pendekatan ini, BTN tidak hanya menyediakan akses pembiayaan yang lebih murah bagi end-user, tetapi juga mendorong industri properti untuk beralih ke model pembangunan berkelanjutan.

Insentif bagi Nasabah dan Pengembang

BTN menawarkan insentif bagi pembeli rumah hijau, seperti suku bunga lebih rendah dan persyaratan KPR yang lebih ringan (Otoritas Jasa Keuangan, 2023). Selain itu, pengembang yang membangun perumahan hijau juga diberikan fasilitas pendanaan dengan skema yang lebih kompetitif.

Penerapan Teknologi dalam Proses Pembiayaan

Digitalisasi menjadi faktor kunci dalam mempercepat realisasi program pembiayaan hijau. BTN menerapkan sistem digital end-to-end dalam proses pengajuan KPR, penilaian properti, hingga monitoring dampak lingkungan dari proyek perumahan yang dibiayai (McKinsey & Company, 2023).

Penyusunan Standar ESG dalam Kredit Properti

BTN menetapkan kriteria ESG dalam penyaluran kredit perumahan, di mana setiap proyek yang dibiayai harus memenuhi standar keberlanjutan tertentu, seperti efisiensi energi dan pemanfaatan sumber daya terbarukan (Sustainable Banking Network, 2023).

Inspirasi dan Ide Inovatif dalam Pembiayaan Perumahan

Dalam menghadapi tantangan transisi menuju perumahan berkelanjutan, ada beberapa ide inspiratif yang dapat diterapkan oleh BTN maupun sektor perbankan lainnya:

Skema Crowdfunding Properti Hijau: Melibatkan masyarakat dalam pendanaan proyek perumahan hijau melalui platform investasi digital, sehingga lebih banyak individu bisa berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan (Harvard Business Review, 2023).

Penerapan Blockchain dalam KPR Hijau: Memanfaatkan teknologi blockchain untuk meningkatkan transparansi dalam proses KPR hijau, sehingga meminimalisir risiko fraud dan meningkatkan kepercayaan investor (MIT Technology Review, 2023).

Green Mortgage Bonds: Menerbitkan obligasi berbasis ekosistem hijau yang hasilnya digunakan untuk mendanai proyek perumahan rendah emisi (OECD, 2023).

Kemitraan dengan Startup Teknologi Hijau: Menggandeng perusahaan rintisan yang bergerak di bidang teknologi hijau untuk menciptakan solusi inovatif dalam pembangunan rumah ramah lingkungan (Forbes, 2023).

Mendorong Peran BTN Sebagai ESG Champion

Untuk benar-benar menjadi ESG Champion, BTN harus terus melakukan inovasi dan meningkatkan kesadaran baik di internal perusahaan maupun di industri properti. Hal ini bisa dilakukan melalui edukasi kepada pengembang, memberikan stimulus kepada konsumen yang memilih rumah hijau.

Serta aktif membangun ekosistem pembiayaan perumahan berkelanjutan (World Bank, 2023). Keberhasilan BTN dalam menjalankan perannya tidak hanya akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan sosial, tetapi juga memperkuat posisi bisnisnya di sektor perbankan nasional.

Dengan memanfaatkan momentum Program 3 Juta Rumah, BTN berpeluang besar untuk menjadi motor penggerak dalam kebangkitan ekonomi Indonesia berbasis prinsip ESG (Kementerian Keuangan RI, 2023).

Di bagian lain diberitakan btn.co.id/13 Nov 2024, BTN berhasil meraih dua penghargaan dalam perhelatan Global Retail Banking Innovation Awards 2024 yang diadakan oleh The Digital Banker, sebuah lembaga media dan riset untuk industri keuangan global yang berbasis di Singapura.

Penghargaan tersebut merupakan pengakuan internasional terhadap inovasi yang dilakukan BTN dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam produk dan operasional bisnisnya.

Dalam ajang tersebut, BTN menerima penghargaan sebagai pemenang Mortgage Product of the Year-ESG dan bank yang sangat diakui atas inisiatif ESG-nya (Highly Acclaimed for Best ESG Initiative). BTN meraih kedua penghargaan tersebut karena dianggap memenuhi seluruh kriteria yang dinilai secara ketat oleh Dewan Juri.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, kedua penghargaan tersebut merupakan pengakuan atas seluruh upaya BTN sebagai bank yang konsisten menerapkan prinsip-prinsip berbasis Lingkungan Hidup (Environment), Sosial (Social), dan Tata Kelola yang Baik (Governance) atau ESG dalam seluruh aktivitas bisnisnya.

“Penghargaan ini menjadi motivasi yang kuat bagi kami untuk terus mencetak milestone dalam bidang sustainability dan governance terutama dari sektor pembiayaan perumahan,” tutur Nixon di Jakarta, Selasa (12/11/2024).

Berdasarkan penilaian The Digital Banker, BTN meraih penghargaan Mortgage Product of the Year-ESG karena telah menjadi pionir dalam program Rumah Rendah Emisi yang ditargetkan mencapai 150.000 unit pada 2029.

Dalam prosesnya, BTN mendukung aktivitas ekonomi sirkular (circular economy) yang melibatkan para produsen material bahan bangunan yang ramah lingkungan, para pengembang perumahan, dan konsumen.

Menurut lembaga tersebut, program Rumah Rendah Emisi menjadi bukti dedikasi BTN dalam mendukung pembangunan perumahan yang nyaman, modern, dan ramah lingkungan. Program tersebut juga menjadi wujud komitmen BTN dalam memitigasi dampak negatif dari perubahan iklim.

Sekaligus mempromosikan prinsip-prinsip keberlanjutan. Sementara itu, terkait penghargaan Best ESG Initiative, BTN dinilai mampu mengembangkan proses bisnis berkelanjutan yang bergerak secara harmonis dengan berbagai tujuan strategisnya sebagai sebuah korporasi.

Menurut The Digital Banker, BTN mengintegrasikan prinsip-prinsip lingkungan, tata kelola yang baik, serta pertimbangan terhadap dampak sosial ke dalam sebuah kerangka kerja ESG (ESG Framework). Secara khusus, BTN mengintegrasikan aspek-aspek keberagaman (diversity), kesetaraan (equity), dan inklusivitas (inclusivity) ke dalam kebijakan internalnya.

Sebagai bukti konkret dalam ketiga aspek tersebut, BTN menargetkan untuk dapat meningkatkan proporsi perempuan di tingkat manajemen senior menjadi 20% pada 2024, serta proporsi karyawan dengan disabilitas menjadi 0,5% pada tahun yang sama.

Nixon juga menambahkan, prinsip-prinsip ESG tertanam dalam strategi jangka panjang BTN. Di antaranya, tertuang dalam ESG Roadmap 2023-2028 yang telah dirancang BTN dalam rangka menjadi ESG Champion di industri perbankan Indonesia. (smr)

Pos terkait