Mendes Yandri Jajaki Kerja Sama dengan PKP Bangun 2 Juta Rumah di Desa dan Pesisir

Mendes PDT Yandri Susanto menerima audiensi Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah, membahas kerja sama membangun perumahan dan kawasan permukiman di desa.

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menerima audiensi Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah,  membahas peluang kerja sama membangun perumahan dan kawasan permukiman di desa.

Semarak.co – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah mengatakan, pemerintahan  akan membangun tiga juta rumah, yakni satu juta rumah di perkotaan, satu juta di perdesaan, serta satu juta rumah di kawasan pesisir.

Bacaan Lainnya

“Jadi angka 3 juta rumah ini kemarin kita definisikan 2 juta itu di desa, karena kebanyakan pesisir yang jumlahnya sekitar 12.000 kawasan pesisir di data di Indonesia itu mayoritas berada di desa,” ujar Fahri Hamzah, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media Kemendesa 2025, Selasa (11/2/2025).

Menurutnya, Desa nanti akan menjadi bagian penting karena efek mobilisasinya paling tinggi berada di desa dengan melibatkan UMKM, koperasi dan BUM Desa.

Sehingga nanti 185 sektor yang terkait dalam pembangunan perumahan itu terutama yang berada di desa ini akan sangat menggeliat.

Oleh karena itu, kolaborasi antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan Kementerian Desa penting dilakukan untuk menyukseskan program tiga juta rumah yang akan dilakukan oleh pemerintah.

“Jodohnya Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah Desa. Perumahan ini adalah alat, intinya adalah pemberantasan kemiskinan,” ujarnya.

Mendes Yandri menyambut baik peluang kerja sama tersebut. Ia berkomitmen untuk mendukung kebijakan Presiden Prabowodengan program tiga juta rumah tersebut.

Menurutnya, banyak yang bisa disinergikan antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan Kementerian Desa, karena dua dari tiga juta rumah yang akan dibangun akan berada di desa.

Pihaknya akan membuat konsep dan model di beberapa desa yang akan dijadikan sebagai percontohan. Menurutnya, CSR atau perusahaan akan dilibatkan dalam program percontohan ini. Selain itu, 15% dana desa yang dialokasikan untuk kemiskinan ekstrem, bantuan luar negeri atau dana dari pemerintah pusat bisa digunakan.

“Nah kalau itu sudah berhasil tinggal kita replikasi saja, begini caranya, sesuai dengan kemampuan di desa itu masing-masing. Termasuk tadi yang perumahan pesisir, maka kita ada MoU juga dengan Menteri kelautan,” ungkap Yandri. (hms/smr)

Pos terkait