Kementerian PPPA dan Kemendukbangga/BKKBN Hadiri Kegiatan Program MBG Edukasi Ibu Hamil dan Menyusui Penuhi Kebutuhan Gizi

Wamen PPPA Veronica Tan (kemeja putih kiri) menyaksikan Wamendukbangga /Waka BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka (pegang microfon) saat berdialo dengan anak penerima MGB yang dihadiri Anggota DPR RI Putri Komarudin (paling kiri) dan Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan Noudhy Valdryno (kemeja putih belakang) di sela-sela kegiatan pembagian MBG khusus di Posyandu Dahlia, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (10/1/2025). Foto: humas Kemendukbangga/BKKBN

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) khusus ibu hamil, ibu menyusui dan balita (bayi lima tahun) sekaligus menjadi media pembelajaran bagi masyarakat bahwa ada kebutuhan gizi minimal yang harus dipenuhi oleh ibu, termasuk janin dalam kandungan.

semarak.co-Demikian diingatkan Wakil Menteri (Wamen) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan di sela-sela kegiatan pembagian MBG khusus di Posyandu Dahlia, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (10/1/2025).

Bacaan Lainnya

“Kadang ibu-ibu suka lupa, kalau lagi hamil itu berarti ada bayi dalam perutnya yang juga harus diberi makan. Jangan lupa kalau ada janin yang juga butuh makan. Program MBG sangat penting dalam mencegah stunting,” cetus Wamen PPPA Veronica dalam sambutan.

Upaya pencegahan itu, nilai Wamen Veronica, harus dilakukan selama golden age, yaitu periode krusial tumbuh kembang anak pada 1.000 hari pertama kehidupan, yang terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan.

“Edukasi ini yang penting tersampaikan dalam Program MBG. Ibu-ibu sekalian, mencegah stunting itu harus dilakukan sejak dalam kandungan hingga pada fase seribu hari pertama kehidupan,” kata Wamen Veronica dirilis humas Kemendukbangga/BKKBN usai acara melalui WAGroup Jurnalis BKKBN, Jumat (10/1/2025).

Saat menyampaikan sambutan di kegiatan tersebut, Wamen PPPA Veronica sempat menyapa seorang nenek yang datang ke Posyandu dengan membawa empat cucu. Ia mengingatkan kepada nenek itu, agar menjaga betul kebutuhan gizi cucu-cucunya karena sangat penting untuk pertumbuhan anak berkualitas.

Dilanjutkan Wamen Veronica, Ini adalah masa emas tumbuh kembang anak dan perlu diketahui bahwa negara menjamin tumbuh kembang anak antara lain melalui Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (UU KIA) pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan.

“Melahirkan itu selesai setelah sembilan bulan. Tapi, penting sekali family planning, sehingga anak-anak tumbuh dengan sehat sehingga anak-anak kita ke depan mampu bersaing dan program Presiden Menuju Indonesia Emas 2045 tercapai,” ujar Wamen PPPA Veronica.

Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Mendukbangga/Wakil Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengungkapkan, pelaksanaan pembagian MBG kepada ibu hamil, ibu menyusui dan balita ini, untuk tahap pertama masih dilaksanakan sepekan sekali.

Namun seiring dengan kesiapan teknis dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG, ke depannya kegiatan akan digelar setiap hari. “Kalau Senin kemarin kita fokus MBG kepada 190 titik untuk anak sekolah, hari ini kita memberikan MBG kepada ibu hamil, ibu menyusui dan balita,” ujar Wamendukbangga Isyana.

Dilanjutkan dia, tentunya ini kelanjutan dari program hasil terbaik cepat (PHTC) Presiden dan Wakil Presiden, yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Di setiap SPPG, memiliki ahli gizi yang menentukan menu dengan kecukupan gizi tertentu bagi masing-masing penerima manfaat. Takaran gramasi berbeda yang dibutuhkan oleh ibu hamil dengan anak-anak. Demikan juga dengan ibu menyusui, juga disesuaikan takarannya.

Demikian untuk menu makanan, SPPG akan mengatur variasinya, tergantung dari ketersediaan bahan pangan di lokasi dimana SPPG tersebut berdiri. “Tapi, yang paling penting, para ibu harus rajin membawa anaknya ke posyandu,” katanya.

Dilanjutkan dia, periksa secara rutin kondisi badan anak. Ini merupakan bagian dari edukasi dengan cara orangtua masing-masing mengetahui tumbuh kembang anaknya. Berdasarkan Data Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2024, di Indonesia terdapat 1.074.414 ibu hamil dan 3.784.725 juta ibu menyusui.

Sementara itu, di DKI Jakarta terdapat sekitar 8284 ibu hamil dan 93.060 ibu menyusui. Kolaborasi dukungan Kemendukbangga/BKKBN dalam penyaluran MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita mencakup penyediaan data sasaran program MBG, yakni Keluarga Risiko Stunting, Bumil, Busui, Baduta, dan Balita.

Kemudaian latar belakang atau alasan utama pemerintah meluncurkan program MBG untuk ibu hamil dan menyusui adalah mengurangi malnutrisi dan stunting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Gizi harian ibu hamil dan menyusui perlu dicukupi sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG). MBG yang disalurkan dimasak berdasarkan acuan standar kebutuhan gizi pada ibu hamil dan menyusui, dimana dalam tiap SPPG memiliki ahli gizi sendiri.

Sementara Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenen Republik Indonesia Prita Laura mengatakan untuk saat ini, sekali dalam sepekan MBG diberikan. Ke depannya, kata Prita, MBG akan diberikan tiap hari kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

“Lewat posyandu ini, kita ingin memastikan MBG diterima anak sejak mereka berada di masa golden age, agar terhindar dari ancaman stunting, obesitas, dan dampak malnutrisi lainnya,” ujar Prita dirilis humas Kemendukbagga/BKKBN yang sama.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ciracas melayani sejumlah posyandu, di antaranya Posyandu Anyelir dan Dahlia. Di Posyandu Anyelir tercatat sebagai penerima MBG 4 ibu hamil, 3 ibu menyusui dan 23 balita, total 30 paket.

Sedangkan di Posyandu Dahlia, tercatat 10 ibu hamil, 9 ibu menyusui, dan 26 balita, total 45 paket. “Secara keseluruhan, SPPG Ciracas ini menyiapkan 300 paket MBG khusus yang disebar ke tujuh posyandu,” jelasnya.

Para juru masak di Dapur MBG Ciracas menyiapkan menu makanan yang terdiri dari nasi putih, telur mentega, tumis labu siam bakso, dan buah jeruk. Guna memenuhi angka kecukupan gizi bagi kelompok khusus di posyandu ini, juga disediakan susu UHT kemasan.

Ahli Gizi SPPG memastikan angka kecukupan gizi dari menu yang disajikan sesuai petunjuk teknis. Antara lain, ketentuan yang harus dipenuhi adalah kandungan karbohidrat untuk ibu hamil dan ibu menyusui sedikitnya 200 gram perporsi makanan.

Sedangkan untuk balita kandungan karbohidratnya cukup 100 sampai 120 gram. Program MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan nutrisi masyarakat, tetapi juga memiliki korelasi erat dengan peningkatan kualitas SDM Indonesia dan pemberdayaan ekonomi.

“Program Presiden Prabowo Subianto ini adalah Langkah strategis mewujudkan SDM unggul. Kualitas gizi merupakan kunci utama menciptakan sumber daya manusia yang unggul itu,” kata Prita Laura lagi.

Pemberian MBG kepada ibu hamil, menyusui dan balita menjadi penting, karena periode golden age anak ada di 1.000 hari pertama kehidupan anak yang terhitung dari masa mereka masih berada dalam kandungan, hingga anak mencapai kira-kira usia dua tahun.

Golden age ini adalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang paling penting pada masa awal kehidupan. Di masa golden age ini, otak anak tumbuh secara maksimal, begitu pula dengan pertumbuhan fisik anak.

Selain itu, perkembangan dan kepribadian anak juga terbentuk, termasuk sikap dan ekspresi emosi mereka. Jika kebutuhan anak diabaikan pada masa ini, mereka dikhawatirkan tumbuh dan berkembang secara kurang optimal.

“Kalau kita mengutip School Meals Coalition, melalui Program MBG ini, pemerintah memastikan makanan bergizi tersedia dengan cepat dan langsung bagi masyarakat yang paling membutuhkan bantuan,” katanya.

Program MBG sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan terciptanya generasi emas atau generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju. Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045 sehingga program MBG dapat menjadi pilar penting mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan.

Turut hadir dalam pembagian MBG khusus ini, Anggota DPR RI Putri Komarudin dan Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan Noudhy Valdryno. (smr)

Pos terkait