Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan setelah tindakannya bersama rombongan pengawal yang terekam dalam sebuah video viral. Dalam video itu, Gibran terlihat berusaha memasuki shaf depan di masjid yang sudah penuh dengan jamaah, memaksa mereka yang telah duduk terlebih dahulu untuk geser bahkan pindah tempat.
semarak.co-Peristiwa ini memicu perdebatan di media sosial (medsos), karena dianggap bertentangan dengan nilai kesetaraan dalam beribadah. Banyak pihak mengkritik tindakannya itu, menganggapnya sebagai ketidakhormatan terhadap jamaah lain yang telah lebih dulu hadir.
Apalagi dalam ibadah agama Islam, terutama shalat, siapa yang yang datang dulu ke masjid untuk berjamaah harus lebih dulu mengisi shaf paling depan. Siapa belakangan ya dibelakang. Allah juga mengingatkan dihadapan Allah semua manusia sama tanpa pandang kedudukan jabatan, kaya miskin, dll.
Insiden Gibran ini kemudian dibandingkan dengan pengalaman salah satu netizen yang pernah bertemu dengan mantan Wapres Boediono di sebuah masjid. Dalam cerita tersebut, Wapres Boediono menolak untuk memindahkan jamaah meski ada permintaan dari pengawalnya.
Bahkan Boediono yang wapres ke 11 semasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2009-2014 memberi isyarat agar jamaah tetap di tempatnya dan ia bersama rombongannya memilih tempat kosong di belakang.
Perbandingan antara Gibran dan Boediono ini memunculkan berbagai komentar dari netizen. Banyak yang memuji Boediono atas sikap rendah hatinya dan menghargai sesama jamaah, sementara Gibran dinilai menunjukkan sikap yang berbeda.
Beberapa netizen mengungkapkan keprihatinan terkait tindakan Gibran, seperti komentar yang menyatakan, Jangan dibandingkan, beda jauh banget, dan Karena beliau tahu hukumnya ya. Semoga Allah rahmati hidup beliau.
Peristiwa ini, seperti dilansir repelita.com, 12/19/2024 01:15:00 PM, menyuarakan pentingnya sikap saling menghormati dan rendah hati dalam konteks ibadah, terutama di hadapan Allah, tanpa membedakan status atau kedudukan. (net/rep/smr)