Dorong Pemda Perkuat Peran KUD, Kemenkop dan Kadin Sinkronisasi Pengembangan Pabrik Pakan Ternak Wujud Swasembada Pangan

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Peternakan Cecep Muhammad Wahyudin (kiri) diterima Menkop Budi Arie Setiadi saat audiensi jajaran Kadin bidang peternakan di kantor Kemenkop kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2024). Foto: humas Kemenkop

Kementerian Koperasi (Kemenkop) berkomitmen mendukung upaya Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dalam meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia. Yakni dengan mengembangkan pakan ternak memadai, agar dapat memaksimalkan produksi peternakan di Tanah Air.

semarak.co-Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan, karena ketahanan pakan ternak ini penting. Kalau tanpa pakan yang memadai, Indonesia nggak bisa memproduksi hasil-hasil peternakan yang maksimal.

Bacaan Lainnya

“Mulai dari ayam, ikan, sapi, domba, kambing, dan sebagainya,” ucap Menkop Budi Arie usai menerima audiensi jajaran Kadin bidang peternakan di kantor Kemenkop kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2024).

Karena itu lanjut Menkop Budi Arie, pihaknya bersama Kadin menginisiasi untuk mendorong pembentukan pabrik pakan ternak. “Dan inilah potensi kita, potensi bangsa Indonesia untuk swasembada pangan, khususnya di sektor peternakan,” tegasnya.

Budi Arie berharap, dengan dukungan dan berbagai upaya yang akan dilakukan Kadin, swasembada pangan di bidang peternakan dapat segera terwujud. “Kita tidak bisa lagi mengandalkan impor. Ketahanan pangan adalah fondasi utama untuk masyarakat, terutama di tengah ketidakstabilan geopolitik,” ucapnya.

Tak hanya itu, dengan inisiatif ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai kemandirian dalam sektor peternakan dan memenuhi kebutuhan pangan nasional. Yang salah satunya juga mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke depannya.

Kesempatan sama, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Peternakan Cecep Muhammad Wahyudin menuturkan, Kadin berencana untuk memaksimalkan pabrik-pabrik yang saat ini tidak beroperasi.

Terutama milik Pemerintah Daerah (Pemda) di sentra produksi seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). “Kami akan menjalin kerja sama dengan pabrik pakan swasta yang utilitasnya masih di bawah 100 persen,” ungkapnya.

Kadin juga berkomitmen untuk mencari bahan baku pakan yang lebih murah melalui kerja sama dengan koperasi dan Kementerian Koperasi. Sebagai langkah awal, sambung Cecep, Kadin akan melakukan sinkronisasi data terkait berapa kebutuhan sapi potong, ayam petelur dan lainnya.

Setelah itu dikalkulasikan dengan berapa kapasitas yang tersedia dan berapa kebutuhan bahan baku yang ada. Hasil dari analisa tersebut juga akan diintegrasikan dan diskusikan bersama-sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.

“Target kami adalah mencapai swasembada pangan, terutama dalam penyediaan pakan yang berkualitas untuk menekan harga hasil produksi,” tegas Cecep dirilis humas Kemenkop usai acara melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Rabu (11/12/2024).

Di bagian lain dirilis humas Kemenkop sebelumnya, Menkop Budi Arie mendorong para kepala daerah di Indonesia terutama Provinsi Lampung untuk bersama-sama melakukan berbagai upaya penguatan terhadap koperasi khususnya Koperasi Unit Desa (KUD).

Menkop Budi Arie menegaskan program penguatan koperasi ini diperlukan untuk menyongsong pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) dan dalam rangka mendukung swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Saat ini sudah banyak koperasi yang menyatakan kesiapannya untuk mendukung program-program prioritas pemerintah seperti MBG dan swasembada pangan. Ada beberapa koperasi yang telah kita tinjau dan dipersiapkan.

Ada Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Koperasi Konsumen Serikat Bisnis Pesantren Lampung SKD (Koperasi Sekunder), dan Koperasi Peternakan dan Pemerahan Air Susu Sapi Rakyat Sae Pujon di Malang, Jawa Timur yang mana mereka sangat siap (untuk program MBG).

“Saat ini sedang dilakukan upaya perbaikan tata kelola KUD yang jumlahnya sekitar 13.400 unit demi mendukung program prioritas pemerintah,” imbuh Menkop Budi Arie saat menerima audiensi Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Provinsi Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela di Kantor Kemenkop, Rabu (11/12/2024).

Diakui bahwa potensi dan sumber daya yang dimiliki KUD di seluruh Indonesia sangat besar. Namun sayangnya kurang dioptimalkan akibat salah kelola oleh pengurus KUD. “Revitalisasi KUD menjadi salah satu program prioritas kami untuk mengaktifkan kembali dan pengembangan KUD eksisting agar lebih berdaya saing,” ujarnya.

Termasuk penghapusan buku dan hapus tagih Kredit Usaha Tani atau KUT. Sementara itu untuk mendukung pencapaian target swasembada pangan, Menkop Budi Arie juga mendorong Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di berbagai wilayah di Indonesia terutama di Lampung bertransformasi jadi badan hukum koperasi.

Upaya ini penting dalam rangka penyaluran pupuk bersubsidi kepada para petani agar tepat sasaran dan menghindari penyelewengan. Karena, koperasi itu sebuah badan usaha, sedangkan Gapoktan adalah LSM atau ormas, sehingga harus berubah agar bisa masuk dalam ekosistem suplai chain pupuk bersubsidi.

Sementara Gubernur terpilih Provinsi Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyatakan siap melaksanakan beberapa masukan dari Menkop Budi Arie terutama terkait dengan penguatan KUD dan transformasi Gapoktan di wilayahnya.

“Jadi kita sepakat dengan Pak Menteri Budi Arie kalau kita ingin bangun banyak sekali koperasi yang profesional dan kuat, yang bisa mengendalikan komoditas atau pangan unggulan di desa yang selama ini tidak pernah bisa dikendalikan oleh masyarakat di desa,” kata Rahmat dirilis humas Kemenkop usai acara melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Rabu (11/12/2024).

Lampung sebagai salah satu provinsi lumbung pangan nasional, juga dipastikan telah bersiap diri untuk menyongsong pelaksanaan program MBG. Saat ini pemerintah Provinsi Lampung juga sedang melakukan perbaikan tata kelola niaga khususnya Komoditas beras/ gabah.

“Kita tadi jug sepakat untuk melakukan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG), kita akan coba di beberapa desa bagaimana makan bergizi ini dengan menggunakan koperasi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan Masyarakat,” ucapnya. (smr)

Pos terkait