Ustaz Adi Hidayat (UAH) adalah kader organisasi Masyarakat terbesar kedua di Indonesia, yaitu Muhammadiyah yang rupanya pernah mendoakan Presiden Prabowo Subianto. Kini penceramah yang menguasai isi Al Quran ini tengah digadang menggantikan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
semarak.co-Diketahui, Gus Miftah baru saja mundur dari jabatannya setelah terkena semacam karma karena ulahnya mengolok-olok pedagang es teh bernama Sunhaji saat berdagang di tabligh akbar dengan penceramah Gus Miftah di Jawa. Video olok-olak itu pun viral sehingga membuat Gus Miftah tahu diri untuk mengundurkan diri.
Karena mulutnya yang kasar dengan menyebut goblok pada pedagang es Sunhaji itu, Gus Miftah kemudian dibully warganet se-Indonesia. Ia dinilai tidak mencerminkan sikap seorang pendakwah, karena berbicara kasar kepada kaum lemah, yang mestinya diayomi dan dilindungi.
Setelah Gus Miftah mundur, kini muncul wacana agar Presiden Prabowo Subianto menunjuk Ustadz Adi Hidayat sebagai ganti Gus Miftah. Wacana ini muncul karena Ustadz Adi Hidayat memiliki rekam jejak yang cukup mumpuni.
Apalagi, Ustadz Adi Hidayat pernah mendoakan Presiden Prabowo Subianto saat akan mencalonkan diri sebagai Presiden RI tahun 2019. Menyusul video atau jejak digital yang viral menunjukkan UAH bahkan mengucapkan semacam sumpah akan bersaksi kepada Allah untuk Prabowo di akhirat kelak.
Kini, nama Ustaz Adi Hidayat dianggap cocok menjadi pengganti Gus Miftah. Rekam jejaknya dalam dunia dakwah juga tidak diragukan lagi. Kader terbaik Muhammadiyah itu juga memiliki ilmu, adab dan sopan santun yang diakui oleh masyarakat.
Profil Ustaz Adi Hidayat
Dr. (H.C.) Adi Hidayat, Lc., M.A lahir di Pandeglang, Banten pada 11 September 1984. Ia merupakan seorang alim ulama asal Indonesia yang menguasai isi kitab suci Alquran dan Hadis beserta letak barisnya.
Tidak hanya mendalami Al Quran, Ustadz Adi Hidayat juga menguasai ilmu hadis dan berbagai kitab agama beserta makna dan posisinya. Dikutip dari Bangka Pos, pada 2013, Ustadz Adi mendirikan Quantum Akhyar Institute dan tiga tahun berikutnya ia mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama.
Kini, Ustadz Adi aktif menjadi narasumber keagamaan baik taklim, seminar, dan sebagainya. Tidak hanya berdakwah, Ustadz Adi Hidayat juga aktif menulis dan telah memiliki beberapa karya dalam bahasa Arab dan Indonesia.
Ustaz Adi Hidayat memulai pendidikan dini di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik. Lulus dari pendidikan dini, Ustaz Adi Hidayat melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas 3 dan beralih ke SDN III Pandeglang di kelas 4 hingga 6.
Meski berpindah, Ustaz Adi tetap mengukit prestasi yang sama di kedua sekolah dasar tersebut sebagai siswa terbaik. Bahkan, Ustaz Adi ditempatkan dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar di Kabupaten Pandeglang dan menjadi siswa teladan di peringkat pertama.
Dalam proses pendidikan dasar, Adi Hidayat kecil juga disekolahkan oleh kedua orang tuanya ke Madarasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang. Pagi hari ia sekolah umum, siang hingga sore ia sekolah agama.
Di madrasah ini, ia juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri. Tahun 1997, lulus dari pendidikan dasar, ia melanjutkan pendidikan menengah Tsanawiyyah hingga Aliyah di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut.
Ponpes yang memadukan pendidikan agama dan umum secara proporsional dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional. Pendidikannya di Ponpes inilah yang membuatnya memiliki bekal dasar utama dalam berbagai disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama.
Guru utama Ustadz Adi Hidayat adalah Buya KH. Miskun as-Syatibi, orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaannya pada Al Quran dan pendalaman pengetahuan. Selama masa pendidikan ia meraih banyak penghargaan baik di tingkat Pondok, Kabupaten Garut, hingga Provinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh Al Quran.
Bahkan, di tingkat II Aliyah Ustaz Adi pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Universitas Islam Madinah di Ponpes Taruna Alquran Yogyakarta. Ustadz Adi Hidayat juga sering kali dilibatkan pamannya, KH. Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.
Ustadz Adi Hidayat lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah ‘Konsep ESQ dalam Alquran’ di hadapan tokoh pendidikan M Yunan Yusuf.
Tahun 2003, ia mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Universitas Al-Azhar Kairo hingga akhirnya diterima. Tahun 2005, ia mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya, meskipun harus meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.
Di Libya, Adi Hidayat belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan Alquran, Hadis, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan sebagainya. Kecintaannya pada Alquran dan Hadis membuatnya mengambil program khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini.
Selain pendidikan formal, Ustadz Adi juga bertalaqqi pada masyayikh bersanad baik di Libya maupun negara yang pernah dikunjunginya. Ustadz Adi belajar Alquran pada Syaikh Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Liibiy (Imam Libya untuk Eropa).
Lalu Syaikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat warsy), Syaikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri). dia juga belajar ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya). Adapun di antara guru tafsir Ustaz Adi Hidayat ialah Syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar) dan Bajiqni (Libya) Ilmu Hadits dia pelajari dari Shiddiq Basyr Nashr (Libya).
Dalam hal Ilmu Fiqh dan ushul Fiqh, Ustaz Adi Hidayat memepelajarinya dari Syaikh ar-Rabithi (mufti Libya) dan Syaikh Wahbah az-Zuhaili (Ulama Syiria). Ustaz Adi Hidayat juga mendalami ilmu lughah melalui Syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (Pakar bahasa Dunia, anggota majma’ al-lughah).
Selanjutnya Dr. Muhammad Djibran (Pakar Bahasa dan Sastra), Dr. Abdullâh Ustha (Pakar Nahwu dan Sharaf), Dr. Budairi al-Azhari (Pakar ilmu Arudh), juga masyayikh lainnya. Sementara ilmu tarikh, dipelajari oleh Usta Adi dari Ustaz Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya).
Selain dari para masyayikh tersebut, Ustaz Adi Hidayat juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang berlangsung di Libya. Di akhir 2009, Ustaz Adi Hidayat diangkat menjadi amînul khutabâ, Ketua Dewan Khatib Jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak menentukan para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah.
Ustadz Adi Hidayat juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya. Awal tahun 2011, Ustaz Adi kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes Alquran Al-Hikmah Lebak Bulus.
Dua tahun kemudian dia berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah. Pada tahun 2016, Ustaz Adi Hidayat mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama.
Kini, Ustaz Adi Hidayat aktif menjadi narasumber keagamaan baik taklim, seminar, dan sebagainya. Ustadz Adi Hidayat juga giat menulis dan telah melahirkan karya dalam bahasa Arab dan Indonesia kurang lebih sebanyak 12 karya.
Riwayat Pendidikan
– S1 Kulliyyah Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libya (2005 – 2009)
– S2 International Islamic Call College, Tripoli, Libya
– Doktor honoris causa dalam bidang sains, kerja profesional kebudayaan, dan diseminasi di masyarakat Arab dari International Astrolabe University, atau dalam bidang pelayanan masyarakat dan dakwah Islam internasional dari Passion International University of America (2019)
– Doktor honoris causa dalam bidang manajemen pendidikan Islam dari Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (2023).
Setelah Ustadz Abdul Somad, Prabowo Ditemui Pendakwah Adi Hidayat dan Arifin Ilham
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno Andre Rosiade mengatakan, Prabowo dan Sandiaga semalam menerima kedatangan pendakwah Adi Hidayat bersama dengan kelompok Kajian Musyawarah di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sekitar pukul 21.00 WIB.
“Teman-teman Kajian Musyawarah (Muda, Sakinah Mawadah Warahmah) di antaranya Teuku Wisnu, Arie Untung, Dimas Seto, dan kawan-kawan. Kajian Musyawarah hadir sekaligus mengantar pria yang akrab disapa Ustadz Adi Hidayat itu menemui Prabowo-Sandi,” kata Andre melalui pesan singkat kepada tempo, Sabtu, 13 April 2019.
Mengutip tempo.co, 13 April 2019 | 13.24 WIB, Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan maksud pertemuan Ustadz Adi Hidayat dengan Prabowo-Sandi adalah untuk bersilaturahmi sekaligus mendoakan pasangan calon nomor urut 02 itu di pilpres 2019.
Andre juga menyertakan dua buah video yang isinya menampilkan pertemuan itu. Dalam salah satu video, terlihat Prabowo dan Adi Hidayat tengah duduk berhadapan bersama didampingi beberapa kelompok Kajian Musyawarah. Di mana kemudian video itu kembali viral saat ini di tengah santer atau Ustadz Adi Hidayat digadang masuk kabinet Prabowo.
Di hadapan Prabowo saat itu, Adi Hidayat mengatakan, “Jika bapak ditetapkan jadi dan baik, buat maslahat yang baik sebagai bagian dari ibadah, maka saya akan jadi orang pertama yang bersaksi di hadapan Allah di hari kiamat. Saya akan gandeng tangan bapak ke surga.”
“Tapi kalau bapak mengkhianati amanah kepemimpinan, maka saya akan jadi orang pertama di hadapan Allah yang bersaksi atas kecurangan bapak. Dan saya mohon akan dilipatgandakan siksa bapak di neraka. Bertaqwalah kepada Allah. Saya akan berdoa siang malam dalam sujud saya,” lanjut Adi Hidayat.
Mendengar ucapan Adi Hidayat, Prabowo hanya terdiam sambil beberapa kali mengangkat tangan dengan gestur berdoa. Beberapa hari lalu, Prabowo juga bertemu dai kondang Ustadz Abdul Somad (UAS).
Meskipun tak terang-terangan menyatakan dukungan, Ustadz Abdul Somad dalam pertemuan itu menceritakan bagaimana jamaah tabligh akbar di setiap kunjungannya selalu mengelu-elukan Prabowo. (net/msn/tbc/tpc/gle/smr)
sumber: tribunmedan.com di laman berita msn.com, Senin (9/12/2024)/tempo.co di laman pencarian google.co.id, Senin (9/12/2024)