Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menyerahkan piagam Rekor MURI kepada Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan (Menbud) pertama di Indonesia. Ini adalah piagam MURI ke-55 yang diterima Fadli Zon.
semarak.co-Penyerahan piagam MURI dengan kategori Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Pertama itu diserahkan pendiri MURI Jaya Suprana kepada Fadli Zon di Rumah Kreatif Fadli Zon di Perumahan Bumi Cimanggis Indah Jalan Pekapuran, Sukatani, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (3/11/2024).
Jaya Suprana mengatakan, sebelumnya MURI telah memberikan 54 piagam kepada Fadli Zon. Di sisi lain, Jaya Suprana mengatakan, dirinya yakin sosok Fadli Zon menjadi penyebab Presiden Prabowo Subianto membentuk Kementerian Kebudayaan.
“Hanya kepada Fadli Zon, yang juga sahabat lama Prabowo, kursi Menteri Kebudayaan dipercayakan. Pak Fadli Zon, berkenan Anda hari ini menerima piagam yang ke-55? Piagam ini dapat dikatakan adalah Mahkota dari seluruh piagam yang telah Anda terima,” ujar Jaya Suprana dalam sambutan.
“Karena piagam ini saya jamin bukan sekadar rekor Indonesia, tapi rekor Dunia. Piagam ini hanya dimiliki Pak Fadli Zon di tanah bumi ini. Karena Pak Fadli Zon, Presiden Prabowo membentuk Kementerian Kebudayaan. Itu karena beliau yakin kepada Anda, maka beliau mempercayakan kursi ini pada Anda,” demikian pungkas Jaya Suprana.
Dalam acara penyerahan Rekor MURI ini, rmol.com, Minggu, 03 November 2024, 16:46 WIB, turut dihadiri dari berbagai kalangan, baik dari para budayawan, tokoh, hingga seniman. Diketahui tahun 2024, Fadli Zon telah menerima lima anugerah dari Rekor MURI untuk kategori kolektor dan inisiator.
Empat kategori MURI adalah sebagai Kolektor Poster Musik Terbanyak dengan jumlah lebih 400 poster, Kolektor Fosil Ammonite Terbanyak dengan jumlah 700 fosil, Kolektor Herbarium Abad 19 Terbanyak dengan jumlah 1.000 pieces, dan Kolektor Topeng Afrika terbanyak.
Sedangkan satu Rekor MURI lainnya adalah sebagai Orang Indonesia Ketua Delegasi Konferensi Parlemen Terbanyak (2014-2024) yang tercatat 116 kegiatan dalam berbagai konferensi selama Fadli Zon duduk sebagai anggota DPR RI.
Di bagian lain diberitakan harianhaluan.com sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt.) Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy mendampingi Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon saat meresmikan Museum Sastra Indonesia di Kompleks Aia Angek Cottage, Kabupaten Tanah Datar, Rabu (30/10/2024).
Keberadaan museum tersebut menjadi kebanggaan bagi Sumbar sebagai salah satu rahim kelahiran banyak sastrawan terkemuka Indonesia nasional. Dalam sambutannya pada kegiatan yang dihelat di Rumah Puisi Taufiq Ismail dan bersisian dengan Rumah Budaya Fadli Zon, Fadli Zon menyebutkan bahwa khasanah kesusasteraan Indonesia sangat kaya dan berakar pada budaya tradisi dan budaya modern yang sangat kuat.
“Hal ini pula yang mendasari pentingnya keberadaan Museum Sastra Indonesia. Karena itu kita meresmikan museum sastra di Sumbar, yang akan menjadi kantong sastra Indonesia. Sebab, banyak koleksi kesusasteraan yang terpajang di museum ini,” papar Audy dalam sambutan.
Ada 8.000-an judul buku dan ini akan terus kita tambah. Kemudian, ada memorabilia para sastrawan seperti tulisan tangan, manuskrip, kacamata, mesin ketik, lukisan, dan lain sebagainya. Ia juga menekankan bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dapat dianggap sebagai negara super power kebudayaan, dan bahkan sangat layak menjadi ibu kota budaya dunia.
Kekayaan budaya itu, sambungnya, berakar pada sejarah peradaban yang merupakan salah satu peradaban tertua di dunia. Budaya dan sejarah yang kita miliki adalah bagian dari kekayaan nasional.
Ketika kita telah menyadarinya sebagai sebuah kekayaan nasional, maka kita akan lebih menghargai peninggalan-peninggalan budaya, menghargai keberadaan museum, serta menghargai karya seni budaya yang merupakan ekspresi atas kekayaan budaya itu sendiri,” ujar Menbud Fadli.
Peresmian Museum Sastra Indonesia sendiri, sambungnya, menjadi langkah awal dalam meningkatkan standar dan kualitas seluruh museum yang ada di Indonesia. Ia pun mengajak seluruh pihak berwenang serta masyarakat, agar terus menumbuhkan rasa memiliki atas kekayaan budaya yang dimiliki. “Orang yang beradab adalah orang yang menghargai budayanya,” ucapnya.
Kembali Plt Gubernur Sumbar Audy mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas peresmian Museum Sastra Indonesia di Sumbar, yang merupakan museum sastra pertama yang diresmikan oleh Menteri Kebudayaan di Indonesia.
“Kita sangat bangga karena Menteri Kebudayaan dan Wakil Menteri Kebudayaan adalah putra Minang. Selain Bapak Menteri Fadli dari Lima Puluh Kota, Bapak Wamen Giring Ganesha juga berasal dari Talu Pasaman Barat. Hari ini, beliau meresmikan museum sastra pertama di Indonesia, dan kunjungan ke Sumbar hari ini juga kunjungan kerja pertama beliau ke daerah,” ujar Audy.
Peresmian Museum Sastra Indonesia di Sumbar, sambung Audy, adalah anugerah yang tak ternilai bagi Sumbar. Serta, menjadi sebuah penegasan atas status Sumbar sebagai salah satu daerah tempat lahirnya banyak sastrawan kaliber nasional. “Kita mengucapkan ribuan terima kasih atas kesediaan Bapak Menteri untuk menetapkan dan meresmikan Museum Sastra Indonesia ini,” ujarnya lagi.
Selain juga dihadiri Wamenbud RI Giring Ganesha, kegiatan peresmian Museum Sastra Indonesia juga dihadiri sejumlah tokoh nasional, antara lain Sastrawan Legendaris asal Sumbar, Taufiq Ismail; Wakil Duta Besar Indonesia untuk Unesco, Ismunandar.
Ketua Bundo Kanduang Sumbar, Prof Raudha Thaib; Rektor ISI Padangpanjang, Febri Yulika, Sastrawan Jose Rizal Manua, Budayawan Mak Katik, dan sejumlah tokoh dan budayawan lainnya.
Usai peresmian Museum Sastra Indonesia, Plt Gubernur Audy turut mendampingi Menbud Fadli Zon dalam menghadiri kegiatan Opening Ceremony Dies Natalis 59 Tahun Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang dan memberikan Kuliah Umum di Gedung Pertunjukan Hoeridjah Adam, dengan mengangkat tema Transformasi Apresiasi Seni Budaya Berbasis Platform Digital. (ADPSB). (net/rmo/hhc/smr)