Maskapai penerbangan Citilink teken kerja sama dengan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF) serta melakukan uji coba Sustainable Aviation Fuel (SAF) melalui kerja sama Pertamina Patra Niaga dalam ajang Bali International Air Show 2024 di Bali, Rabu-Sabtu (18-21/9/2024).
semarak.co-Kerja sama antara Citilink dan GMF melingkupi layanan perawatan pesawat dan standard ground handling untuk armada Citilink ditetekn Direktur Utama Citilink Dewa Rai dan Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi.
Dalam perjanjian ini, layanan yang GMF berikan mencakup perawatan line maintenance, base maintenance, component maintenance, cabin maintenance, wheel, brake & tire maintenance, on wing engine & APU maintenance, quality assurance services, production planning services, engineering services, shipment & customs, serta GSE services untuk armada A320 dan ATR72 Citilink.
Sementara layanan SGHA menekankan pada technical handling untuk pesawat B737-500, yang meliputi transit check, before departure check, 24 hours check, dan daily check. Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen kedua perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan teknis di sektor penerbangan.
Direktur Utama Citilink Dewa Rai menyampaikan, perjanjian ini pun turut memperkuat kolaborasi strategis yang telah terjalin selama bertahun-tahun antara GMF dan Citilink sebagai bagian dari Garuda Indonesia Group.
“Kerja sama ini menegaskan komitmen Citilink dalam menjaga operasional yang aman, efisien, dan andal untuk semua penerbangan kami,” ujar Dewa Rai dirilis humas Citilink usai acara melalui email semarak.redaksi@gmail.com, Kamis (19/9/2024).
“Dengan GMF sebagai mitra strategis, kami yakin dapat terus memberikan layanan terbaik bagi para penumpang Citilink, sekaligus menjaga performa teknis pesawat kami dalam kondisi optimal,” demikian Dewa Rai menambahkan.
Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi menambahkan, “Kami sangat bangga bisa kembali menjalin kerja sama dengan Citilink, salah satu maskapai terbaik di Indonesia.”
“Menjadi komitmen GMF untuk menjawab kepercayaan yang Citilink berikan dengan layanan dengan standar tertinggi guna memastikan Citilink tetap mampu menjadi maskapai andalan bangsa. Kerja sama ini juga kami harapkan dapat mengantarkan Indonesia menjadi pusat industri penerbangan regional,” ujar Andi.
Bali International Air Show 2024 menjadi momentum penting bagi Citilink dan GMF untuk memperkuat kolaborasi sebagai maskapai penerbangan dan penyedia layanan pemeliharaan pesawat. Kerja sama ini diharapkan dapat memperluas cakupan layanan teknis GMF serta memastikan operasional Citilink tetap efisien dan handal.
Sinergi antara kedua perusahaan ini tidak hanya memberikan nilai tambah bagi operasional masing-masing, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan penerbangan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
Kesempatan sama, Pertamina Patra Niaga menyalurkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) kepada maskapai penerbangan Citilink pada perhelatan Bali International Air Show 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, sebagai bagian dari komitmen bersama terhadap peta jalan SAF yang ditetapkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarives).
Kembali Dewa Rai yang menyatakan bahwa kemitraan dengan Pertamina Patra Niaga merupakan langkah strategis bagi Citilink dalam mendukung pengurangan emisi karbon, khususnya di sektor penerbangan yang semakin penting untuk menjaga kelestarian lingkungan.
“Pada tahap awal kerja sama ini, Citilink telah berhasil melakukan uplifting SAF sebesar 30 KL untuk 4 hari kegiatan selama penyelenggaraan Bali International Air Show 2024. Pencapaian ini menjadi langkah awal yang menunjukkan potensi besar SAF sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk masa depan penerbangan,” ujar Dewa Rai.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan menyatakan bahwa momen penyaluran pertama SAF di Bandara Ngurah Rai ini menandai bahwa Indonesia dapat beradaptasi dengan tuntutan bauran energi di industri penerbangan internasional.
“Dimana saat ini SAF menjadi solusi jangka menengah bagi penerbangan untuk mengurangi jejak karbon, tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet,” imbuh Riva.
Pertamina SAF telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU).
Pertamina juga memastikan bahwa SAF ini aman digunakan, memenuhi standar yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM), dan terdaftar sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).
“Langkah baru menuju penerbangan berkelanjutan ini mampu mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil, sebab Pertamina SAF merupakan campuran dari bahan baku terbarukan yaitu Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah,” tambah Riva.
Dewa Rai kembali menjelaskan, “Komitmen kami untuk mengurangi emisi karbon didukung sepenuhnya oleh Pertamina Patra Niaga. Kami berharap, di masa mendatang Pertamina Patra Niaga akan terus meningkatkan penggunaan SAF guna mendorong keberlanjutan industri penerbangan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat global.” (smr)