Dalam upaya memperkuat kesehatan reproduksi remaja, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku Utara melaksanakan kegiatan Pembinaan Kespro Bagi Kelompok Risiko Tinggi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dan Panti Asuhan Kota Ternate, Senin (9/9/2024).
semarak.co-Kegiatan yang dihadiri 34 remaja bertujuan untuk memberikan edukasi dan pemahaman mendalam tentang kesehatan reproduksi. Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi.
Yang menekankan pentingnya pemenuhan hak kesehatan reproduksi setiap individu melalui pelayanan yang berkualitas dan bertanggung jawab. Fokus utama dari pembinaan atau pembekalan ini adalah remaja dalam kelompok risiko tinggi, seperti anak berhadapan hukum (ABH), anak jalanan, anak terlantar, dan mereka yang terjebak dalam pernikahan anak.
Kepala LPKA Ternate Sudirman mengatakan, pembinaan ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi, termasuk nilai-nilai dan norma, konsep diri, dan pentingnya privasi serta hak atas tubuh.
Selama acara, sambung Sudirman dalam sambutannya, peserta mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat tentang persiapan fisik, mental, dan ekonomi sebelum membentuk keluarga, serta memahami perbedaan gender dan jenis kelamin.
“Kami banyak belajar dari kegiatan ini, termasuk bagaimana memahami dan menerapkan hubungan yang sehat dengan orang lain terkait kesehatan reproduksi,” kata salah seorang peserta dirilis humas usai acara melalui WAGroup Jurnalis BKKBN, Senin (9/9/2024).
BKKBN Provinsi Maluku Utara berharap melalui pembinaan ini, remaja kelompok risiko tinggi dapat lebih memahami dan menerapkan prinsip-prinsip kesehatan reproduksi, yang pada akhirnya akan menurunkan angka kejadian seks pranikah, kehamilan tidak diinginkan, dan masalah kesehatan lainnya.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam memberikan informasi dan edukasi tentang kesehatan reproduksi. Dengan langkah ini, diharapkan masa depan remaja kelompok risiko tinggi akan lebih cerah dan sehat, berlandaskan pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang kesehatan reproduksi. (smr)