Program Disabilitas Berdaya BAZNAS Bangkitkan Kembali Usaha Jahit Cecep, Rumah Sehat BAZNAS Didirikan di Pesawaran

Cecep, salah satu penerima manfaat dari Program Disabilitas Berdaya BAZNAS asal Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: humas Baznas

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendirikan pembangunan Rumah Sehat BAZNAS (RSB) di Kabupaten Pesawaran, Lampung, Sumatera Selatan guna untuk memberikan akses layanan Kesehatan bagi mustahik.

semarak.co-RSB ini dibangun dengan luas sekitar 1.924 m2 di atas tanah hibah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran untuk para masyarakat setempat yang membutuhkan. Peletakan Batu Pertama RSB Kabupaten Pesawaran diselenggarakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, Rabu (31/7/2024).

Bacaan Lainnya

Turut hadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. HM. Nadratuzzaman Hosen, Bupati Pesawaran H. Dendi Ramadhona K, serta Ketua BAZNAS Kabupaten Pesawaran Hamid.

Nadratuzzaman Hosen mengatakan, yang dilakukan BAZNAS sebenarnya untuk membantu pemerintah dalam program pembangunan. Rumah Sehat BAZNAS akan membantu untuk memastikan akses kesehatan yang merata bagi semua lapisan masyarakat, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau status sosial.

“Alhamdulillah, hari ini kita bersama menyaksikan prosesi peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sehat BAZNAS di Pesawaran. Ini penting untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat,” ujar Prof. Nadra dalam sambutannya.

Prof. Nadra berharap kepada seluruh pihak terkait, agar dukungan tidak hanya sampai pembangunan RSB ini saja, namun juga ada pembangunan lain yang bermanfaat yang bisa dilakukan ke depannya nanti. Berdirinya RSB Bima menambah panjang deretan Rumah Sehat BAZNAS yang telah berdiri sebelumnya.

“RSB Pesawaran ini nantinya akan bangun setara dengan klinik pratama, dan akan disiapkan tenaga medis untuk operasional pelayanan,” ujar Prof Nadra dirilis humas usai acara melalui WAGroup Baznas Media Center (BMC), Kamis (1/8/2024).

Pembangunan RSB ini pun disambut baik Bupati Pesawaran H. Dendi Ramadhona. Pihaknya berharap, bantuan yang diberikan BAZNAS ini dapat meringankan beban dan dapat bermanfaat masyarakat Kabupaten Pesawaran. “Diharapkan segera berdiri dan beroperasi sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat Kabupaten Pesawaran,” pungkas Dendi.

RSB merupakan program yang dimiliki BAZNAS untuk memberikan layanan kesehatan gratis kepada masyarakat kurang mampu (mustahik) dengan sistem kepesertaan. Program ini diberikan secara gratis bagi mustahik sebagai upaya untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka yang membutuhkan tanpa memerlukan biaya tambahan.

Di bagian lain dirilis humas berikutnya, BAZNAS melalui Program Disabilitas Berdaya terus berupaya membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial para penerima manfaat. Program Disabilitas Berdaya ini bertujuan membantu para disabilitas untuk mengatasi rintangan-rintangan yang mengacu pada kondisi perbedaan dalam fungsi tubuh atau mental seseorang.

Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan mengatakan, Keterbatasan fisik jangan menghalangi kita untuk tetap produktif. Tetaplah bersemangat dan percaya diri dalam melangkah, mari kita bangun empati dan kesadaran kita untuk mandiri baik secara sosial, aksebilitas, dan ekonomi.

Dalam berbagai kesempatan, lanjut Saidah, BAZNAS selalu mengedepankan perhatian terhadap penyandang disabilitas dengan melakukan pembinaan serta pelatihan terhadap mereka. “Teman-teman disabilitas ini adalah salah satu prioritas kami di BAZNAS, maka itulah program disabilitas berdaya ini sangat tepat untuk membantu memberdayakan teman-teman semua,” ucapnya.

“Semoga dengan bantuan ini bisa membantu meringankan warga dan warga dapat kembali menjalankan Hablum Minannas dan Hablum Minallah dengan baik,” demikian Saidah menambahkan seperti dirilis humas usai acara melalui WAGroup BMC, Jumat (2/8/2024).

Program Disabilitas Berdaya BAZNAS juga dirasakan manfaatnya oleh Cecep, salah satu penerima manfaat asal Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pria penyandang disabilitas itu sudah 10 tahun menggeluti usaha jahit.

Usahanya sempat mati suri karena keterbatasan alat, yang berimbas pada menurunnya pendapatan yang diterimanya. “Usaha jahit saya sempat menurun karena tiadanya alat. Saya sangat sedih kala itu,” ucapnya.

Kala itu, Cecep menerima pesanan jahitan dari para pelanggan sebatas memotong baju dan menjahit. Itupun dalam satu hari hanya bisa memproduksi 4 hingga 10 jahitan. Setiap produk jahitannya dibandrol Rp4.000 hingga Rp7.000 tergantung dari tingkat kerumitan.

Produksi harian yang terbatas tersebut belum bisa ditingkatkan lagi karena terkendala dengan mesin jahitnya. Cecep hanya mempunyai mesin jahit sederhana, itupun hasil bantuan yang sudah lama. Tak ayal, Cecep kewalahan saat menerima orderan banyak seperti di momen-momen lebaran atau musim masuk sekolah.

“Ketika banjir orderan, saya terpaksa menolaknya karena mesin jahit saya sangat terbatas. Namun ketika BAZNAS hadir dengan Program Disabilitas Berdaya, saya seakan dapat angin segar. Saya dapat bantuan modal usaha, dan kini sudah mempunyai salah satu mesin jahit overdeck atau mesin obras semi otomatis yang bisa memproduksi 20-30 potong baju yang sudah diobras,” ujarnya.

Produksi ini bisa meningkatkan pesanan Cecep. Bahkan, Cecep sudah bisa mendapatkan pesanan 160 potong baju. “Alhamdulillah. Bantuan ini memberi angin segar untuk potensi usaha saya. Saya sangat bersyukur sekali, semoga BAZNAS dan muzakinya berkah selalu. Terima kasih banyak sekali lagi,” pungkasnya. (smr)

Pos terkait