Catatan Naniek S Deyang *)
semarak.co-Kata Pak Tito (Mendagri), ia disindir temannya di Singapura, Indonesia punya sawah tapi terjadi krisis pangan, Singapura tidak punya sawah sepetak pun tapi nggak pernah kekurangan beras. Singapura tidak punya minyak setetes pun, gas sebotol pun, tapi Indonesia punya minyak berlimpah, gas, belum lagi biofuel, tapi listriknya byar pet.
Apa yang dikatakan orang Singapura itu 100 persen benar, tapi yang seharusnya dijawab Pak Tito adalah, benar Singapura gak punya apa-apa tapi negaranya maju dan rakyatnya makmur, karena Singapura BETERNAK mafia pencoleng, perampok dan pemeras kekayaan alam Indonesia.
Termasuk menjadi tempat aman para koruptor Indonesia naruh duitnya dan ngumpet. Memang entah karena kegoblokan kami orang Indonesia atau kelicikan orang Singapura, yg jelas negara sebesar Bogor itu menyetir perekonomian Indonesia.
Bayangkan Singapura gak punya ladang minyak tapi kita impor dari Singapura, Singapura gak punya ladang gas, kita impor gas dari Singapura, Singapura gak punya sawah ternyata impor beras kita terbesar dari Singapura, dan Singapura gak punya laut tapi anehnya kapal-kapal kita kalau mengangkut barang ekspor harus lewat pelabuhan Singapura dan berbendera negara Singapura.
Kok bisa demikian? Ya karena semua konglomerat pencolong alias tukang nyolong SDA kita berkolaborasi dengan pejabat Singapura dan mafia internasional plus pejabat kita yang korup yang suka impor KONGKOW-nya alias ngumpulnya di Singapura.
Jadi semua “pedagang” hitam kolab di Singapura karena di negara ini duit tidak “bertuan” dan yg kotor menjadi bersih! Tak heran bila 85 persen duit yg beredar di Singapura duitnya orang Indonesia. Itulah yg membuat negara seupil kucing itu kaya raya dan rakyatnya makmur.
*) pemerhati sosial dan pegiat medsos
sumber: kontenislam.com dari fb di WAGroup AMAR MARUF NAHI MUNKAR (postSein15/7/2024/ali)