Dikutip dari Laman Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI, kata Dzulhijjah berasal dari kata Dzul yang memiliki arti pemilik dan Al Hajjah yang artinya Haji. Sehingga mengapa dinamakan Dzulhijjah karena sejak Zaman Jahiliyah, Orang Arab telah melakukan Ibadah Haji di Bulan ini.
semarak.co-Hal tersebut merupakan bentuk Pengamalan dari Ajaran Nabi Ibrahim pada saat itu. Dijelaskan tentang peristiwa apa saja yang pernah terjadi di Bulan Dzulhijjah, berikut uraian peristiwa lengkapnya:
- Nabi Ibrahim Diperintah untuk Menyembelih Nabi Ismail
Pada suatu Malam, Nabi Ibrahim mendapatkan Mimpi yang menurutnya sangat Aneh. Dalam Mimpi itu, Ia Menyembelih Putranya sendiri yaitu Nabi Ismail. Peristiwa itu terjadi hingga Tiga Malam berturut-turut dengan Mimpi yang sama
Kemudian, dengan Keberanian Nabi Ibrahim menyampaikan apa yang dialaminya kepada Nabi Ismail. Mendengar hal tersebut, Nabi Ismail Merespons dengan Hati yang Ikhlas dan Bersedia untuk Disembelih Ayahnya. Hal tersebut karena Ismail mengetahui Mimpi Sang Ayah merupakan Perintah dari Allah SWT
Saat itu, pada Malam 9 Dzulhijjah, Peristiwa Penting itu terjadi. Nabi Ibrahim akan Menyembelih Nabi Ismail yang telah disetujui oleh Kedua Belah pihak. Karena Ketaatan dan Keberanian Nabi Ibrahim, serta berbaktinya Nabi Ismail kepada Ayahnya, maka sesaat sebelum Nabi Ismail Disembelih, Allah SWT menggantikannya dengan Seekor Kambing Jantan yang berasal dari Surga
Hingga saat ini, Momen tersebut diperingati oleh Umat Islam sebagai Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban dengan menyembelih Hewan Kurban yang sesuai dengan Syariat Islam
- Pembangunan Ka’bah
Pada masa Nabi Ibrahim dahulu, Ia diperintahkan Allah SWT untuk membangun Rumah-Nya. Saat akan membangun, konon ada sekumpulan Awan Putih membentuk Persegi dan Berdiam tepat di atas tempat Nabi Ibrahim akan membangun, sehingga akan hal itu sebuah pola bangunan Ka’bah akhirnya terbentuk
Pembangunan Ka’bah tersebut dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan dibantu Putranya Nabi Ismail. Bahan untuk membangunnya didapatkan dari Lima Gunung yang berbeda, yaitu Gunung Thursina (Sinai), Thurzita, Libnan, Judi, dan Nur
Pada proses akhir pembangunan Ka’bah, yaitu diletakannya Batu yang disebut Hajar Aswad di Pojok Tenggara Bangunan Ka’bah. Setelah selesai, Allah memerintahkan seluruh Umat Islam untuk mendatangi Rumah-Nya untuk melaksanakan Ibadah Haji setiap Bulan Dzulhijjah
- Ibadah Haji Diperintahkan kepada Umat Islam
Pada Bulan Dzulhijjah di masa lalu, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk melaksanakan Ibadah Haji. Dalam sebuah Riwayat, Rasulullah bahkan melaksanakan Ibadah Haji setiap Satu Tahun sekali pada Bulan Dzulhijjah.
Perintah Ibadah Haji telah diisyaratkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Imran ayat 97, sebagai berikut:
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ ٩٧
Artinya: “Di dalamnya terdapat Tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka Amanlah Dia. (Di antara) Kewajiban Manusia terhadap Allah adalah melaksanakan Ibadah Haji ke Baitullah, (yaitu bagi) Orang yang Mampu mengadakan perjalanan ke Sana. Siapa yang Mengingkari (Kewajiban Haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.”
- Kelahiran Nabi Isa
Nabi Isa merupakan Putra dari Maryam, seorang Wanita Suci yang Mengandung Nabi Isa melalui Kehendak Allah SWT tanpa hubungan dengan Laki-laki. Diketahui, Nabi Isa lahir di Baitullaham, sebuah Kota yang terletak sekitar 9 Km di Selatan Yerusalem, pada tanggal 4 Dzulhijjah
- Kelahiran Nabi Musa
Nabi Musa Lahir pada masa Kepemimpinan Raja Firaun yang Kejam dan Kafir di Mesir, tepatnya pada 5 Dzulhijjah. Kelahiran Nabi Musa telah diramal oleh Para Ahli Nujum dan Penyihir bahwa akan ada Bayi Laki-laki yang akan menghancurkan Raja Firaun yang memimpin Bani Israil pada masa itu.
Karena hal tersebut, setiap bayi Laki-laki yang Lahir di Dunia diperintahkan Raja Firaun untuk Menguburnya Hidup-hidup. Saat itu, Yukaibid, Ibu Nabi Musa sedang mengandung Dirinya merasa sangat Takut dan Khawatir. Namun, Allah SWT memerintahkannya ketika Nabi Musa Lahir, untuk menghanyutkan nya menggunakan Peti ke dalam Sungai
Namun, atas Izin Allah SWT Nabi Musa ditemukan oleh istri Firaun yang dikenal Penyayang bernama Siti Asiyah, sehingga ia ingin Merawat Bayi tersebut. Raja Firaun memang dikenal Kejam saat memimpin, namun ia sangat Sayang terhadap Istrinya sehingga memberikan Izin untuk merawat Bayi yang ditemukan Istrinya
Saat mengurusnya, Siti Asiyah memerlukan seseorang yang dapat menyusui Nabi Musa. Diketahui saat itu Nabi Musa tidak mau Minum Susu sebelum akhirnya bertemu dengan Ibunya kembali yang saat itu ditemukan Siti Asiyah untuk Menyusui Bayi yang ditemukannya itu
- Diampuninya Nabi Adam atas Taubatnya
Setelah melakukan Kesalahan dengan memakan Buah Khuldi dari Surga, Nabi Adam dan Siti Hawa mendapatkan Hukuman dari Allah SWT dengan diturunkan ke Bumi secara terpisah. Akhirnya Nabi Adam menyesali perbuatannya dan terus berusaha bertaubat memohon Ampun kepada Allah SWT, diketahui Doa Nabi Adam ada di dalam Al-Quran, Surat Al-Araf ayat 23 sebagai berikut:
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Latin: “Robbana dholamna Anfusana wa inlam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakunanna minal khosirin.” Artinya: Ya Tuhan kami, Kami telah menzalimi Diri Kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni Kami dan memberi Rahmat kepada Kami, niscaya Kami termasuk orang-orang yang Rugi. Setelah itu, Allah SWT mengampuni Dosa Nabi Adam yang diketahui bertepatan pada tanggal 1 Dzulhijjah
- Nabi Yunus Diselamatkan Allah SWT dari Perut Paus
Nabi Yunus masuk ke dalam Perut Seekor Paus atas kehendak Allah SWT setelah dirinya meninggalkan Kaum Ninawa yang Bebal dan Kafir. Ketika di dalam Perut Paus, Nabi Yunus terus memohon kepada Allah SWT agar diselamatkan.
Akhirnya setelah berhari-hari berada di dalam Perut Paus, atas izin Allah SWT Ia dikeluarkan dengan keadaan yang Kelaparan dan Kurus namun masih Selamat. Peristiwa Penyelamatan Nabi Yunus diketahui terjadi pada 2 Dzulhijjah, dan masuk ke dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 87 sebagai berikut:
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَۚ ٨٧
Artinya: (Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika Dia pergi dalam keadaan Marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, “Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang Zalim.”
- Pintu Neraka Akan Ditutup dan Dikunci
Pada Hari Ketujuh Bulan Dzulhijjah, pintu neraka Jahannam akan Ditutup dan Dikunci oleh Allah SWT. Hal tersebut sejalan dengan Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa berpuasa di hari ke Tujuh Bulan Dzulhijjah akan ditutup Tiga puluh Kesulitan dalam hidupnya dan dibuka Tiga puluh Pintu Kemudahan baginya.”
- Doa Nabi Zakariya Dikabulkan Allah SWT
Nabi Zakariya merupakan Nabi yang terkenal akan Kesopan santunannya dalam menyampaikan Ajaran Islam kepada Masyarakat. Hingga suatu ketika, Ia dan Istrinya, Maryam, merasa khawatir karena tak kunjung dikaruniai Anak oleh Allah SWT sebagai penerusnya dalam berdakwah
Akhirnya, Ia dan Maryam memanjatkan Doa kepada Allah SWT untuk meminta Keturunan. Doa Nabi Zakariya terdapat pada Al-Quran Surat Maryam ayat 4-6 sebagai berikut:
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا (٤) وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِرًا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّا ۙ (٥) يَّرِثُنِيْ وَيَرِثُ مِنْ اٰلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا (٦)
Artinya: Dia (Zakaria) berkata: Wahai Tuhanku, sesungguhnya Tualngku telah Lemah, Kepalaku telah dipenuhi Uban, dan Aku tidak pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, wahai Tuhanku.”
Sesungguhnya Aku khawatir terhadap Keluargaku sepeninggalku, sedangkan Istriku adalah seorang yang Mandul. Anugerahilah Aku seorang Anak dari sisi-Mu.” (Seorang Anak) yang akan mewarisi Aku dan Keluarga Ya’qub serta jadikanlah dia, wahai Tuhanku, seorang yang Diridhai.”
Kemudian Allah SWT akhirnya memberikan Nabi Zakariya Keturunan yang kelak akan menjadi Nabi Yahya, yang diketahui pada tanggal 3 Dzulhijjah pada masa itu. Demikian penjelasan tentang peristiwa penting yang terjadi pada Bulan Dzulhijjah, semoga bermanfaat:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ
*) penulis belum ditemukan saat artikel ini ditayangkan, jika kelas ditemukan atau ada yang mengklaim otomatis dilakukan koreksi. Redaksi
sumber: WAGroup UMAT ISLAM BERSATULAH (postKamis13/6/2024/asahabgalaxy)