Oleh Buya Gusrizal Gazahar *)
semarak.co-Kelemahan anak bangsa ini adalah mudah berdamai dengan kecurangan, kesesatan bahkan pengkhianatan dengan membawa label kenegarawanan, jiwa besar dan rekonsiliasi. Bila demikian adanya berarti ini bukanlah perkara hak dan bathil karena hakikat keduanya, tak akan pernah menyatu!
Bila kompromi atas nama rekonsiliasi yang dibuat itu sampai menghilangkan pematang yang menjadi prinsip dan komitmen berbangsa yang selama ini disorakkan di hadapan rakyat, berarti mereka semua adalah aktor-aktor sandiwara politik yang berkolaborasi menipu umat dan rakyat bangsa ini.
Kita berharap masih memiliki tokoh-tokoh yang istiqomah memperjuangkan prinsip dan menjaga tujuan berbangsa. Walaupun orang-orang yang seperti itu akan semakin langka di negeri ini karena memegang teguh kebenaran dalam kondisi saat ini, persis seperti peringatan Rasulullah saw, yaitu bagaikan menggenggam bara.
Wahai anak negeri!!!
Jangan lupa dengan apapun yang mencederai nilai-nilai kehidupan berbangsa, setidaknya sampai peluang hadir untuk memberikan kembali pilihan dalam perjalanan bangsa ini!!! Jadikanlah batu sandungan perjalanan sebagai monumen untuk bertarung lagi di masa mendatang.
Kita menghormati ikatan berbangsa tapi bukan berarti semuanya satu keranjang dalam menerima kebathilan. Para ksatria negeri, bertahanlah dengan perbedaan prinsip dalam menjalani kehidupan berbangsa.
Dan tak perlu cemas dengan tuduhan minus kenegarawanan karena bangsa ini berdiri dalam ragam perbedaan dan bahkan kemerdekaannya dipicu oleh keberanian para pemuda memilih jalan berbeda dari apa yang ditempuh oleh tokoh-tokoh mereka.
*) Ketua MUI Sumatera Barat
sumber: WAGroup KAMI 💚 HABIB RIZIEQ SHIHAB (postJumat26/4/2024/shj)