Penyampaian khotbah oleh khatib Shalat Idul Fitri 1445 H di Lapangan Tamanan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menuai sorotan publik lantaran membahas soal kecurangan Pemilu dan meminta pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera Istigfar.
semarak.co-Dilihat dari video yang beredar, tampak khatib shalat Idul Fitri 1445 H itu, awalnya mengatakan bahwa para pejabat negara saat ini sangat memalukan karena telah curang dalam Pemilihan Umu (pemilu) 2024.
“Oleh para pejabat negara menjadi sangat lebih memalukan dan memuakkan karena kecurangan dalam pemilu yang dinilai banyak pihak yang terburuk dalam sejarah Indonesia,” kata khatib itu dalam khotbahnya seperti dikutip dari unggahan akun Instagram @terang_media, Kamis, 11 April 2024.
Menurut sang khatib, kecurangan dalam pemilu itu disebabkan perilaku Presiden Jokowi. “Ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif terjadi justru karena perilaku Joko Widodo selaku Presiden RI sebagaimana tersebar luas di media sosial dan surat kabar,” tuturnya.
Oleh karena itu, khatib tersebut meminta kepada para pemilih Jokowi di Pilpres sebelumnya agar segera Istigfar. “Sebab itu mereka yang dahulu merasa sebagai pemilihnya sebaiknya Istigfar karena pilihannya telah membuat banyak pihak kecewa,” ucap sang penceramah dilansir terkini.id/Kamis, 11 Apr 2024, 21:37.
Pada video selanjutnya, terlihat sejumlah jemaah shalat Id di Lapangan Tamanan Bantul tersebut membubarkan diri lantaran sang khatib membahas soal politik. Sejumlah jemaah itu tampak membubarkan diri saat sang khatib tersebut masih menyampaikan khotbahnya.
Unggahan video itu pun sontak menuai banyak komentar warganet. Banyak dari netizen yang menilai bahwa khotbah bermuatan politik yang disampaikan oleh khatib tersebut tidak pantas disampaikan saat pelaksanaan shalat Id.
“Khotib nya anak abah ini ga liat sikon, sholat ied pun bahas politik kayak ny waktu terakhir puasa kemarin sahur ny makan boraks,” komentar netizen.
“Khotbah agama kok bahas” politik,” tulis netizen lainnya.”
“Kalo gue ada disitu… Gue minta turun tuh khotib… Gak etis di hari yang fitri malah melakukan umpatan dan memecah belah umat,” komentar netizen.
Di bagian lain berita terbaru dilaporkan cnnindonesia.com, Jumat, 12 Apr 2024 15:15 WIB dari laman pencarian google.co.id, sebuah video viral memperlihatkan momen ketika jemaah meninggalkan lokasi salat Idulfitri ketika khatib menyampaikan khotbah.
Pasalnya, isi ceramahnya menyangkut dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan pejabat negara. Video yang diunggah di X (dahulu Twitter) oleh @merapi_uncover itu menyatakan peristiwa itu terjadi di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, DIY. Berikut fakta-faktanya:
- Isi Khotbah Dugaan Kecurangan Pemilu.
Dalam khutbahnya, sang khatib menyinggung dugaan pemilu yang dilakukan pejabat negara dan menjadi terburuk sepanjang sejarah demokrasi Indonesia.
“…oleh para pejabat negara menjadi sangat lebih memalukan dan memuakkan karena kecurangan dalam pemilu yang dinilai banyak pihak yang terburuk dalam sejarah Indonesia. Ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif terjadi justru di terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai presiden RI, sebagaimana yang tersebar luas di media sosial dan surat kabar,” kata sosok khatib dalam video singkat itu.
Lalu, samar-samar terdengar riuh dari arah para jamaah saat khatib tersebut menyampaikan khotbahnya sambil beberapa meninggalkan lokasi.
- Kemenag Bantul Susuri Kebenaran Video
Kepala Kantor Kemenag Bantul Ahmad Shidqi mengaku telah menginstruksikan jajarannya di KUA Banguntapan untuk menelusuri kebenaran video tersebut. Hasilnya, diketahui bahwa shalat idulfitri di Lapangan Tamanan tersebut diselenggarakan oleh panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) setempat.
- Khatib Seorang Dosen
Berdasarkan hasil konfirmasi jajaran KUA kepada ketua PHBI setempat, sosok khatib tersebut diketahui merupakan seorang akademisi atau dosen di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Saat khotbah yang bersangkutan menyinggung bab politik, diperkirakan sebanyak 25% jamaah angkat kaki dari lapangan.
“Betul bahwa, di tengah khutbah, sebagian jamaah pergi meninggalkan lapangan setelah menyimak isi materi khutbah yang menyitir salah satu ayat Al Quran dikaitkan dengan kecurangan pemilu,” demikian hasil klarifikasi yang diterima Ahmad.
- Panitia Acara Minta Maaf
Panitia penyelenggara meminta maaf atas kejadian ini. Ketua PHBI Tamanan Sujendro Nugroho mengatakan panitia tahun ini terlalu fokus ke kegiatan takbiran dan festival lomba menyambut lebaran.
Sementara itu, panitia juga kesulitan mencari khatib untuk salat Idulfitri karena para ustaz sudah terjadwal mengisi ceramah di tempat lain. Apalagi, dosen yang bersangkutan dulu juga sudah pernah diminta menjadi khatib oleh panitia PHBI Tamanan dan kala itu materi ceramahnya masih dianggap biasa saja. “Kami mohon maaf untuk itu,” kata Sujendro saat dihubungi, Jumat (12/4/2024).
- UAD Buka Suara
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta angkat suara usai dikaitkan dengan khatib berinisial UC itu. Kepala Bidang Humas dan Protokol UAD Ariadi Nugraha mengakui UC memang pernah menjadi bagian dari kampus selaku dosen tamu atau dosen tidak tetap Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) hingga berakhir 2022.
Namun saat ini UC sudah tak lagi aktif mengajar di kampus. “Saat ini yang bersangkutan sudah tidak aktif mengajar di Universitas Ahmad Dahlan,” kata Ariadi dalam keterangan resminya. (net/kin/cnn/smr)
sumber: terkini.id di WAGroup HIMPUNAN AKTIVIS MASJID (postKamis11/4/2024/futuhat)/cnnindonesia.com di google.co.id