Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penguatan Moderasi Beragama (MB) yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan & Pendidikan dan Latihan (BalitbangDiklat) Kementerian Agama (Kemenag) resmi dibuka Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, di Jakarta, Rabu (6/3/2024).
semarak.co-Menag Yaqut menyebut, Rakornas Penguatan moderasi beragama ini dimaksudkan agar terorkestrasi dengan baik dan muncul sinergi program serta rencana aksi yang jelas bagi penguatan moderasi beragama agar memiliki dampak yang lebih nyata di dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Saya meyakini bahwa penguatan Moderasi Beragama ini juga bisa menjadi sarana untuk mewujudkan Indonesia maju dan bermaslahat. Sekaligus, disaat yang sama muncul kehidupan berbangsa yang harmonis dalam damai dan penuh toleransi,” ujar Menag Yaqut dalam sambutan.
Rakornas pertama pasca diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2023 yang harus dijalankan seluruh Kementerian dan Lembaga (K/L). Pemerintah memandang bahwa moderasi beragama ini sangat penting dan hal yang urgen bagi bangsa yang kita cintai ini.
Bagi Indonesia, kata Menag Yaqut, keragaman itu merupakan takdir Tuhan yang harus diterima. Ini adalah sebuah keniscayaan, Keragaman agama dan budaya bisa menjadi modal sosial, untuk mewujudkan pembangunan yang maju dan harmonis.
“Meskipun di sisi lain keragaman agama jika tidak dikelola dengan baik, juga bisa menjadi ancaman. Tantangan terbesar dari keragaman kita salah satunya adalah true claim atau klaim kebenaran,” imbuh Gus Men, sapaan akrab Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Bukan hanya klaim kebenaran, kata Gus Men, tetapi sebagaimana kita saksikan dalam beberapa tahun belakangan ini, tantangan yang kita hadapi dalam hidup berbangsa dan bernegara ini, adalah masih adanya kelompok-kelompok tertentu yang mempertanyakan konsensus kebangsaan.
Di saat yang sama, penghormatan terhadap budaya lokal dan nilai-nilai tradisi juga semakin luntur. “Formulasi Moderasi Beragama menghadirkan semangat beragama yang moderat, dengan empat indikator utama,” ujar Gus Men sambil merinci.
Yaitu komitmen kebangsaan harus diperkuat, toleransi, anti kekerasan, dan memberikan penghormatan terhadap tradisi lokal. Bagi kita, lanjut dia, beragama dan berbangsa harus dilakukan secara komplementari dan tidak dihadapkan atau dipertentangkan.
Kita berharap upaya bersama ini dapat mewujudkan masyarakat yang harmonis, rukun, dan damai benar-benar bisa kita laksanakan. Saat ini penguatan MB sudah diatur secara resmi melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2023.
Di dalam Peraturan Presiden tersebut, pada pasal 9 ayat 2 disebutkan sekretariat bersama (Sekber) PMB melibatkan empat Kementerian Koordinator, yaitu Kemenko PMK, Kemenkopolhukam, Kemenko Perekonomian, dan Kemenko Marves.
Dalam amanah Perpres tersebut, Gus Men selaku ketua pelaksanaan Sekber Penguatan Moderasi Beragama mengajak seluruh aparatur pemerintahan baik di pusat maupun daerah, untuk bersama-sama melaksanakan amanah perpres tersebut, tidak hanya menjadi program, tetapi menjadi gerakan.
“Saya yakin, pasca rakornas ini akan muncul program dan sekaligus gerakan yang nyata di instansi kita masing-masing, agar dampaknya dapat terasa di masyarakat luas,” pungkas Gus Men dirilis humas usai acara melalui WAGroup Media Balitbang Diklat, Kamis (7/3/2024).
Sebelumnya, Kepala Balitbang Diklat Kemenag Prof Suyitno mengatakan, Perpres Nomor 58 tahun 2023 tentang penguatan moderasi beragama, di dalamnya mengamanatkan pada semua K/L dan Pemerintah Provinsi, serta Kabupaten/Kota, harus ikutserta mengimplementasikan Moderasi Beragama sesuai tugas dan fungsi serta kewenangannya.
Tahun 2024 ini, terdapat beberapa K/L yang sudah menganggarkan program penguatan Moderasi Beragama. “Tahun ini juga, menurut Perpres, Gus Menteri selaku ketua harian Sekretariat Bersama, akan menagih laporan dari semua K/L mengenai implementasi MB, termasuk dari Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota,” tegas Prof Suyitno.
Mengenai formulasinya, pada rakornas ini akan dibahas, mulai dari bentuk pelaporannya sampai tata cara pelaporannya. Karena menurut Suyitno pelaporannya ini juga akan dipantau langsung oleh Deputi V dan Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP).
Mengusung tema Sinergi Memperkuat Moderasi Beragama untuk Indonesia Maju dan Harmoni, Rakornas ini dihadiri para Pejabat Eselon I Kementerian Agama, Staf Ahli, Staf khusus, Tenaga Ahli, Deputi V KSP, para Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag).
Lalu Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Rektor Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Pejabat Tinggi Madya dari 14 Kementerian, para utusan Kesbangpol Provinsi, serta para Kepala UPT di lingkungan Balitbang Diklat. (smr)