Jelang pesta demokrasi Pilpres 2024 yang semakin dekat, berbagai dukungan mengalir untuk para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Tak hanya dukungan, pro dan kontra juga semakin ramai menghampiri para capres dan cawapres yang bersaing di pemilihan presiden (Pilpres) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
semarak.co-Salah satunya pro dan kontra yang dihadapi pasangan calon (paslon) nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sebagaimana diketahui, paslon nomor urut 2 sejak awal memang sudah banyak masalah, termasuk blunder dalam perjanalannya.
Salah satu yang terus jadi sorotan adalah terkait langkah Gibran Rakabuming yang notabene anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menjadi cawapres Prabowo yang dinilai menjegal konstitusi. Sampai muncul julukan anak haram konstitusi pada Gibran.
Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie bahkan melihat kemungkinannya Gibran bisa saja mengkhianati Prabowo. Pernyataan menohok ini disampaikan Connie saat hadir dalam podcast Abraham Samad yang videonya diunggah melalui akun Tiktok resmi @abrahamsamad_ pada Minggu (14/1/2024).
Blak-blakan dalam pernyataannya, Connie sempat menyinggung PDIP yang dinilai telah dikhianati Presiden Jokowi. Untuk diketahui, saat ini Presiden Jokowi terlihat hengkang dari partai yang membesarkan namanya sejak masih di Solo Jawa Tengah dengan beralih ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Tapi gini ya Pak Rosan saya bilang, Ibu Megawati yang melahirkan Presiden, anak-anaknya juga menjadi tokoh dalam pemerintahan ya kan, beberapa keluarganya pun itu bisa di step apa dikhianati,” terang Connie dilansir repelita.com, 1/17/2024 07:29:00 PM dari artikel asli ayojakarta.
Atas hal itulah, Connie lantas menyampaikan kemungkinan jika bisa saja nanti Gibran putra sulungnya Jokowi melakukan tindakan yang sama kepada Prabowo. “Apa yang menurut Pak Rosan pikir bahwa dek bocil (Gibran) tidak akan mengkhianati Pak Prabowo,” tanya Connie.
Connie selaku pengamat militer menyampaikan prediksinya jika Prabowo bisa menang, maka masa kepemimpinannya tidak akan bertahan lama. “Kalaupun bisa menang, maka dengan apapun itu pasti nggak akan lama, nggak, jangan salah, mungkin lain kalau statusnya Gibran masuk sebagai cawapres bukan anak haram konstitusi, kalau itu bisa,” ulasnya.
Bahkan Connie juga memprediksi soal kemungkinan terjadinya dentuman besar di masa kepemimpinan Prabowo-Gibran nanti jika keduanya memenangkan Pilpres 2024. “Nah, tapi kalau sekarang saya khawatir walaupun misalnya tadi dengar yang Pak Samad bilang, bisa saja tapi menurut saya akan ada dentuman besar, pemerintahan tidak akan berjalan lama,” tutupnya.
Lebih jauh Connie menyatakan ada usaha keras dari pihak istana untuk memenangkan sang putra mahkota yang juga sering disebut anak haram konstitusi. Usaha itu, tampak dari berbagai bukti ketidaknetralan aparatur negara di berbagai daerah.
“Pak Prabowo, menurut saya hanya digunakan sebagai kendaraan untuk sang putra mahkota,” ujar Connie dalam Abraham Samad SPEAK UP, baru-baru ini dilansir indopos.co.id, Senin, 15 Januari 2024 – 23:58.
Connie pun mencontohkan kasus Boyolali yang menurutnya terjadi karena adanya perintah. Dia menegaskan, bertindaknya belasan anggota TNI keluar markas untuk menghajar rombongan knalpot brong, bukan sekadar kecelakaan tapi karena adanya perintah.
Connie pun menyesalkan pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dalam salah satu talkshow, yang seakan membenarkan tindak kekerasan oleh para anggota TNI tersebut.
“Alasan yang dia bilang, pawai itu pelanggaran lalu lintas, tapi itu khan urusannya polisi. Lalu dia bilang itu polusi udara, itu juga urusannya KLHK. Janganlah bikin pembenaran yang membuat orang bertanya, ‘tahu kah anda tupoksi anda’,” ungkap Connie.
Connie melanjutkan, belum tuntas kasus Boyolali, muncul kekerasan di Manado ketika oknum TNI menghajar rombongan pengantar jenazah. Namun, peristiwa itu bersamaan dengan kampanye perdana PDI Perjuangan di Manado.
Connie pun mempertanyakan, mengapa kekerasan dan intimidasi yang melibatkan oknum TNI itu selalu menyasar PDI Perjuangan atau pendukung Calon Presiden nomor 3, Ganjar Pranowo. “Apakah itu kebetulan? Saya ini pengguna medsos, saya tahu di daerah lain ada rombongan partai-partai lainnya seperti PSI yang juga knalpot brong. Tapi mereka gak ada yang digebukin,” ungkapnya.
Connie pun mengungkapkan, ada skenario untuk memenangkan putra mahkota satu putaran dalam Pilpres nanti. “Ini ada upaya keras istana untuk menangkan putra mahkota satu putaran, tapi saya gak menyalahkan Pak Prabowonya, yang cuma dipakai sebagai kendaraan,” ujarnya. (net/pel/ipo/smr)