Maskapai berbiaya hemat atau low cost carrier (LCC) Citilink Indonesia mendukung internasionalisasi pariwisata Kabupaten Samosir melalui penandatanganan nota kesepakatan kerja sama dengan pemerintah kabupaten setempat.
Direktur Niaga Citilink Andy Adrian mengatakan, keindahan kabupaten Samosir yang dikelilingi Danau Tobanya layak disejajarkan dengan geopark lainnya di dunia dengan hamparan danau yang luasnya mencapai 100 kilometer di ketinggian 905 meter di atas permukaan laut.
“Citilink Indonesia sangat bangga dapat turut serta mendukung internasionalisasi pariwisata Kabupaten Samosir yang merupakan salah satu lokasi geopark di dunia, sehingga dapat mendorong status geopark Samosir setara dengan Grand Canyon di Amerika Serikat,” kata pada acara Horas Samosir Fiesta di Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta Kamis (15/2).
Untuk itu, lanjut Andy, Citilink mendukung kemitraan strategis dengan Pemerintah Kabupaten Samosir, untuk mendorong perkembangan infratruktur yang diperlukan untuk sektor pariwisata yang kaya akan kegiatan budaya sepanjang tahunnya. Geopark adalah sebuah konsep manajemen sumber daya keragaman bumi (geodiversity) yang mencakup geologi, biologi, sosio cultural dan pariwisata.
Baca : Silangit Jadi Bandara Internasional, Citilink Terbang Perdana Menandai Buka Rute Baru
Maskapai anak usaha Garuda Indonesia ini melihat potensi yang besar di Kabupaten Samosir, menyusul Danau Toba merupakan salah satu geopark di atas gunung yang terbesar di dunia, sehingga dapat menarik wisatawan, terlebih lagi wisatawan asing.
Hal ini didukung dengan angka pertumbuhan jumlah wisatawan yang terus naik dari tahun ke tahun 175,46 wisatawan pada tahun 2015 menjadi 190,72 wisatawan pada tahun 2016 dan melonjak 45,79 persen pada tahun 2017 sebanyak 278.05 wisatawan.
Kegiatan daerah Di Kabupaten Samosir akan mengembangkan pariwisata ke level nasional bahkan internasional mengingat sektor pariwisata akan menjadi salah penyumbang devisa terbesar pada 2019, yang terlihat dari pertumbuhan PAD sebesar 81 persen dari Rp39 milyar pada tahun 2016 menjadi Rp70,9 milyar pada tahun 2017.
Maskapai pelat merah ini membidik untuk membuka rute penerbangan regional di tahun ini yang diawali dengan rute-rute baru di kawasan Asia Tenggara. Hingga saat ini Citilink telah terbang ke 65 rute penerbangan dan 268 frekuensi penerbangan setiap harinya ke 32 kota di Indonesia dan regional.
Mengawali tahun 2018, Citilink Indonesia berhasil meraih predikat maskapai berbiaya hemat berbintang empat dari Skytrax yang mensejajarkan dengan maskapai dunia lainnya seperti Norwegian Air dan EasyJet dari Inggris. Citilink merupakan maskapai LCC pertama di Asia dan ke tiga di dunia yang berhasil meraih predikat bergengsi di dunia aviasi tersebut.
Selain itu, Citilink Indonesia juga ditetapkan sebagai perusahaan jasa transportasi udara terbaik dalam mengelola aspek keselamatan penerbangan di sepanjang tahun 2017, serta mendapatkan penghargaan Top IT Implementation on Transportation Sector 2017. (lin)