Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, Indonesia sejatinya memiliki peluang untuk keluar dari jebakan negara berkembang (middle income trap). Apalagi, Indonesia saat ini tengah memiliki bonus demografi dengan banyaknya penduduk usia muda dan produktif.
“Lima negara Asia yang memiliki produk domestik bruto (PDB) besar seperti China, Jepang, India, dan Korea saat ini sudah masuk populasi penduduk tua (aging population). Sementara Indonesia dan India saat ini bisa menjadi motor pembangunan ekonomi Asia, karena memiliki penduduk muda terbesar,” ujar Bambang di gedung BPS, Jakarta, Rabu (14/2).
“Bahkan, kita punya keunggulan dari India, karena jumlah penduduk India terlalu banyak. Indonesia punya jumlah yang bagus, dan managable dan bisa keluar dari middle income trap,” katanya.
Mantan Menteri Keuangan ini mengatakan, penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan juga semakin besar. Bahkan, lebih dari 50% penduduk Indonesia saat ini tinggal di perkotaan dan produktivitasnya juga semakin baik.
Sayangnya, kata dia, Indonesia saat ini masih kurang untuk partisipasi wanita (female participation) dalam pasar kerja dan aktivitas ekonomi. Oleh sebab itu, untuk keluar dari middle income trap maka Indonesia harus bisa meningkatkan paritisipasi wanita dalam bidang ekonomi.
“Indonesia sudah berubah dari segi penduduk, perubahan itu ke arah positif yang bisa dimaksimalkan untuk keluar dari middle income trap. Tapi perlu peningkatan female participation,” tandasnya. (snc/lin)